NUNUKAN-Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah beserta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nunukan Hj. Sri Kustarwati Hanafiah menghadiri peresmian Tugu Rupiah Berdaulat yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia BI Provinsi Kalimantan Utara. Acara ini dilaksanakan di desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kab. Nunukan, pada Sabtu (23/2).
Hadir dalam acara ini Danlanal Nunukan, ketua DPRD Kab. Nunukan, Camat Sebatik Tengah, Kades, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, Pengusaha, dan masyarakat sekitar.
Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah dalam sambutannya menjelaskan sebagai Kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, Nunukan memiliki karakteristik geografis yang unik. Kabupaten Nunukan terbagi menjadi tiga bagian yakni pulau Nunukan sebagai Ibukota administratif, Nunukan di bagian pulau besar Kalimantan, dan Pulau Sebatik yang juga merupakan bagian dari Nunukan.
“Dengan keberagaman wilayah ini, Kabupaten Nunukan memiliki tantangan tersendiri dalam hal akses, distribusi, dan juga pembangunan,” jelasnya.
Atas nama pemerintah daerah berterima kasih kepada Bank Indonesia bersama dengan Tentara Nasional Indonesia TNI serta kepada semua pihak yang terlibat di dalam usahanya selama ini, untuk memastikan peredaran uang rupiah di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan bahkan hingga daerah yang sangat sulit dijangkau aksesnya.
Dengan peresmian Tugu Rupiah Berdaulat ini, menandakan bahwa setiap masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan rupiah yang layak edar di Sebatik. Sebagai wujud kecintaan, kebanggaan dan pemahaman terhadap mata uang rupiah di kalangan masyarakat Kalimantan Utara khususnya di Sebatik.
Selama lima tahun terakhir masyarakat Sebatik telah memiliki kecintaan, kebanggaan, dan pemahaman terhadap mata uang Rupiah yang terus meningkat.
“Hal ini dibuktikan dengan penggunaan mata uang rupiah yang sangat meningkat drastis. Rupiah telah digunakan pada setiap transaksi baik di pasar, maupun di minimarket, atau tempat lainnya.
Tugu Rupiah Berdaulat yang dilambangkan dengan Gajah Kerdil Kalimantan yang merupakan Gajah Endemik dari Pulau Kalimantan yang habitatnya berada di Nunukan. Gajah kerdil Kalimantan merupakan salah satu hewan yang dilindungi karena jumlahnya yang terbatas.
Diakhir penutup Wabup H. Hanafiah memberikan pesan mari kita satukan tekad, kerja keras, dan langkah bersama untuk mewujudkan Rupiah yang berdaulat untuk Indonesia kuat di perbatasan terutama di Sebatik.
Deputi Gubernur Bank Indonesia BI Doni Primanto Joewono juga menyampaikan ucapan terima kasih karena kedatangannya di Kab. Nunukan sudah disambut dengan baik.
” Dengan dipilihnya pulau Sebatik sebagai tempat pembangunan Tugu Rupiah berdaulat berdasarkan dari misi negara khususnya dari BI untuk memastikan ketersediaan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI. Selain itu rupiah juga merupakan simbol dari kedaulatan negara, oleh karena itu rupiah wajib hadir di wilayah perbatasan yang mana Pulau Sebatik berbatasan langsung dengan negara Malaysia”, tambahnya.
Doni menjelaskan tujuan BI membangun tugu rupiah berdaulat itu, untuk mengingatkan kepada masyarakat perbatasan khususnya yang berada di wilayah Sebatik untuk menggunakan rupiah dalam setiap transaksinya.
” Dan tugu rupiah ini adalah yang pertama di Indonesia”, ujar Doni.
Di akhir acara Wabup Nunukan beserta Deputi Gubernur BI meresmikan tugu rupiah berdaulat dengan ditandai pengguntingan pita serta penandatanganan prasasti.
(PROKOMPIM)