Perkaya Diri Dengan Aksi Penipuan Dan Pengelapan, Akhirnya Nur Hatira Ditangkap Polisi

Nunukan, Berandankrinews.com–Aksi Penipuan Nur Hatira Yusuf Alias Wati (32) berakhir sudah, Pasalnya Wati berhasil ditangkap Unit Pidum Satreskrim polres Nunukan, Minggu (13/1/19) kemarin pagi sekitar Pukul 10.30 wita.

Wati diamankan berdasarkan Laporan Polisi (LP) nomor LP / 10 / I / 2019 / Kaltara / Polres Nunukan, Pertanggal 11 Januari 2019 dan LP / 11 / I / 2019 / Kaltara/ Polres Nunukan , Pertanggal 11 Januari 2019.

Wanita ini diamankan dikediamannya di Jl. Sei Fatimah, Kelurahan Nunukan Barat, dengan secara paksa oleh aparat kepolisian, lantaran ditakutkan kabur keluar dari Nunukan.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Humasnya Iptu Muhammad Karyadi, SH dinunukan menjelaskan, pelaku bernama Nur Hatira Yusuf alias Wati melakukan aksi penipuan dengan modus mengelapkan barang milik korbannya berupa BBM.

“Pelaku sebagai broker atau penghubung pembeli dengan cara tidak membayar lunas BBM yang diambilnya dari Korban, Sementara pembeli BBM telah membayar lunas kepada Pelaku,” Kata Iptu M. Karyadi, Senin (14/1/19).

Karyadi Menuturkan, Pelaku ini telah melakukan aksinya didua tempat yakni JL. Lapter Gang Borneo Kelurahan Nunukan Timur, pada bulan Juli 2018 kemudian di sebuah APMS ZAINI Jl. Tanjung Kelurahan Nunukan Barat, Pada bulan Desember 2018.

“Ada dua orang korban mengalami kerugian mencapai Rp. 550 juta.
Uang hasil penjualan BBM yang seharusnya di bayarkan kepada korban, digunakan untuk kepentingan pribadi,” Tuturnya

Tak hanya itu, Kata Karyadi, pelaku juga pernah melakukan penipuan terhadap beberap warga di Nunukan dengan menjanjikan untuk berbisnis BBM dan menyerahkan uang tunai senilai kurang lebih Rp. 521 juta, namun bisnis tersebut fiktif.

“Korban telah dihubungi melalui via call center unit pidum dan sudah kami temui untuk membuat laporan,” Jelas Karyadi.

Dari penjelasan Iptu Karyadi, Wanita tersebut diamankan dikediamannya di Jl. Sei Fatiman Kelurahan Nunukan Barat, pada hari Minggu (13/1/19) pagi, dengan melakukan penangkapan secara paksa karena di khawatirkan akan melarikan diri keluar pulau Nunukan.

“Mengingat hasil Lidik yang telah dilaksanakan bahwa, korbannya sudah banyak dengan kerugian material keseluruhan, baik yang telah melapor maupun belum mencapai lebih dari 1 Milyar,” Ungkap Karyadi.

Pelaku saat ini telah diamankan di Mako Polres Nunukan bersama barang bukti yang disita dari tangan pelaku berupa uang tunai Rp. 922.000, 1 unit laptop, 1 buah Handphone, 4 buah perhiasan emas berbagai bentuk, Lembaran nota penjualan BBM, Nota pegadaian barang berupa emas senilai kurang lebih Rp. 54.000.0000, selembar Kwitansi pembelian tanah, 1 buah buku tabungan bank BRI & ATM serta 1 buah buku tabungan bank Mandiri.

Atas perbuatannya, pelaku di jerat dengan pasal 372 Jo. 64 KUHP subsider 379a KUHP Tentang Pengelapan dan Penipuan dengan ancaman kurungan penjara 5 Tahun 8 Bulan.(**/)

Antrian BBM Bukan Karena Kelangkaan Tapi Keterlambatatan Angkutan

 

Terlihat masyarakat antri

Berandankrinews.com, Nunukan(Kaltara)-Antrian panjang masyarakat di APMS PT.Rapti Indah saat membeli bahan bakar minyak (BBM) seperti minyak bensin ataupun solar bukan karena kelangkaan. Antrian panjang itu disebabkan adanya keterlambatan adanya pengisian tangker di Tarakan, Jumat (9/11/2018).

Hal ini disampaikan pemilik APMS PT. Rapti Indah, Haji Caing mengatakan adanya pengisian tangker dari balikpapan ke Tarakan.

“kita ada keterlambatan kemungkinan ada pengisian tangker dari Balikpapan ngisinya ke Tarakan, nahkan kalau ada tangker itukan semua aktivitas semua harus berhenti,”kata haji Caing.

Ia menuturkan seharusnya BBM mengisi selasa tiba dinunukan pada hari rabu, tetapi ternyata hari rabu mengisi disana tibanya kamis sore di Nunukan, pengaruhnya juga Air surut dikandang babi, makanya kita mengisi pagi ini, sehingga Antrian Panjang.

“jadi ini hanya keterlambatan saja makanya seperti ini, jadi masyarakat beropini minyak langkah, masyarakat was-was minyak langkah lagi tetapi sebenarnya tidak,”jelas Haji Caing.

Antrian kendaraan roda 4

Hal serupa juga dikatakan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Hasan Basri ketika dihubungi melalui via telepon mengatakan Informasi dari APMS menyampaikan bahwa adanya keterlambatan kapal angkut yang satu bermasalah.

“informasi dari APMS adanya keterlambatan saja, dari Pertamina Tarakan juga tidak ada masalah hanya masalah kapal angkut, namun saya kurang tahu masalahnya dimana,” jelas Hasan Basri Melalui Via telepon.

Dari pantauan Berandankrinews.com terlihat dari pagi aktivitas pengisian BBM di APMS PT. Rapti Indah dilakukan dengan memberikan kepada 6 kendaraan sepeda motor, kemudian kendaraan roda 4, lalu pengisian ke jerigen yang dibawah masyarakat dengan cara bergantian, informasi yang didapatkan khusunya jerigen yang membawa jerigen 35 liter hanya diberikan 10 liter saja disebabkan banyaknya masyarakat yang antri khususnya roda 2 dan roda 4.

Penulis: Ov