TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie melakukan serangkaian kunjungan kerja (Kunker) ke beberapa desa di Bulungan, Selasa (12/2). Selain bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat, melalui kunjungan ini Gubernur juga banyak menyerap aspirasi yang disampaikan oleh warga.
Beberapa desa di dua kecamatan dikunjungi dalam seharian kemarin. Yakni di Kecamatan Tanjung Palas Tengah dan Tanjung Palas Utara. Lokasi pertama yang didatangi di Desa Silva Rahayu, Tanjung Palas Utara. “Alhamdulillah, meski sebenarnya saya dalam kondisi kurang fit, masih bisa datang bertemu dengan bapak ibu sekalian. Ini karena saya ingin memenuhi janji, untuk datang menghadiri acara hari jadi Desa Silva Rahayu yang ke-27,” ujar Gubernur.
“Saya ucapkan selamat hari jadi, semoga desa ini bisa menjadi lebih baik. Sesuai dengan makna dari namanya ‘Silva Rahayu’. Silva yang berarti hutan dan Rahayu artinya selamat atau sejahtera. Nama desa ini diharapkan bisa membawa sesuai maknanya. Masyarakatnya sejahtera,” kata Irianto di depan ratusan warga yang memenuhi halaman kantor desa tersebut.
Gubernur mengatakan, melalui kunjungan ke desa-desa seperti ini, akan banyak manfaatnya. Selain bisa langsung melihat kondisi di desa, juga dapat menyerap berbagai aspirasi dan persoalan yang dialamai masyarakat. Dan yang tak kalah pentingnya, bisa berinteraksi langsung dengan warga. “Makanya tadi saya inginnya ada Pak Bupati ikut hadir. Tapi informasinya ada kegiatan lain,” kata Irianto.
Diungkapkan, perhatian pemerintah kepada desa, di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangatlah besar. Salah satunya melalui dana desa, yang tiap tahun terus meningkat. Tahun ini, sebut Gubernur, jumlah Dana Desa yang dialokasikan ke Kaltara sebesar Rp 463,268 miliar yang akan dibagi ke 447 desa. Sehingga per desa bisa mendapatkan anggaran antara Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar lebih.
Dengan dana desa, lanjutnya, banyak pembangunan yang bisa dilakukan di desa. Seperti membangun infrastruktur desa, maupun untuk pemberdayaan masyarakat. “Saya berpesan kepada para kepala desa dan aparatnya, gunakan dana ini dengan sebaik-baiknya. Selain itu, pesan saya lainnya agar dalam pengelolaannya dilakukan dengan hati-hati. Taati aturan yang ada,” ucap Irianto.
Dalam kesempatan itu, banyak aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. Salah satunya, mengenai jalan. Gubernur menjelaskan, sesuai Undang-undang, ada aturan mengenai kewenangan dan tanggung jawab. Termasuk dalam hal pembangunan jalan. “Kita tidak bisa semaunya membangun kalau bukan kewenangannya. Walaupun memang niat kita bagus, membantu masyarakat. Tidak serta merta benar. Karena itu tidak sesuai aturannya. Bahkan bisa bermasalah dengan hukum,” kata Irianto.
Termasuk seperti disampaikan oleh Kepala Desa Silva Rahayu, Mustofa. Menurutnya, ada Dana Desa, dan pihaknya berniat memperbaiki jalan ke desa tersebut. Tapi karena, itu jalan kabupaten tidak dilakukan, karena aturannya memang tidak bisa.
Di sela kunjungan tersebut, Gubernur yang didampingi sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyempatkan untuk melihat kerajinan masyarakat. Salah satunya, kerajinan tenun khas Meumere yang dilakukan oleh masyarakat setempat yang sebagiannya berasal dari Meumere, Nusa Tenggara Timur (NTT). Agenda lain, Gubernur meresmikan Posyandu Lansia di desa itu.
Gubernur juga sempat menari bersama masyarakat lewat tarian adat dari NTT. Di bawah terik matahari, beberapa pejabat dari Pemprov pun turut membaur mengikuti Gubernur yang menari bersama warga. Bersamaan dengan itu, melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara juga mengadakan pengobatan gratis dengan menyediakan dua dokter spesialis.
Tak hanya bisa membaur dengan masyarakat, dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan berupa timbangan digital kepada para pedagang, serta bantuan 10 ekor ternak sapi untuk kelompok tani setempat.
Lokasi kedua yang didatangi adalah di Desa Panca Agung, Tanjung Palas Utara. Di situ Gubernur meninjau Pasar Rakyat yang sedang dibangun oleh Pemprov Kaltara melalui APBD Provinsi. “Kita targetkan tahun ini bisa selesai. Pasar ini nanti menjadi percontohan. Kalau memang nanti bagus manfaatnya untuk masyarakat, kita bangun lagi di daerah-daerah lain,” ulas Irianto.
Dalam perjalanan kembali ke Tanjung Selor, Gubernur dan rombongan singgah di Desa Karang Agung. Di desa itu, Gubernur melihat pembangunan masjid. Masyarakat berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara memberikan bantuan. “Kita siap membantu, silakan melalui panitia pembangunannya mengajukan proposal. Tentunya disesuaikan dengan kemampuan anggaran kita,” ungkap Gubernur.
Mengakhiri kegiatan kunjungan kemarin, Gubernur menyempatkan untuk meninjau Laboratorium Industri Agro dan Uji Mutu Kaltara di Jl Trans Kalimantan, Tanjung Palas yang sudah selesai pembangunnya. Tahun ini dilanjutkan dengan pembangunan pagar dan landscape di bagian luarnya.(humas)