RSUD Nunukan Klarifikasi Dugaan Melakukan Malpraktek Terhadap Bayi Yubal

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan, mengklarifikasi perihal dugaan malpraktek terhadap Bayi bernama Yubal yang meninggal pada hari Jumat 21 Desember 2018.

Dr. Dulman ketika ditemui diruang rapat mengatakan, Pasien bernama Yubal masuk pada hari Jumat tanggal 21 Desember 2018, saat itu langsung diterima di IGD oleh dokter jaga pada pukul 07.30 Wita.

“Kondisi Bayi Yubal saat itu dengan keadaan sesak nafas, Bayi itu terdengar merintih yang menandakan keadaannya sesak berat,” Kata Dulman, Jumat (28/12).

Berdasarkan informasi yang diterima, Kata Dulman, Sebelumnya pasien datang dari Tulin Onsoi ke Nunukan pada tanggal 18 Desember dan akan berangkat ke Kampung Halamannya menggunakan kapal Pelni, di atas kapal anak itu menangis terus dan disarankan berobat di rumah sakit.

Lanjutnya, Ketika tiba di RSUD, Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan frekuensi nafas Bayi ini 90 kali permenit, dimana frekuensi nafas normal bayi seumurnya tidak lebih dari 40 kali permenit.

Tak hanya itu, jelas Dulman, Pemeriksaan lainnya terlihat mata bayi tersebut cekung, tingkat kelenturan kulit keriput yang menandakan pasien dehidrasi berat. Ditambah lagi nadi sulit teraba dan kadar oksigen dalam darah (dilihat dari saturasi O2) tidak terbaca.

“Oleh karena itu, segera dilakukan pemasangan oksigen dan infus untuk jalur masuknya cairan, terutama antibiotik untuk menangani infeksinya, tetapi setelah dicoba pasang infus di tangan kanan dan kiri kemudian kaki kanan maupun kiri oleh petugas kita yang berkompeten dan ahli melakukannya bahkan sampai mencoba pasang di kepala tetap tidak bisa,” Terang Dulman.

Tambahnya, Dokter jaga kemudian langsung konsultasikan dokter spesialis anak (DSA), Dr. Sholeh yang bertugas saat itu, kemudian Dr. Sholeh konsultasikan ke dokter spesialis bedah, Dokter Viky.

“Dokter Spesialis Bedah mengusulkan untuk pemasangan infus dengan membuka lapisan kulit sampai ke jaringan dibawahnya untuk menemukan pembuluh darah dan Tindakan ini sebenarnya dapat dilakukan di leher bagian samping atau di pangkal paha, untuk meminimalkan resiko meminimalkan risiko Dokter bedah pun melakukan pemasangan infus dipangkal Paha,” Jelas Dulman.

Jadi Sebelum melakukan tindakan,Kata Dulman dokter bedah memanggil kedua orang tua bayi tersebut untuk menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.

Setelah dijelaskan, orangtua bayi itu mengatakan mengerti dan menandatangani surat persetujuan tindakan.

“Setelah persetujuaan orang tua bayi tersebut, dokter bedah pun langsung mengambil tindakan di kamar operasi, untuk segera mungkin menyelamatkan nyawa bayi tersebut,” Ujar Dulman.

Usai pemasangan infus di pangkal paha, Bayi tersebut dimasukkan ke ICU karena sesak nafas yang berat sehingga perlu pemantauan intensif.

“Bayi ini bahkan ditangani oleh tiga dokter spesial, hingga bayi tersebut diputuskan untuk dipasang intubasi,”kata Dulman.

Terang Dulman, Setelah Pasien dirawat intensif, akhirnya bayi tersebut meninggal sekitar pukul 16.10 wita pada hari yang sama.

“Setelah dikroscek, pasien sakit sejak masih di Tulin Onsoi namun belum pernah berobat, Keluarga mengira si bayi menangis padahal menurut Medis bayi tersebut merintih (berusaha bernafas dengan melibatkan secara maksimal kerja dinding dada dan paru-paru) itu yang menandakan bayi sesak nafas berat,” Ungkap Dulman.

Sementara Dokter Spesialis Anak, Dr. Sholeh mengatakan, penyebab kematian bayi Yubal adalah Sepsis berat yaitu keadaan infeksi seluruh organ dalam tubuh.

“Tindakan membuka lapisan kulit sampai jaringan dibawahnya dengan pembedahan atau bahasa Medisnya Vena Seksi merupakan tindakan untuk menolong bayi tersebut dengsn memasukkan cairan antibiotik dan cairan infus setelah pemasangan jalur infus di tangan, kaki bahkan kepala gagal dilakukan, Tahapan tindakan ini telah memalui prosedur,” Kata Sholeh.

Sholeh menambahkan, Klarifikasi ini dilakukan untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat agar tidak menahan anak-anaknya apabila mereka sakit untuk tidak berobat ke rumah sakit karena apabila terlambat akan menyebabkan bahaya bagi anak –anak tersebut.(Reta)

Polres Nunukan Launching Tim Padma dan Tim Cyber Troops

Berandankrinews.com, Nunukan (KALTARA)-Polres Nunukan Launching Tim Padma dan Cyber Troops, Kamis (20/12/18).

Kegiatan program polres yang dilaksanakan di Aula Sebatik Polres Nunukan, dipimpin langsung Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH didampingi Wakapolres Nunukan Kompol Imam Muhadi S.Sos, SH, MH.

Pada kesempatan itu, Kapolres Nunukan menyampaikan dalam rangka Launching Program polres Nunukan khususnya persiapan operasional tim padma dibawah Sat Sabhara Nunukan dan cyber troops dibawah Humas Polres Nunukan.

Teguh mengatakan, dipenghujung tahun ini semenjak dipolres Nunukan, ia membawa sedikit visi misi kebijakan strategi bahkan untuk dokumentasi.

Berbicara tentang perkembangan tugas, Teguh menuturkan tentunya tuntutan dari masyarakat terkait dengan tugas polri dan tak lupa dengan ancaman yang trategis baik Regional, Global bahkan Internasional.

“Karena kita diperbatasan, perkembangan situasi ini ditandai dengan banyaknya perkembangan kejahatan, baik kejahatan konfesional, tradisional, kejahatan yang inflementasinya cukup banyak, baik itu contidensi maupun kejahatan non confensional, dalam hal ini informasi dan teknologi” kata Teguh, Kamis (20/12/18).

Lanjut Teguh, Ia membuat program dengan mengimplementasikan daripada Kapolri, termasuk Sweeping, salah satunya peningkatkan Sumber daya manusia yang berdasarkan IT dan peningkatan penguatan media.

“Di era kepemimpinan Kapolri ada 3 prioritas beliau terkait perbaikan kesejahteraan, peningkatan kinerja dan manajemen media, yang terbesar persentasenya adalah manajemen media,” Jelas Teguh.

Disampaikannya, manajemen media sangat berperan dalam perkembangan kepolisian. “Sekarang sudah bentuknya sudah bebas, terkait dengan IT sudah ada jaringan internet dan lain sebagainya,”kata Teguh.

Dengan adanya jaringan internet yang bebas diakses, Teguh menuturkan, tentunya kejahatan-kejahatan banyak ditimbulkan dari Malware cyber. Kejahatan ini sudah masuk ke jaringan-jaringan internet.

Perlunya penguatan media, harus mempunyai kontribusi kepada organisasi polri, termasuk hal negatifnya ada juga.

“Oleh itu saya bentuk cyber troop dan manajemen media bukan untuk mengekpos diri saya selaku kapolres, namun kita berbicara organisasi, oleh itu saya meminta cyber troops tanggung jawab untuk mengelola media dan melaksanakan viralisasi kegiatan baik pembinaan, operasional dan yang berkaitan dengan tugas pokok polri,” Terang Teguh.

Selain itu, Teguh menyampaikan beberapa kebijakan selain disiplin, humanis, sinergitas kepolisional namun ada lagi yang perlukan yaitu tentang penguasaan Informasi dan Teknologi.

“Karena kita sekarang generasi milenial, mau tidak mau kita jangan terpaku yang akhirnya kita Gaptek,” Ucap Teguh.

Ia mengatakan, meskipun kita jauh diperbatasan, kita ini adalah etalase NKRI yang ada. kalau saya penugasan lebih banyak di Jawa, mungkin yang positifnya kita bawa ke Polres Nunukan ini. Saya sudah konsepkan untuk Polres Nunukan ini yaitu Nunukan Online, bagaimana nanti data kerawanan, ekspos media, publikasi dan monitoring, Setidaknya nanti di polres Nunukan ini jadi file project.

“Salah satu yang telah berjalan yaitu Panel data, Insya Allah tanggal (25/12/18) sudah bisa, selain itu ada comment center nanti dan bersifat aplikasi,” Kata Teguh.

Teguh berharap tim cyber troop dapat merangkul masyarakat penguna media sosial menjadi netizen, karena itu juga memiliki kontribusi.

“Cyber troops juga melakukan patroli di dunia maya, membuat akun resmi termasuk akun anonim yang tanpa nama, sehingga bisa menetralisir berita-berita yang negatif yang menyudutkan pemerintah termasuk organisasi kita,” kata Teguh.

Sedangkan tim Patroli daerah malam Hari disingkat (PADMA), Teguh menuturkan Tim Padma berkonsep sebagai pembangun peradaban Pejuang kemanusiaan.

“Ketika masyarakat tidur nyenyak kita aktif berpatroli, dengan tim yang sudah ada dari tim Tameng, Puma ditambah Tim Padma,” ungkapnya.

Ia berpesan kepada tim Padma dan cyber troops diberikan Suspen Khusus sehingga lebih di ketahui lebih luas.

Teguh berharap tim padma bisa menjadi tim kebanggaan polres dan dapat merebut hati masyarakat, seperti Tim Puma dan Tim Tameng, satu hari saja tidak patroli masyarakat mencari.

“Saya harap dengan kita launching hari ini, tim Padma bisa menjadi tim yang tangguh, ulet, humanis namun tegas. Sehingga bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial,” harapnya.

Usai memberikan sambutan, Kapolres melakukan pemotongan tumpeng dan pemberian velcro kepada Tim Cyber troops dan Tim Padma didampingi Waka polres. Kemudian Kapolres melanjutkan pengecekan kendaraan tim puma dan tim tameng yang digunakan untuk berpatroli. (**/OV)

Pedagang Menjerit, Ayam Potong di Nunukan Langkah

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Kelangkaan daging ayam potong membuat sejumlah pedagang tidak berjualan selama 10 hari di karenakan pasokan ayam potong lokal tidak mampu memenuhi bagi kebutuhan masyarakat Nunukan.

Mitra yang merupakan program pemerintah pemasok ayam potong lokal tak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat nunukan.

Sementara pasokan ayam potong dari pare-pare, Sulsel telah disetop oleh pemerintah Nunukan.

Salah satu pedagang Ayam Potong, Jedi ketika ditemui Berandankrinews.com di Pasar Inhutani, mengatakan telah 10 hari tidak berjualan ayam, lantaran ayam di Mitra tidak ada.

“Kami baru hari ini jualan pak, ini pun ayam dari Tawau, hanya berapa saja ekor saja kami beli karena harganya pak tinggi,” jelas Jedi.

Ia menuturkan, kita ini membeli dari Tawau Rp.35.000, sedangkan di Mitra kita mendapatkan harga Rp.26.000.

“Mau tidak mau pak kita jual mahal juga 38.000, karena kita beli dari Tawau 35.000. Sedangkan Mitra berikan kami harga 26.000, tapi selama tidak ada ayam nih pak mampud kita,” kata Jedi.

Jedi mengatakan menjelang Natal dan Tahun baru Ayam Potong tetap ada, sekarang masih kecil-kecil.

“Mungkin tanggal 21 Desember ini sudah ada pak,” kata Jedi.

Ketika Berandankrinews.com mencoba konfirmasi ke Dinas Perdagangan, yang ingin ditemui tidak berada ditempat. (**/WIN66).

Satreskoba Polres Nunukan Lakukan Tes Urine Kepada Puluhan Buruh Bantu TKBM

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Puluhan Buruh Bantu TKBM Pelabuhan Tunon Taka Nunukan melakukan Tes urine diruang tunggu pelabahunan, Jumat (14/12/18).

Kegiatan tes urine dilakukan sebagai syarat untuk menjadi buruh bantu di tahun 2019 mendatang yang telah di update.

Seperti yang dikatakan Robert, ST pada (3/12/18) lalu “kita lakukan update karena kita ingin mau supaya pelabuhan Tunon taka ini bersih dari kegiatan peredaran narkoba.”

Sebagai bentuk kepedulian dan pengemban fungsi direskoba, Jajaran Satreskoba polres Nunukan bersama Polsek KSKP melakukan tes urine kepada puluhan buruh bantu yang telah terdata untuk update buruh tahun 2019.

Kasat Reskoba Polres Nunukan AKP M. Hasan Setyabudi, S.Ip. MH mengungkapkan selaku pengemban fungsi di Satreskoba Polres Nunukan tentunya membantu instansi-instansi atau pihak-pihak lain yang memiliki kesadaran untuk melakukan tes urine.

“kami memfasilitasi dalam hal ini adalah pengawas buruh dan KSKP yang membackup,” jelas Hasan, Jumat (14/12/18).

Ia menambahkan nanti hasilnya akan kita kembalikan kepada pengawas buruh untuk dilakukan pengawasan dan pembinaan secara internal.

“Tapi nanti kita akan tetap korek keterangan, apakah dia terlibat, kalau hanya sebagai pemakai mungkin kita bisa rehabilitasi. Siapa tahu dia bisa membongkar jaringan lebih besar, tujuannya kesana,” kata Hasan.

Hasal menuturkan ini sebagai bentuk prefentif dari kepolisian Reskoba dan KSKP untuk menanggulangi permasalahan narkoba di nunukan khususnya para pemakai.

Lanjutnya, nanti yang positif akan kita interogasi dulu, karena yang positif itu bisa karena obat dan hal-hal lain

“Tapi dengan seharusnya dengan alat tes yang kita gunakan obat itu terdeteksi dibenzo bukan di Methaphetamin ataupun di Amphetamin,”Ujarnya.

Hasan menerangkan nanti kita akan dalami kalau memang dia pemakai dan didukung dengan bukti lain bahwa iapun mengiakan nanti kita akan lakukan pembinaan, rehabilitasi sosial dan rehabilitasi medis kepada yang bersangkutan.

“Dua pengetahuan umum terkait bahaya narkoba kepada yang bersangkutan agar tujuannya berhenti dan mempunyai kesadaran untuk memberikan informasi kepada kami, karena mereka itu bersentuhan langsung dengan pemain dipelabuhan,” Jelas Hasan.

Berkaitan dengan rehabilitasi Hasan mengatakan akan koordinasi dengan BNNK.

“Yang memiliki Kewenangan Rehab adalah BNN, yang memiliki Fasilitas Rehab adalah BNN, jadi nanti akan kita koordinasi dengan BNNK. Asalnya giat ini kami ingin ajak gawe mereka cuma kegiatan BNNK lagi banyak karena lagi ada Kepala BNNP ada disini, tapi kedepannya akan kita libatkan BNNK,” terang Hasan (*/MU)

Editor: Edwin

Polres Release Pengungkapan Kasus Pencurian Selama Bulan November 2018

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Polres Nunukan Ungkap 28 Kasus Pencurian dengan 121 Barang bukti selama bulan November 2018 di Aula Mapolres Nunukan, Jumat (14/12/18).

Konferensi pers dipimpin langsung Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH didampingi Kasat Reskrim AKP Ali Suhadak, SH, MH dan Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu M. Karyadi, SH.

Kapolres Nunukan Teguh Triwantoro dalam press conference mengungkapkan perkara curat, curas dan pencurian biasa, ini merupakan perkara kasus 2 November hingga 2 Desember 2018 yang berhasil di ungkap Satreskrim polres Nunukan.

“Jumlah perkara sebanyak 8 kasus di 8 TKP dengan barang bukti 18, dengan barang bukti ini ada sejumlah uang tunai juga ,” Ungkap Teguh.

Lanjutnya, masih di waktu yang sama 2 November hingga 2 Desember 2018 ada 20 perkara yang masuk di 20 TKP dengan jumlah tersangka 14 orang dan barang bukti 103.

“dari barang bukti ini ada uang tunai sebesar 17. 849.000,” ujar Teguh.

Ungkap Teguh kepada awak media, Modus operandi yang dilakukan ada beberapa modus.

“pertama, pelaku melakukan aksinya dimalam hari, saat Korban tertidur lelap pelaku masuk rumah korban dengan mengcungkil pintu rumah, lalu modus yang kedua, pelaku melakukan aksinya disiang hari, ketika rumah kosong atau korban tidak ada dirumah,” kata Teguh.

Teguh Sasaran pelaku adalah barang berharga yang memiliki nilai jual, seperti barang elektronik berupa Handphone, laptop, televisi, soundsistem, playstation.

Selain itu ada juga alat pertukangan, Alkon, Tong gas dan sepeda motor dan perhiasan.

Teguh juga menyampaikan karena ini merupakan diwilayah hukum polres nunukan, Banyak kejadian yang diberantas. Sesuai misi yang pernah saya sampaikan kepada teman-teman media, untuk melaksanakan penegakan hukum secara transparan, berkesinambungan dan konsisten. Ini sebagai upaya terciptanya Kamtibmas yang kondusif.

“Kami berusaha menjadi polisi yang proaktif, seperti Satreskrim maupun satres yang lain,” ucap Teguh.