Nunukan, Berandankrinews.com–Kapolda Kaltara, Brigjen Pol. Drs Indrajit, SH memberikan pengarahan kepada seluruh Pamen Pama dan kurang lebih 200 personil.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Aula Sebatik Polres Nunukan pada selasa (8/1) pukul 20.00 Wita, Malam.
Kapolda bersama rombongan tiba di Mapolres Nunukan, dilanjutkan makan malam bersama.
Malam itu, kegiatan diawali dengan laporan perwira yang di tunjuk langsung Kapolda , kemudian dilanjutkan paparan Kapolres Nunukan.
Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH dalam paparannya menjelaskan, bahwa situasi Kamtibmas di wilayah hukum polres Nunukan, Kasus yang menonjol yaitu kasus perselisihan di lingkungan perusahaan kepala sawit.
“Perselisihan yang sangat menonjol yaitu perebutan lahan, seperti di perusahaan kelapa sawit, ini perlu untuk ditangani,” Tutur Teguh.
Pada kesempatan itu, Kapolda Brigjen pol Drs Indrajit, SH, Mengajak seluruh personil polres Nunukan agar melaksanakan program Kapolri yaitu Promotor ( profesional Moderen dan terpercaya).
“Promoter agar terus dilaksanakan dan ditingkatkan sehingga kepercayaan publik kepada polri terus dipelihara, jangan menyakiti masyarakat, bantu masyarakat, jalin sinergitas dengan TNI (baik dengan Kodim lanal, marinir dan lainnya,” Papar Kapolda.
Tambahnya, jadikan kekeluargaan dengan TNI menjadi kuat dan saling membantu dalam menunjang tugas ke polisian dan TNi di perbatasan.(*/Humas Polres Nunukan)
Nunukan (Kaltara), Berandankrinews.com-Terkait semakin maraknya peredaran narkoba diwilayah perbatasan NKRI khususnya di Kabupaten Nunukan yang salah satunya menjadi tempat transitnya barang haram tersebut menjadi pertanyaan datangnya barang haram itu asalnya dari mana.
Kapolres Nunukan AKBP. Jepri Yuniardi saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (28/9) mengatakan Dugaan bahwa Bandar Besar Narkoba ada di Tawau Sabah Malaysia bahwa Tindak Pidana Narkotika yang ditangani oleh Polda Kaltara khususnya di Polres Nunukan semua bermuara pada Jaringan Internasional ditawau Sabah Malaysia.
Ia menambahkan bahwa bandarnya ada di Sabah Tawau, Malaysia karena setiap kasus narkotika ditangani oleh Polres Nunukan, pelaku nya menyebut barang Bukti Sabu-Sabu berasal dari Sabah Tawau, Malaysia .
Jefri menuturkan kasus yang paling menonjol adalah Kasus Tindak Pidana Narkotika terbukti sudah 75 Kasus dengsn jumlah tersangka sebanyak 110 orang dari 106 Warga Negara Indonesia (wni) sementara Warga Negara Asing (wna) 4 orang dari Jumlah Barang Bukti (BB) Narkotika Jenis Sabu-Sabu Sebanyak 54 Kilo gram.
Dengan opini yang beredar di Kabupaten Nunukan yakni Nunukan darurat Narkoba
Kapolres menjelaskan bukan darurat Narkoba tetapi jalur masuknya Narkoba sesuai fakta yang telah kita tangani dan kita ungkap.
“defenitifnya seperti apa, jika dikatakan Marak atau Gawatnya dimana. Pelaku 90% berasal dari luar Nunukan, jadi dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya Pelaku ini berasal dari luar Nunukan. Lanjutnya Nunukan bukan tempat beredarnya Narkotika akan Tetapi Nunukan dikenal Sebagai Lintasan Jalur Peredaran Narkoba” pungkas Jefri.
salah satunya adalah sulitnya melakukan penyelidikan karena semua barang haram tersebut berasal dari Negeri Sabah Tawau, Malaysia dan tidak akan mungkin kita masuk ke Negara orang, diperlukan prosedur yang cukup panjang dan itu urusan Pimpinan kita berkewajiban melaporkan dan Juga kita berbenturan dengan kondisi dimana bahwa suplay barang itu berasal dari Sabah Tawau, Malaysia.
Ia menuturkan yang selalu kita ungkap jaringan Internasional hanya sebatas kurir dan pengedar.
“selama ini hanya sebatas kurir dan pengedar yang selalu kita ungkap, Sementara pemilik alias bandar besarnya berada di Malaysia yang sangat sulit kita jangkau”, ungkap Jefri.
Ia menambahkan jika jaringan Internasional di kalimantan Utara saat ini belum ada.
“sementara ini belum ada yang kita temukan kalau ada pasti kita ungkap karena kita komitmen narkoba harus diberantas sampai keakar-akarnya, lanjutnya Kalau di Indonesia paling sebagai penerima barang atau pembeli barang, tetapi pemilik besarnya, sumber barang haram itu adalah Jaringan internasional yang berada di Malaysia”, tambahnya
Ia berharap, terbentuknya Kapolda Kaltara kinerja kepolisian khususnya di kabupaten Nunukan semakin terus maju dan membaik dan semakin mudah menjalin Kerjasama dengan Pihak Malaysia.
” berbagai upaya yang kita lakukan diantaranya langsung kita melakukan komunikasi oleh Aparat kepolisian di Raja Malaysia baik melalui Intansi setingkat Polres di Tawau maupun dengan melalui LO dan Polis Malaysia, Ungkapnya.
Kesatuan Polres Nunukan diketahui belum mengimbangi jumlah penduduk dan luasnya Belum mencukupi seperti yang dikatakan Jefri.
“olehnya itu setiap tahun
dilalukan perekrutan Putra-putri Nunukan, untuk mengantisipasi pencegahan setiap saat dilakukan sosialisasi kemudian juga penegakan Hukum untuk menambah personil dipos-pos yang khususnya daerah yang memang rawan menjadi pintu masuk Narkoba yang berasal dari Sabah Tawau, Malaysia. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan bisa memberi dampak yang positif sangat luas sehingga Narkoba dinunukan bisa benar benar teratasi dengan Maksimal”, jelasnya
Nunuka Kaltara, Berandankrinews.com-Kepolisian Resort (Polres) Nunukan melaksanakan Latihan Pra Operasi dengan tema “Mantap Brata Kayan 2018” di Aula Mapolres Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Kegiatan itu berlangsung selama dua hari pada 27-28 September 2018,diikuti seluruh anggota polri yang berada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Kapolres Nunukan AKBP. Jefri Yuniardi SIK, Melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu. M.karyadi dinunukan mengatakan sesuai arahan dari kapolri melalui video confere, dan tindaklanjut dari polda kaltara, dengan operasi mantap brata telah di gelar dengan latihan operasi yang berjalan mulai 23/9,
“polres Nunukan pada hari ini baru digelar pelatihan pra operasi, sebelum kepolisian melakukan kegiatan operasi mantap brata dengan sandi kayan 2018, seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan operasi mantap brata harus memahami baik di bidang lalulintas, Sabhara, reskrim, karena kegiatan pileg dan pilpres ini sangat panjang, ini sudah memasuki masa kampanye dengan jadwal 23 september 2018-13 April 2019, sesuai jadwal yang ditentukan KPU pusat dan daerah kabupaten” ujar M.karyadi, Kamis (27/9)
Ia menambahkan dengan latihan itu seluruh personel harus memahami bagaimana nantinya teknis melakukan pengamanan ccps, kampanye,rapat umum dan kampanye pemetaan spanduk.
Selain itu ia juga menuturkan jika Kepolisian harus Netral dalam hal yang berbau politik
“Netralitas kepolisian ini harus dijaga,ini juga sudah warningkan bahwa kepolisian harus netral dalam mengamankan kampanye pileg dan pilpres.” tutur karyadi
Kegiatan latihan pra operasi itu diberikan materi langsung oleh kasat yang membidangi hal pengamanan kampanye yang telah mengikuti simulasi yang diikuti di polda kaltara diantaranya kasat reskrim.
“nantinya pemateri dari kasat reskrim langsung yang akan memberikan pelatihan dan simulasi
Nanti bagaimana teknis penanganan tindak pidana pemilu karena kita tergabung dalam Sentra Gakkumdu termasuk Kejaksaan dan panwaslu kabupaten” tambahnya
Dengan Pelatihan itu nantinya akan diajarkan simulasi kampanye kepada seluruh personil yang terlibat dalam pengamanan pemilu.
“dari pelatihan ini akan diajarkan simulasi mengamankan kejadian yang berada dilapangan,Mulai dari kampanye hingga penghitungan suara itu harus difahami anggota kepolisian”, jelasnya.
Karyadi menuturkan terutama yang ada diwilayah seperti dikecamatan babinkamtimas dan polsek itu didorong harus aktif komunikasi dengan panitia dikecamatan dan memonitor kegiatan yang ada diwilayah masing-masing.
“khususnya yang diwilayah lebih aktif berkomunikasi dengan panitia dikecamatan”, tutur M.karyadi.
Nunukan Kaltara,Berandankrinews.com- Seratus Anggota Polres Nunukan Pemegang Senjata Dinas mengikuti Uji Tes Spikologi yang dilakukan di Ruang Aula Polres Nunukan, Selasa (25/9) pukul 12.00
Tes Spikologi di ikuti Personil yang telah memiliki dan mengunakan Senjata Api dalam Melaksanakan Tugas di Lapangan diantaranya Reskrim, Reskoba , Unsur Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (KSKP) ,Satuan Lalu lintas , Inteligen , Pol Air dan Korps Brigadir Mobil / Brimob.
Adapun Tim penguji tes spikologi, langsung dari Mabes Polri di dampingi Pejabat Polda Kaltara yang tiba di Kabupaten Nunukan sekitar pukul 11.30 Wita.
Dikabarkan setibanya di Kabupaten Nunukan, tim penguji Langsung menuju Polres Nunukan untuk melakukan tes psikologi kepada anggota Polres Nunukan yang mengikuti ujian tes tersebut.
Terlihat seratus anggota polres Nunukan Serius dalam mengikuti ujian Psikolog itu.
Rencananya, Tim Mabes akan mengunjungi seluruh Polres yang berada Wilayah provinsi Kalimantan Utara yakni Polres Tarakan, Polres Nunukan, Polres Malinau dan polres Bulungan.
Tes psikologi merupakan Kewajiban bagi setiap personil polri khusunya pemegang senjata Api untuk mengikuti Tes Spikolog itu, sehingga dapat dilihat hasil tes psikolog itu dari 100 anggota polres yang mengikuti tes tersebut dilihat lulus atau tidak. Jika nantinya personil ada yang tidak lulus dalam Tes spikolog maka Anggota tersebut tidak boleh diperkenankan menggunakan senjata, dan harus mengikuti ujian tes psikolog kembali hingga anggota tersebut dinyatakan lulus.
Kapolres Nunukan AKBP. Jepri Yuniardi, SIK dalam arahanya, menyampaikan kepada Anggota Polres Nunukan jika tes psikologi ini sangat menentukan anggota ini layak atau tidak menggunakan Senjata api
“Layak atau tidak anda mengunakan Senpi nanti dilihat dari hasil ujian tes Psikologinya”, ujar Kapolres.
Tes psikologi itu sangat membantu anggota yang bertugas di lapangan, sesuai dengan prosedur yang di atur dalam Peraturan Kapolri tentang persyaratan memegang dan mengunakan senjata Api dilingkungan Polri.
Materi uji Tes psikologi yang dilaksanakan adalah Melatih kecepatan dan Ketepatan, Keuletan dan kesabaran dalam melaksanakam tugas dilapangan, sehingga tepat sasaran dan sesuai aturan serta prosedur penggunaan senjata Api.
Nunukan Kaltara, Berandankrinews.com-Gabungan Ditreskoba Polda Kaltara dan Satreskoba polres Nunukan kembali mengungkap sindikat peredaran Narkotika Jenis Sabu disebuah penginapan jl.Ahmad Yani Sei Nyamuk Sebatik timur Kabupaten Nunukan, Kaltara. Minggu (16/9) sekira pukul 23.30 wita.
Dua tersangka Sudianto (40) dan Adi Napi (29) diamankan petugas saat beristirahat di penginapan sei nyamuk sebatik yang membawa Narkoba asal Malaysia untuk dibawa ke pare-pare lalu diteruskan ke Sidrap, Sulsel.
Ketika petugas melakukan pengeledahan ditemukan 12 bungkus plastik putih besar sabu-sabu dilapisi kertas koran dan plastik hitam disimpan didalam cover berwarna hitam.
Kapolres Nunukan AKBP. Jepri Yuniardi Sik melalui Kasubbag Humas Polres Nunukan Iptu M.Karyadi mengatakan kedua tersangka adalah kurir yang dikendalikan oleh Wahid yang berada di Sidrap, Sulsel.
“Sudianto dan Adi Napi ini adalah yang ditugaskan membawa sabu dari malaysia untuk diteruskan ke Pare-pare, Sulsel disana nanti dijemput tiga temannya untuk diteruskan ke Sidrap” kata Karyadi.
Ia menambahkan jika kedua tersangka dikendalikan oleh rekannya Wahid yang berada di sidrap, Sulsel.
“mereka dikendalikan dari pare-pare oleh Wahid”, Tambahnya.
Dari pengembangan tersebut, petugas mengamankan tiga orang tersangka lainnya diantaranya Wahid sebagai pengendali serta Awaludin dan Muhajir sebagai penjemput di Pare-pare yang akan meneruskan barang haram tersebut ke Sidrap, Sulsel dan dua orang yang menjemput di Sidrap bernama Fahri (28) dan Andi Riko (18).
“Jadi dengan control Delivery yang dilakukan tim Ditreskoba polda Kaltra dan Satrekoba Polres Nunukan pada 19-20 september 2018 dipare-pare, tim mengamankan tiga tersangka lainnya yang berperan sebagai pengendali dan penjemput, lanjutnya kemudian di Sidrap diamankan lagi 2 orang tersangka sebagai penjemput juga”, tutur Karyadi.
Dari pengembangan petugas telah mengantongi identitas pemilik akhir barang haram tersebut berinisial AM (55),namun saat pengrebekan dirumahnya, AM melarikan diri.
Saat ini Gabungan Ditreskoba dan Satreskoba masih mengejar pemilik barang akhir berinisial AM.
Dari hasil pengungkapan tersebut Tim Ditreskoba Polda Kaltara dan Satreskoba Polres Nunukan mengamankan 7 orang tersangka, 10 unit telepon genggam dan 3 Unit sepeda Motor yang akan dilimpahkan ke Ditreskoba Polda Kalimantan Utara.