Jakarta-Berandankrinews.com
“Kemajuan teknologi secanggih dan sepesat apa pun tetap just support system kehidupan. Demikian pula dalam tata perekonomian, baik lokal, regional mau pun global. Digitalisasi pelaku ekonomi rakyat UMKM dan sektor informal bukanlah pekerjaan mudah, tidak seperti membalik tangan tatkala andalkan kemajuan teknologi belaka.
Hal ini terbukti, hingga saat ini, dari 64 juta UMKM di negeri ini baru 13% yang terdigitilisasi padahal sudah berlangsung cukup lama. Lebih dari itu, pelaku digitalisasi akan berujung pada sebuah kebangkrutan tatkala ‘bakar-bakar-nya’ tidak dilengkapi / tidak memiliki instrumen khusus”, tegas Presiden GBN, dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed. Jumat, 12 Februari 2021 di Jakarta.
“Saatnya telah tiba ekonomi rakyat (kawulo alit) jalani kebangkitan tumbuh kembali ke asal muasalnya menjadi pilar utama kemandirian dan kedaulatan ekonomi bangsa dan negeri ini. Amanat penderitaan rakyat semesta nusantara jadi obor adrenalin ‘Kerajaan Semut Nuswantoro’
Sebagai garda terdepan dan unggul hadapi perang ekonomi dan kebudayaan dunia era digital. Dan Trisula Revolusi Nusantara hantarkan negeri ini unggul dalam percaturan global, dan dalam tempo secepat-cepatnya kembali menggapai adil, makmur dan adidaya.
“ASAL TERKELOLA SECARA BENAR DAN BAIK, DIPERUNTUKAN SEBESAR-BESARNYA BAGI KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN, PENGGAPAIAN NEGERI ADIL MAKMUR ADIDAYA”, pungkas Ali Mahsun Atmo lelaki sahaja putra asli Mojokerto Jawa Timur mantan Pembantu Rektor V Undar Jombang 2010-2012. Media Center GBN