Pencanangan komitmen bersama pelaksanaan percepatan pencegahan anak kerdil (Stunting) tingkat Provinsi Sulsel dipusatkan di Kabupaten Bone

WAJO – Bupati Wajo Dr. H.Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. bersama ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wajo Hj. Siti Maryam, S.Sos., M.Si hadiri pencanangan komitmen bersama percepatan pencegahan anak kerdil (Stunting) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang di laksanakan di halaman rumah jabatan Bupati Bone, Selasa 3 September 2019.

Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. H. Nurdin Abdullah, M.Agr. hadir dalam pencanangan ini.

Kegiatan ini dalam rangka mendukung Strategi nasional Percepatan Pencegahan anak kerdil (Stunting) dan merupakan strategi nasional yang menjadi perhatian khusus Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta seluruh Kementerian terkait, begitu pula Pemerintah Kabupaten Kota seluruh Indonesia.

Generasi penerus bangsa harus sehat, cerdas, kreatif, dan produktif. Jika anak-anak terlahir sehat. tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang sukses dalam pembangunan bangsa. Sebaliknya jika anak- anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, mereka akan menjadi anak kerdil (Stunting).

Kekerdilan (Stunting)pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah Lima Tahun). Sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya.Hal ini disebabkan karena kekurangan gizi kronis yang terjadi soal bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun.

Dengan demikian periode 1.000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasandan produktivitas seseorang di masa depan.

Pencegahan anak kerdil (Stunting) perlu koordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti Pemerintah Daerah, dunia usaha, masyarakat umum, dan lainnya.

Presiden dan Wakil Presiden telah berkomitmen untuk memimpin langsung upaya percepatan penurunan angka prevalensi anak kerdil (Stunting) sehingga penurunannya dapat terjadi secara merata diseluruh wilayah Indonesia.

Pencanangan Sulsel bebas Stunting Menjadi tema Dies Natalis UNHAS ke 63 yang diusung oleh Rektor UNHAS Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA.

Bupati Bone dalam sambutanya mengatakan menserokan Stunting di Bone yang jumlahnya 40,63% dan yang terbesar di Sulawesi Selatan dan terdapat di wilayah pegunungan dan pesisir, Jelasnya.

Dalam sambutan Gubernur Provinsi Sulsel Prof. Dr. Ir. Nurdin Abdullah, M.Agr. mengatakan Stunting menjadi masalah kita bersama, Stunting ini dapat cepat kita cegah sehingga anak dapat tumbuh menjadi anak yang sehat menjadi harapan bangsa.

“Ketika ibu hamil terdeksi ada kelainan cepat ditangani .” Katanya.

“Mencanangkan komitmen bersama percepatan pencegahan anak kerdil (Stunting) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dengan Menyisipkan APBD kita untuk menangani Stunting, kita kolaborasi membangun Sulsel lebih kuat, perencanaan itu bukan karena keinginan melainkan kebutuhan,” Gubernur Provinsi Sulsel menambahkan.

Dan dikatakan kalau hari ini dimulai pencanangan komitmen bersama percepatan pencegahan anak kerdil (Stunting) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, ungkapnya diakhir sambutannya

Diakhir acara Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. menyampaikan harapannya kepada rektor UNHAS, kalau Kabupaten Wajo siap dalam pelaksanaan dies natalis selanjutnya.

“Kami siap jadi tuan rumah dalam mendukung percepatan pencegahan Stunting, utamanya untuk meningkatkan cakupan dan kualitas intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan atau rumah tangga 1.000 hari pertama kehidupan.” ungkap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

(Humas Pemkab Wajo)