Bone-Berandankrinews.com
SSB BSF IAIN BONE tampilkan Tari Pabbarani Makkundrai pada puncak perayaan Hari Jadi Bone ke 692 yang dihelat di Lapangan Merdeka Watampone, Senin (28/3/2022).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan HJB banyak menarik perhatian dan dihadiri oleh para petinggi/pejabat.
Hadir dalam perayaan HJB tahun ini, Hakim Agung RI H Ibrahim, Mantan Menteri Pertanian A Amran Sulaiman, M.P, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ketua Dewan Koperasi Nasional Nurdin Halid, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Bupati Bulukumba A Muchtar Ali Yusuf, Wakil Walikota Pare Pare Pangerang Rahim,
Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana bersama Forkopimda Pangkep, Ketua DPRD Morowali Utara Hj Megawati Ambo Asa dan lain lain.
Peringatan Hari Jadi Bone yang mengangkat tema “Jayalah Bone” itu ditandai dengan prosesi adat Mattompang Arajang atau membersihkan benda-benda pusaka Kerajaan Bone.
Pada puncak perayaan HJB ini juga Sanggar Seni Budaya Banrigau Bustanul Fatimah (SSB BSF) IAIN Bone turut andil dan mempersembahkan sebuah tari yang berjudul Tari Pabbarani Makkundrai.
Tari yang dibawakan oleh 5 orang mahasiswi ini menceritakan tentang ketangguhan dan keberanian seorang wanita. Nama tari ini berasal dari Bahasa Bugis yaitu Pabbarani yang artinya pemberani dan Makkunrai yang artinya wanita.
Dr. Nikma Marzuki ME, Pembina SSB BSF IAIN Bone menjelaskan bahwa tarian ini menggambarkan karakter wanita yang tangguh dan pemberani, namun ia tetaplah seorang yang lembut sebagaimana kodrat seorang Wanita.
“Tari ini merupakan karya Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB- BSF) IAIN Bone. Tarian ini dibuat menggambarkan bagaimana karakter wanita yang tangguh dan pemberani namun sejatinya tetap kembali ke kodratnya sebagai wanita lembut dan penyayang,” tuturnya
Lebih lanjut Nikma menjelaskan tentang properti atau perlengkapan yang digunakan dalam tarian ini adalah Badik dan Lawida.
“Badik dijadikan sebagai simbol keberanian seorang wanita tangguh, pabbarani makkunrai menjadikan badiknya sebagai teman yang tidak mampu untuk melukai dirinya sendiri.”
“Sedangkan Lawida adalah alat tenun yang juga menjadi senjata perempuan pada masa lalu untuk melindungi diri dari serangan. Lawida biasanya disimpan dibawah bantal yang ditiduri agar ketika ada serangan mudah untuk digapai,” terangnya.
Persembahan SSB BSF menarik perhatian mantan Menteri Pertanian RI, A. Amran Sulaiman, yang juga hadir dalam perayaan HJB ke 692.
Sebagai bentuk apresiasi, ia bersiap memberikan dana bantuan kepada SSB BSF IAIN Bone sebesar RP 50 juta.
Aswin, Ketua Umum SSB BSF membenarkan perihal bantuan tersebut. Ia mengucapkan banyak terima kasih dan dana itu akan digunakan pada kegiatan spektakuler SSB BSF Juni nanti.
“Benar, tadi Bapak Mantan Menteri Pertanian RI menjanjikan dana atau hadiah 50 jt untuk lembaga kami. Saya atas nama lembaga berterimakasih kepada Pak Andi Amran atas bantuan yang diberikan kepada kami, dan Insya Allah dana 50 juta ini akan kami maksimalkan untuk kegiatan besar kami sebagai pekerja seni yaitu Festival Teater Mahasiswa Indonesi (FTMI) Se-Sulselbar yang akan digelar pada Juni 2022 mendatang,” jelasnya.