Polres Nunukan Musnahkan 7 kilogram Sabu

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara) – Polres Nunukan Kalimantan Utara, Selasa (16/10/2018) melakukan pemusnahan sebanyak 7 kilo gram sabu jaringan Internasional yang berhasil diamankan dalam 13 kasus penangkapan.

Dalam pengungkapan pengedar sabu jaringan Internasional tersebut, berhasil menangkap 14 pelaku yakni 12 orang laki-laki dan 2 orang wanita dimana 1 diantaranya warga asing Asal philipin.

Kapolres Nunukan Bersama Pejabat undangan saat melarutkan sabu-sabu

Dalam pemusnahan tersebut, turut diundang, kejaksaan Nunukan, TNI AL, satgas Pamtas 613 Raja Alam, BNNK Nunukan, dan Bea Cukai Nunukan.

Acara pemusnahan itu dilakukan langsung didepan kantor Mapolres Nunukan, yang dipimpin langsung kapolres Nunukan dengan melarutkan Sabu-sabu tersebut kedalam wadah yang berisi air diikuti pejabat undangan.

Usai melarutkan sabu tersebut, Barang bukti yang dilarutkan dimasukan ke dalam Toilet Wakapolres Nunukan.

Barang bukti saat dilarutkan ke dalam toilet

Kasat Reskoba Polres Nunukan M.Hasan Setiabudi, S.IP, M.H saat ditemui diruangannya usai pemusnahan mengatakan acara pemusnahan berasal dari 13 laporan polisi yang dimana barang bukti seberat 7 kilogram dengan jumlah tersangka 14 orang.

“ada 2 wanita,satunya orang philipin dan 13 lainnya orang indonesia”jelas Hasan.

Ia menambahkan semua yang diamankan rata-rata sebagai Kurir.

“rata-rata mereka ini kurir dan setelah kita lakukan control delivery akhirnya kita menangkap tersangka lainnya”, Tambah Hasan.

Hasan menuturkan tersangka dikenakan pasal 112 ayat 2 dan 114 ayat 2 serta pasal 132 ayat 2.

“kita kenakan pasal 112 ayat 2, 114 ayat 2 serta pasal 132 ayat 2 dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun maksimal 25 tahun atau seumur hidup”, ungkap Hasan.

Penulis: OV

Si Jago Merah Berulah, 6 Rumah Warga Ludes Terbakar

Soppeng Sulsel, Berandankrinews.com-Enam unit rumah warga ludes dilahap si jago merah di Dusun Mallanroe Desa Maccile Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Sulsel, Senin (15/10) sekitar jam 09.00 wita.

Kebakaran yang menghanguskan enam unit rumah itu dikarenakan Kompor gas yang ditinggalkan dalam keadaan menyala.

6 Unit rumah Warga yang terbakar

Petugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Sulsel dipimpin langsung Kasat Pol. PP Drs. Harum, M.Si langsung ke tkp mengkerahkan 5 unit mobil pemadam kebakaran.

kurang lebih 2 jam Sijago merah dapat dijinakan dan dilakukan pendinginan oleh petugas Pemadam Kebakaran.

Harum mengatakan timnya mencoba sebisa mungkin untuk memadamkan si jago merah yang semakin berkobar namun kondisi cuaca dan sumber air yang sulit.

“Angin yang kencang, sumber air yang kurang memadai akibat kemarau dan cuaca panas sehingga api sulit untuk dipadamkan”, jelas Harum

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, namun kerugian yang menghanguskan Enam unit rumah warga tersebut ditaksir mencapai milyaran rupiah.

Penulis : Ifin

2 WNA Malaysia Diamankan, 1 Diantaranya Polisi Malaysia.

Nunukan Kaltara, Berandankrinews.com–Satuan Petugas pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif / 613 Raja Alam berhasil bekuk 2 orang warga negara asing Asal Malaysia saat memasuki wilayah Long Bawan, Krayan yang ingin mengedarkan minuman keras diperbatasan Long Bawan Krayan Nunukan, kaltara. Minggu (14/10) sekitar pukul 13.00 wita.

Kedua Warga Imigran gelap itu usai diamankan langsung diserahkan oleh Satgas Pamtas 613 Raja Alam kepada pihak Imigrasi Nunukan untuk proses verifikasi dokumen pada Senin 15/10/2018, sedangkan Miras dan barang bukti lainnya masih diamankan Satgas Pamtas 613 Raja Alam.

Informasi yang didapatkan Berandankrinews.com
Kedua pelaku bernama Mohd Hasnain Bin Mohd seorang Polisi diraja Malaysia dan Wong Sien Ngie adalah pedagang Warga Negara Malaysia yang berhasil dibekuk di daerah krayan saat membawa minuman sebanyak 20 kotak.

Mohd Hasnain bin Mohd saat ditemui diruang Kasi Waskadim usai di serahkan kepada Imigrasi mengatakan Kami membawa barang sembako ke toko-toko yang ada di Long Bawan, sesuai pesanan, lanjutnya kami lakukan untuk kerja sampingan.

Mohd Hasnain diamankan ketika saat memasuki kawasan Indonesia ia dan rekannya membawa bahan sembako dan Minuman keras bermerk Labour dan Black Jack dengan mobil bak terbuka/ Pick Up.

Kepala Seksi Wasdakim Bimo Wardi Wibowo, A.Md, I.M, M.H mengatakan kita telah menerima 2 orang WNA Mohd Hasnain bin Mohd Ibrahim seorang polisi berpangkat kopral dan rekannya Wong Sien Ngie pedagang, keduanya diamankan ketika memasuki Long Bawan, Krayan dan saat diperiksa Satgas Pamtas 613 ternyata membawa minuman keras kemudian petugas Satgas pamtas langsung menyerahkan kepada kami. Senin (15/10).

Bimo menuturkan dengan adanya orang Asing tersebut, kami akan lakukan proses pemeriksaan kedua WNA tersebut dan dokumen.

“Yang dimilikinya IC atau KTP Malaysia dan Kartu Anggota Polisi, namun Ic ini kami akan verifikasi di konsulat jenderal Malaysia di Pontianak”jelas Bimo

Kartu Anggota Polisi milik Mohd Hasnain Bin Mohd

pihaknya akan laporkan ke kantor konsulat jenderal di pontianak dan menahan kedua WNA tersebut.

“Akan kita laporkan ke konsulat jenderal di Pontianak dan akan kita tahan setiap Orang Asing yang masuk diwilayah Indonesia tanpa passport atau dokumen”,ungkap Bimo.

Bimo menambahkan untuk prosedur pembebasan setelah BAP akan disimpulkan nantinya apakah proses hukum sampai tingkat kepengadilan vonis hakim ke lapas atau dideportasi.

Foto saat Mohh Hasnain saat diserahkan kepada Kasi Wasdakim Bimo Wardi Wibowo

Kedua Imigran Gelap tersebut disampaikan Bimo melanggar pasal 119 UU No. 6 tahun 2011 tentang Orang Asing yang masuk ke wilayah Republik Indonesia tanpa dokumen keimigrasian dengan hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda 500 juta rupiah.

Bimo juga menyebutkan adanya surat melintas dari keimigrasian Malaysia melintas dari wilayah Bakalalan Lawas Serawak menuju Krayan yang dimiliki kedua wna tersebut.

“sebetulnya mereka ada surat dari keimigrasian Malaysia yakni surat melintas dari wilayah lawas bakalalan Serawak menuju Krayan, akan kita cek surat ini bisa disebut surat keimigrasian dan karena adanya informasi ada mou lokal diwilayah krayan dengan lawas bakalalan jika surat dari imigrasi bakalalan sudah di akui walaupun mungkin belum disahkan suatu dokumen, namun surat ini sudah di bubuhi cap imigrasi serawak dan cap imigrasi Krayan”, jelas Bimo.

Saat ini yang diamankan pihak imigrasi yakni Mohd Hasnain Bin Mohd, sedangkan Wong Sien Ngie masih berada di Long Bawan, Krayan lantaran Kapasitas Muatan Penumpang yang lebih. Rencannya Wong Sien Ngie akan dibawa ke Imigrasi pada 16 oktober 2018.

Penulis: Yusuf Pal./Ov

Tim FQR Lanal bersama Satgas Garda Nusa18 Bekuk Sindikat Narkoba

NUNUKAN KALTARA,Berandankrinews.com- TNI Angkatan Laut Nunukan release kasus penangkapan 3 orang perampok dan 1 orang kurir Narkotika di Aula Mako TNI Angkatan laut Nunukan Kaltara, Jumat (12/10) sekitar pukul. 15.30 Wita.

Dalam press Conference Itu dipimpin langsung Komandan Lantamal XIII Laksamana Pertama TNI Judijanto didampingi Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) M. Muchri Moko Agon, Kepala BNNK Nunukan Kompol Lamuati,SH, Kasdim Nunukan Mayor Biring Allo, Kepala Bea Cukai Nunukan M.Solafuddin ,
Kasat Reskoba Polres Nunukan AKP. Hasan Setiabudi, ASOPS GPA II serta DanPamtas 613 RJA Letkol Inf. Fardin Wardhana.

Judi Janto mengatakan kita sebagai penegak hukum disini memiliki satu komitmen yang besar untuk bersama-sama memberantas Narkoba.Tim FQR Lanal Nunukan bersama Satgas Garda Nusa 18 berhasil mengamankan 1 orang kurir senin (8/10) di Muara Tanjung Daun Nunukan dan 3 orang pemilik Narkoba pada selasa (9/10) diperairan Tanjung Ahus.Dikabarkan adanya tindak kejahatan dilaut terhadap pekerja ditambak udang ketika selesai memanen, saat itu Tim FQR Lanal dan Satgas Garda Nusa 18 Nunukan langsung melakukan pengintaian diperairan Tanjung Ahus tersebut.

Sekitar pukul 07.15 Wita Tim
melihat speedboat yang dicurigai sindikat perampok , saat itu juga tim FQR dan Satgas Garda Nusa 18 langsung mendekati speedboat itu, Namun speedboat yang ditumpangi tiga pelaku itu tiba-tiba melaju ke sungai kecil didaerah tambak udang aksi kejar-kejaran pun terjadi .

Dalam aksi kejar-kejaran itu tim melihat pelaku membuang sesuatu ke sungai ,kemudian tim mengambil dan mengecek barang tersebut berupa botol minuman Fanta berisi 10 paket sabu-sabu dibungkus plastik putih transparan seberat 506 Gram yang diberi pemberat batu bata merah dengan diikat tali sling dan 2 buah pelampung yang dilakban berwarna merah. Tim FQR Lanal dan Satgas Garda Nusa 18 kembali menyusuri sungai dan mendapatkan speedboat yang digunakan pelaku dalam posisi dikandaskan ditambak udang warga.

Keesokan harinya Tim kembali menyusuri perairan tersebut sekitar pukul 05.15 wita petugas mengamankan 1 orang pelaku yang bernama Dedy Abdulah yang bersembunyi dibawah rumah pekerja tambak, saat itu tim langsung melakukan control delivery dengan pemilik sab-sabu tersebut .

Pada pukul 08.30 wita diperairan Tanjung Daun sebuah Speedboat tiba-tiba datang dengan melaju ,
petugas langsung melakukan pencegahan dan mengamankan speedboat itu dan mengamankan 3 orang pelaku yakni Norman, Yogy dan sainur, 1 pelaku Sainur mencoba melakukan perlawanan kepada petugas dengan badik yang dimilikinya meskipun petugas telah memberikan peringatan dengan melakukan tembakan ke udara , Sainur tetap melawan dan ingin melarikan diri, petugas pun langsung menembak 3 kali dikaki pelaku tersebut dan dimesin speedboat pelaku.

Dari informasi yang dihimpun paket sabu-sabu yang diamankan rencananya akan diedarkan ditanjung Ahus dan mereka diberi gaji sebesar 120 juta rupiah.

Tim berhasil mengamankan 1 unit senjata api rakitan jenis cold lengkap dengan Amunisi tajam 8 butir, 1 unit badik, 4 buah telepon genggam,1 buah jimat, 3 bungkus rokok dunhill, 1unit senter kepala, 2 buah korek api, 1 buah telepon genggam, 1 tas laptop warna hitam, 1 buah sarung pistol, paket sabu-
sabu 506 Gram dan 2 unit speedboat bersama mesin tempel.

Komandan Pangkalan Utama TNI Al XIII Laksma TNI Judijanto, M.Si. M.A ketika ditemui usai press conference mengatakan atas sinergitas kita bisa berjalan, karena tanpa adanya sinergitas kita tidak bisa berjalan, mulai dari darat laut kemudian kedarat lagi baru bisa kita lakukan penangkapan, kunci keberhasilan kita karena sinergitas bisa mengungkap ini semua, lanjutnya kita telah serahkan kepada polres Nunukan untuk pengembangan dan penyelidikan, dan semua apa yang kita lakukan dengan kepolisian sekecil apapun semua kita akan kawal hingga kepengadilan.

“karena sinergitas kita bisa mengungkap ini semua, kita juga telah lakukan penyerahan kepada polres Nunukan untuk dilakukan pengembangan dan penyelidikan, dan itu akan kita kawal hingga ke
pengadilan karena apa yang kita lakukan dengan polres sekecil apapun itu”, Ujar Judijanto

Penulis: OV