NUNUKAN – Vaksinasi covid – 19 massal yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan di Islamic Center Nunukan, Kamis (22/7), disambut dengan antusias oleh masyarakat. Kuota sebanyak 900 dosis vaksin yanag disiapkan habis disuntikkan kepada masyarakat sejak pukul 08. 00 hingga 16.30 Wita.
Dari 900 vaksin tersebut, 500 dosis diantaranya diperuntukkan bagi para pelayan publik, seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), karyawan perbankan, dan pegawai di instansi – instansi vertikal. Sementara 400 dosis sisanya diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Sebelum memulai vaksinasi, Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah memberikan pengarahan kepada seluruh tim yang terlibat dalam vaksinasi massal tersebut.
Dalam pengarahannya Wabup Hanafiah berharap agar para vaksinator melakukan tugasnya dengan baik sebagai bagian dalam melayani masyarakat.
H. Hanafiah juga menghimbau agar seluruh masyarakat dapat sadar dan mendisiplinkan diri masing – masing.
” Mari kita seluruh masyarakat untuk sama-sama sadar dengan mendisiplinkan diri masing-masing, sebab biar bagaimanapun imbauan pemerintah tanpa diikuti oleh masyarakat, saya kira itu akan sia-sia,” ujar H. Hanafiah.
Dalam keterangannya Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Nunukan Hasan Basri menyampaikan, vaksinasi covid – 19 massal tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang meminta agar segera menghabiskan stok vaksin yang masih ada.
“Sesuai arahan dari presiden tidak boleh ada stok vaksin di gudang, harus segera dihabiskan, kalau nanti datang lagi segera habiskan lagi sehingga mempercepat tercapainya kekebalan bersama (herd immunity) seperti yang kita harapkan bersama,” kata Hasan Basri.
Melihat antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi massal tersebut, Hasan Basri menyampaikan terima kasih dan apresiasinya. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa semakin sedikit masyarakat yang menolak untuk divaksinasi covid – 19.
“Saya rasa semakin sedikit (yang menolak divaksin), buktinya ramai sekali tadi. Masyarakat sekarang semakin paham bahwa yang ramai – ramai di media sosial itu kebanyakan hoax saja,” ujarnya.
(Humas)