MALINAU-Tahun 2024 jalan perbatasan Malinau-Krayan ditargetkan fungsional. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Dr. Yansen TP, M.Si saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan pembangunan ABPN dan ABPD.
Monev yang berlangsung 17-18 November 2022 ini dipimpin langsung Wagub Yansen didampingi instansi terkait serta Satuan Kerja (Satker) Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara (Kaltara).
Hari pertama agenda monev, Wagub dan rombongan meninjau pembangunan jalan nasional Malinau-Semamu dan pembangunan jembatan penunjang Long Semamu.
“Sekarang saya ada di satu titik link APBN Jembatan Melasuk yang hari ini saya tinjau bersama rekan-rekan dari balai, dan kita bersyukur walaupun dengan segala macam tantangan di jalan tapi kita bisa sampai di tempat ini,” kata Wagub, Kamis (17/11/22).
Menyikapi progres pembangunan yang semakin terlihat, Wagub Yansen mengharapkan pengerjaan jembatan yang berada persis di samping Jembatan Melasuk dilanjutkan sebagai jembatan permanen.
“Kalau ini jalan nanti sudah tembus, berarti akses perbatasan kawasan Kalimantan Utara khususnya bisa memperlancar distribusi barang dan orang ke Krayan dan ke Apo Kayan,” katanya, Kamis (17/11/22).
“Menjadi harapan kita dan tentu dalam hal ini ya alokasi anggaran oleh pemerintah pusat ya harus lebih ditingkatkan lagi, supaya persoalan isolasi wilayah yang selama ini menjadi persoalan perbatasan ini bisa kita atasi segera mungkin,” harapnya.
Selain itu, dalam upaya percepatan pembangunan sudah dilakukan, hanya persoalannya distribusi material (keadaan cuaca/alam,red) dan BBM. informasi yang ia terima, bahwa kurang lebih 4 km Jalan Semamu ke arah Binuang akan tembus.
“Kalau tidak ada halangan empat kilo ya, kurang lebih empat kilo itu akan tembus. Diharapkan nanti bulan Februari 2023 udah tembus, sudah bisa di bisa digunakan. Tapi belum maksimal difungsionalkan, tapi paling tidak nanti 2024 itu udah bisa fungsional,” terangnya.
Ia mengharapkan masyarakat, khususnya masyarakat Krayan untuk bersabar dan tidak menyederhakan persoalan (pembangunan,red) ini serba mudah, karena menyangkut biaya yang besar dan alam.
“Kita tahu masalah-masalah yang yang ada di Krayan, menyangkut masalah sembilan kebutuhan pokok, kebutuhan bangunan, memang tantangan, tetapi bukan berarti pemerintah tidak berbuat. Saya harapkan hadapi tantangan yang ada sekarang sementara pemerintah terus berbuat. Insya Allah 2024, klir,” ujarnya.
Ia memperjelas kembali, dari progres yang direncanakan Februari 2023 sudah tembus.
“Berarti 2023 tembus, dalam satu tahun kedepan sudah bisa aspal dan seterusnya. Jadi 2024 sesuai dengan target bisa selesai. Saya kira dalam hitungan waktu dua tahun lah ya, dua tahun tapi bukan berarti dua tahun ini tidak bisa. 2023 sudah bisa, ya tetapi tidak maksimal, 2024 sudah maksimal,” pungkasnya.
Sebelumnya, perjalanan Wagub bersama rombongan sempat terhenti saat menanjaki Gunung Jempolon. Nantinya Gunung Jempolon ini juga akan dilakukan perbaikan geometrik.
(***)