Jakarta (Nasional)-Ilmu pengetahuan dan teknologi semaju dan secanggih apapun, juga capital (modal) sebesar apapun hadir bukan untuk merenggut dan menjajah ekonomi rakyat kecil (kawulo alit) dan
bangsa Indonesia Juga tidak boleh menjadi infiltrat perilaku superhedonis yang merobek tatanan nilai, budaya, dan peradaban bangsa warisan leluhur nusantara. Melainkan untuk mewujudkan cita-cita besar negeri ini,
yaitu mensejahterakan dan memakmurkan segenap rakyat dan bangsa Indonesia secara berkeadilan yang diridhoi Allah Swt., Tuhan YME berdasarkan Pancasila dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Saat ini ada dua (2) mahluk ekonomi era cyber yang sangat berbahaya laksana Bom Nuklir bagi rakyat dan bangsa kita.
Pertama, Rentenir Online yang makin memberatkan penderitaan rakyat kecil (kawulo alit). Mereka hingga saat ini belum mampu lepas dari cekikan rentenir darat
kini digempur ‘Bom Nuklir Rentenir Online’ yang sangat mematikan. Kedua, ‘Praktek Bakar Bakar Rupiah’ (perang discount dan promosi, serta lainnya) untuk membangun ekosistem monopoli bisnis era cyber yang sangat berbahaya.
Disamping sangat mematikan ekonomi rakyat kecil (kawulo alit), juga sebagai ‘Bom Nuklir Infiltrat Perilaku Superhedonis’ yang sudah keluar dari keadaban, serta bertentangan dengan tatanan nilai, budaya dan peradaban bangsa warisan leluhur nusantara
. Kedua mahluk ekonomi era cyber tersebut jelas dan tegas melanggar Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Kenyataan ini harus segera dihentikan sebelum ‘Langit Indonesia’ semakin gelap gulita.
Rentenir sejak era pra kemerdekaan hingga 74 tahun Indonesia merdeka menjerat leher pelaku ejonomi rakyat kecil (kawulo alit). Bahkan saat ini semakin subur dan mematikan dengan hadirnya rentenir online walau ada program KUR
Pemerintah dimana pada tahun 2019 adalah sebesar Rp. 180 trilyun. Keberadaan rentenir online didukung teknologi IT sangat canggih ini sangat berbahaya, mampu menyebar secara sistemik dalam tempo secepat-cepatnya yang setiap saat bisa membunuh ekonomi rakyat kecil (kawulo alit) diseluruh bumi nusantara
Rentenir online laksana BOM NUKLIR bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Ini jelas dan tegas tidak dibolehkan bahkan melanggar Pancasila dan pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, negara dalam hal ini
Pemerintahan RI sesuai amanah konstitusi harus segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikannya sebagai wujud melindungi hak azasi pelaku ekonomi rakyat kecil (kawulo alit), baik sebagai rakyat, bangsa maupun warga negara RI. Amerika saja ‘mbahnya liberalisme’, demikian pula China berikan proteksi terhadap ekonomi rakyat dan bangsanya.
Adalah bukan lagi rahasia umum, kehadiran transportasi online tidak hanya berdampak pada dinamika dan roda ekonomi rakyat dan bangsa Indonesia. Lebih dari itu, juga menimbulkan
Gejolak bahkan konflik sosial antar rakyat, merobek perekat dan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa disektor kehidupan terhilir (akar rumput). Saat ini diberbagai daerah, baik ojek dan taksi konvensional sudah pada gulung tikar.
Rakyat dan bangsa kita seakan tidak berdaya hadapi gempuran Bom Nuklir Bakar Bakar Rupiah untuk membangun ekosistem monopoli bisnis era cyber melalui aplikasi perang discount, promosi sebagaimana yang terjadi di Singapura, Philipina dan negara lainnya.
Praktek ini merupakan bentuk ‘Underliying systemic deseases of the Indonesian people economy’ yang mematikan pelaku ekonomi rakyat kecil (kawulo alit) bahkan sudah banyak perusahaan taksi konvensional, home industri serta lainnya yang gulung tikar
Ibu Pertiwi pun semakin deras air matanya aliri segenap relung kehidupan di negeri ini tatkala rakyat dan bangsanya digempur infiltrat perilaku superhedonis yang suguhkan berbagai fasilitas milenialitas discount, promosi dan lainnya,
serta perilaku yang tidak peduli sama sekali bahwa dibalik itu semua ada saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air kelimpungan bahkan bangkrut / gulung tikar usaha dan mata pencahariannya untuk menafkahi keluarga dan sekolahkan anak-anak mereka.
Dengan dalih dan alasan apapun, praktek ini melangar konstusi, taat peraturan perundangan yang berlaku di negara RI, dan merobek tatanan nilai, budaya dan peradaban bangsa warisan leluhur nusantara.
Secanggih apapun kemajuan IPTEK, Indonesia harus tetap Indonesia tidak boleh jadi Singapura, China, Amerika maupun jadi bangsa negara asing manapun didunia
Merah Putih harus tetap Merah Putih tidak boleh ada warna lain bendera bangsa negara asing manapun didunia. Burung Garuda tetap Burung Garuda tidak boleh jadi bebek atau burung emprit. Rentenir Online dan Bakar Bakar Rupiah apapun bentuk dan alasannya wajib segera BERHENTI!!!
Kita semuanya harus selalu ingat bahwa Indonesia adalah bangsa dan negara terbesar, terkuat dan terkaya didunia. Tidak boleh jadi kerdil, miskin, dilecehkan dan dijajah bangsa negara asing manapun didunia
. Bangsa ini bangsa ayam jago bukan bangsa bebek atau bangsa emprit. Bangsa yang memilih gugur di medan perang daripada dijajah atau pulang kewirangan dan kehilangan harkat dan martabat kemanusiaan. Perlawanan rakyat semesta nusantara dengan kecerdikan dan keberanian Raden Wijaya, pendiri dan raja Majapahit pertama
mampu melepaskan nusantara dari penjajahan Kerajaan Mongol (China) Kubilai khan pada akhir abad XII adalah bukti sejarah perjalanan manusia dimuka bumi yang tidak pernah dilupakan, yang tidak bisa dihapus oleh siapapun juga
. Oleh karena itu, selaku pribadi, rakyat, bangsa, warga negara RI, dan sebagaj Ketua Umum DPP APKLI, Presiden POROS KEADILAN Rakyat Kecil – PKR Indonesia, Founder and CEO AMSA Palapa7 Nusantara dengan segala daya dan sumber daya yang ada,
saya tidak akan pernah mundur sejengkalpun dampingi rakyat, pimpin perang gerilya ekonomi rakyat kecil (kawulo alit), pimpin Revolusi Ekonomi Rakyat (RER – Atmonomic) Nusantara untuk menyelamatkan Merah Putih, Burung Garuda, NKRI dan Nusantara berdasarkan Pancasila dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
We can be Want!!!
Kita mampu asal Mau!!!
Wujudkan kejayaan nusantara kedua(II)
Adil, Makmu dan Adidaya
Era Keadilan 2024-2060.
Jakarta, Selasa Wage, 23 Juli 2019
Penulis,_dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed.
Deklarator PALAPA LIMA INDONESIA
Ketua Umum DPP APKLI 2017-2022
Presiden PKR Indonesia 2019-2024
Founder and CEO AMSA Palapa7 Nusantara Fondation