Kepulauan Selayar – Dingin angin malam dan licin jalanan pasca diguyur hujan deras, sedari hari jumat, (12/06) yang berlangsung hingga dengan hari Sabtu (13/06), tidak menjadi penghalang, bagi jajaran tim pos SAR Selayar untuk bergerak cepat dan tetap melakukan upaya pencarian serta penyelamatan terhadap kurang lebih dua puluh empat orang penumpang KLM Reski Perdana 01 yang dilaporkan mengalami musibah di perairan sebelah selatan, Pulau Polassi, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.
KLM Reski Perdana 01 yang dinakhodai Laurusang (35 tahun), hanyut dan terbawah arus gelombang laut, setelah sebelumnya, kemudi kapal, sempat dikabarkan patah dan jatuh ke laut.
Danpos SAR Selayar, Febrianto menjelaskan, kemudi kapal rusak dan patah, saat tengah berlayar dari Pulau Garaupa, Kecamatan Pasilambena menuju daratan ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar, pada sekira pukul 19.00 Wita, hari Jum’at (12/06) kemarin.
Pos SAR Selayar yang menerima laporan dari pihak keluarga korban pada sekira pukul 19.26 WITA, hari Sabtu, (13/06) malam, langsung berkoordinasi dengan kantor Basarnas Makassar dan selanjutnya menunggu arahan serta petunjuk pelaksanaan operasi SAR.
Usai berkoordinasi dengan kantor Basarnas Makassar, Tim SAR gabungan yang terdiri dari personil Pos SAR Selayar dan jajaran Pos TNI-AL Selayar , langsung bergerak cepat, mempersiapkan perahu karet dan kelengkapan pendukung operasi SAR lainnya yang dibutuhka untuk memperlancar jalannya proses pencarian dan evakuasi korban.
Satu unit mobil rangger dan motor trail operasional Pos SAR Selayar ikut dikerahkan untuk mendukung giat operasi pencarian dan upaya penyelamatan korban yang dilakukan melalui jalur evakuasi utama di Pelabuhan Rakyat, Desa Appatanah.
Setibanya di jalur evakuasi utama di Pelabuhan Rakyat Desa Appatanah dan memperhatikan medan evakuasi, Dan Pos SAR Selayar, memutuskan menutup sementara, rencana operasi SAR hari pertama, yang sedianya akan dilakukan pada hari, Sabtu, (13/06) dini hari.
Rencana operasi ditunda dengan mempertimbangkan faktor pasang surut air laut dan waktu operasi yang sudah larut malam.
Penundaan rencana operasi juga didasarkan pada update informasi terbaru dari lokasi TKP tempat hanyutnya kapal yang menyebutkan bahwa kapal berawak empat orang tersebut, sudah berhasil diselamatkan dan ditarik ke pesisir sebelah barat Pulau Polassi oleh salah satu armada kapal nelayan asal Pulau Tambolongan.
Danposal TNI-AL Selayar Lantamal VI Makassar, Lettu Laut ( P ) M. Aman yang didampingi Danpos SAR Selayar, Febriyanto menandaskan, Operasi SAR hari pertama dinyatakan ditutup sementara waktu, selain karena kondisi laut yang sedang surut dan hari yang sudah cukup larut, KLM. Reski Perdana 01 juga telah dinyatakan aman, usai diselamatkan oleh perahu nelayan asal Pulau Tambolongan.
Sebelumnya kata dia, sejumlah armada perahu nelayan lain asal Pulau Polassi juga telah berusaha merapat dan mendekat ke TKP dan berusaha menarik KLM. Reski Perdana 01 dari lokasi awalnya.
Namun karena beban muatan yang sarat, kapal bermuatan kurang lebih dua puluh ton kopra itu gagal ditarik.
Danposal Selayar , Lettu laut ( P ) M. Aman laguna menegaskan, operasi SAR hari kedua akan dilanjutkan pada hari Minggu, (14/06) dengan menggunakan KM. Sinar Jaya 01.
Perahu ber GT 11, milik salah seorang pengusaha ikan ternama di daratan Selayar yang dinakhodai Muh. Sapri (34 tahun) yang sehari-harinya berprofesi sebagai seorang penyelam asal Desa Appatanah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan keselamatan (safety), kuncinya. (Andi Fadly Dg. Biritta)