Menghadapi Pemilu, Kodam XIV Hasanuddin Bersama Polda Sulsel Gelar Simulasi

Makassar, Berandankrinews.com– Kodam XIV/Hasanuddin bersama Polda Sulsel menggelar kegiatan latihan Tactical Floor Game (TFG), yang berlangsung di Balai Manunggal M Yusuf Makassar, Selasa (26/3/19) Kemarin.

Latihan TFG yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan prajurit dan satuan dalam menghadapi Pemilu 2019 tersebut, diikuti oleh para staf Ahli Pangdam, Asisten Kasdam, Dansat/Kabalakdam dan para Komandan Kodim (Dandim) serta Kepala Polres di wilayah Sulawesi Selatan.

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi, saat membuka latihan TFG yang juga dihadiri Kasdam Brigjen TNI Budi Suliatijono, Kasdiv-3/Kostrad Brigjen TNI Dwi Darmadi dan Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Drs Adnas dan Danrem 141/ Tp kolonel inf Suwarno menyampaikan, terkait tugas perbantuan, integrasi atau sinkronisasi, keterpaduan, dan sistem komando kendali, yang merupakan bagian dari kunci sukses pelaksanaannya.

Pangdam berharap melalui latihan TFG pengamanan Pemilu anggota Legislatif dan Presiden 2019, seluruh aturan pelibatan, sistem kendali dan interoperability TNI-Polri dapat dilatihkan dan diuji tahapan-tahapannya, guna menghadapi berbagai kemungkinan situasi maupun kontijensi.

“Tak kalah penting dalam latihan, yakni terciptanya kesamaan visi-misi serta semakin meningkatnya soliditas dan sinergitas para unsur pimpinan TNI-Polri. Sehingga semakin terbiasa dan mudah dalam melakukan koordinasi maupun sinkronisasi dalam setiap pelaksanaan tugas”, ujar Pangdam.

Selain itu, dirinya juga menyebutkan bahwa kesiapan dan kesiagaan TNI-Polri menghadapi Pesta Demokrasi 2019 akan semakin baik, serta dapat diminimalisir kemungkinan resiko dalam pelaksanaan tugas akibat “miss comunication” atau perbedaan-perbedaan pandangan antar aparat yang dapat mempengaruhi atau menggagalkan pelaksanaan tugas.

“Kesiapan keamanan merupakan salah salah faktor dominan untuk mensukseskan pesta demokrasi. Sehingga diperlukan pelibatan seluruh komponen bangsa termasuk TNI dalam tugas perbantuan kepada Polri, untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi Pemilu 2019”, tutup Pangdam.

Latihan TFG satuan jajaran Kodam XIV/Hasanuddin, tidak hanya digelar di wilayah Makassar atau Korem 141/Todopuli, namun juga digelar di wilayah Korem 142/Tatag di Sulbar dan Korem 143/Haluoleo di Sultra. (Irwan N Raju).

Dinas Pendidikan Soppeng Sosialisasikan Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi KPK

Soppeng, Sul-Sel, Berandankrinews.com Dinas Pendidikan menggelar Sosialisasi Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi terintegrasi Komisi Pemberantasan Korupsi yang di langsungkan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng, Selasa ( 26/3/2019).

Sosialisasi tersebut di hadiri oleh Bupati Soppeng, Kepala Dinas Pendidikan dan para Kepala Sekolah sekabupaten Soppeng

Dalam kesempatan itu, Bupati Soppeng H A Kaswadi Razak, SE dalam sambutannya mengatakan, dalam menghadapi dinamika-dinamika pendidikan, diharapkan bersabar karena bagaimanapun saya selaku pemerintah tetap memperhatikan setiap permasalahan permasalahan yang ada saat ini.

Setiap keputusan pemerintah yang berlaku saat ini, merupakan implementasi yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang maksimal pada masyarakat.

Selaku guru sekolah harus mementingkan dan bertanggung jawab penuh pada keberhasilan belajar dan mengajar pada lingkup sekolahnya, pungkas orang nomor satu di Kabupaten Soppeng ini.

Di tambahknnya bahwa, Setiap permasalahan yang timbul di lingkungan sekolah harus diselesaikan dengan baik dan tetap mengedepankan terjalinnya hubungan silaturahim antara Guru, Siswa dan Orang Tua, tuturnya. (Arifin)

Bupati Soppeng : Saat ini Dana Bansos di Awasi Oleh Polri

Soppeng, Sul-Sel, Berandankrinews- Dana bantuan Sosial saat ini diawasi oleh Kepolisian Republik Indonesia, sebab pemerintah takut akan terjadi penyalahgunaan pemanfaatan bantuan sosial oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, kata Bupati Soppeng saat menghadiri pelatihan pengurus lembaga kemasyarakatan RT / RW tingkat Kabupaten Soppeng di ruang pola kantor Bupati Soppeng, Jalan Salotungo, Selasa.(26/3/2019).

Dalam pelatihan tersebut Bupati Soppeng juga meyampaikan bagaimana kita menjalankan peran, dalam tugas kita ini, untuk mendukung pemerintah dalam penyelengaraan pemerintahan dan bagaimana kerja sama kita dengan masyarakat. Masyarakat diharapkan ikut berpastisipasi dalam menyukseskan program program Pemerintah.

“Bahwa program-program pemerintah sekarang ini di upayakan dapat di rasakan langsung masyarakat,” ujar Kaswadi

Dikatakannya, pemerintah berharap jangan sampai ada kesalahpahaman terhadap bantuan sosial ini, setiap bantuan yang di kucurkan di harapkan tepat sasaran dan berdaya guna bagi masyarakat kurang mampu dan miskin.

“Kalau ada permasalahan, diharapkan RT/RW dapat langsung melapor kepada kepala Dinas Sosial sehingga masyarakat bisa mendapatkan dana Bantuan Sosial tersebut,”tandasnya

Dia menambahkan, Adapun tujuan pemerintah menganggarkan bantuan ini agar dana dalam suatu Desa dapat berputar dan mengurangi beban masyarakat.

Dalam kesempatan itu juga mantan Ketua DPRD dua periode ini mengatakan, dalam menjaga ketertiban dan ketentraman Demokrasi, diharapkan seluruh aparat, camat dan jajarannya agar membuka post pelayanan.

Sementara itu sebelumnya Sekretaris Dinas PMD Zulfan, AE dalam laporannya menyampaikan bahwa, tujuan pelatihan ini di laksanakan untuk meningkatkan peran aktif pengurus Lembaga Kemasyarakatan dalam kegiatan daerah dan Kecamatan.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kab.Soppeng, para Camat, Kepala Desa bersama pengurus RT/RW se-Kabupaten Soppeng. (Bintang).

TPID Kecamatan Donri-Donri Gelar Musyawarah Antar Desa

Sopppeng, Sul-Sel, Berandankrinews–Program Inovasi Desa atau yang disingkat dengan PID merupakan program yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2017 oleh Kementerian Desa dalam rangka mendorong pemanfaatan dana desa yang lebih berkualitas melalui berbagai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Tim Program Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Donri-Donri menggelar musyawarah antar Desa di Gedung pertemuan Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Selasa, (26/3/2019)

Musyawarah Antar Desa yang di ikuti oleh 9 Desa sekecamatan Donri-Donri ini dibuka oleh Kasi PMD Sumarsia, SE.MM mewakili Camat Donri-Donri.

Dalam kesempatan Sumarsia mengatakan, Program Inovasi Desa (PID) ini merupakan bukti nyata dan komitmen kita untuk memajukan Desa dengan penguatan pengembangan Inovasi Desa.

Program Inovasi Desa
sangat membantu Desa dalam meningkatkan efektifitas pengelolaan Dana Desa yang tentunya bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan Desa, pungkas Sumarsia.

Sementara itu, Pendamping Desa Kecamatan Donri-Donri Ir Syahriadi menyatakan, Program Inovasi Desa (PID) adalah sebuah Program Kementerian Desa (PDTT) untuk membangun Desa Kreatif dan berinovasi untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal, replikasi teknologi, dan percepatan pembangunan Desa guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Garis besar dari Program Inovasi Desa (PID) ini ialah penguatan dan pengembangan pemanfaatan Dana Desa, diantaranya untuk pengembangan kewirausahaan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan untuk pemenuhan dan peningkatan infrastruktur pedesaan, namun yang paling difokuskan dalam program ini adalah kewirausahaan dan sumber daya manusia, tegas Syahriadi

Di Kecamatan Donri-Donri sudah ada, Desa yang telah mendapatkan penghargaan inovasi Desa dari Kementerian Desa yaitu Desa Tottong dengan pengembangan buah naga, Untuk itu diharapkan menjadi motivasi ke Desa lain untuk berinovasi di tahun 2019 ini, tutupnya

Terlihat hadir dalam acara tersebut, Kasi PMD Kecamatan Donri – Donri mewakili Camat, Kepala Puskesmas Tajuncu, Para Kepala Desa, Ketua Tim penggerak PKK, perwakilan LPMD, Ketua BPD dan Tokoh masyarakat.(Bintang)

Wirausaha Muda Harus Berdisiplin Pribadi

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat meninjau produk hasil wirausaha muda di Kaltara, Senin (25/3).

TARAKAN – Berandankrinews.com – Generasi muda Kalimantan Utara (Kaltara) sedianya memiliki sejumlah ciri dan prinsip seorang wirausaha. Di antaranya, yakni self discipline atau disiplin pribadi dan niat yang kuat dan tulus untuk menghadapi segala risiko dan tantangan. Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat membuka Pelatihan Kewirausahaan Berbasis e-Commerce Bagi Wirausaha Pemula (WUP) di Gedung Pertemuan Lantai 4 Rektorat UBT, Senin (25/3).

Berwirausaha, menurut Irianto merupakan jalan keluar terbaik bagi generasi muda millenial untuk memperoleh kesuksesan di usia muda. Sepanjang dilakukan dengan serius, dan tekun. “Sebelum masuk ke dunia wirausaha, setidaknya dipahami dulu definisi dari wirausaha itu sendiri. Dimana, pada intinya wirausaha itu berkarakter kreatif dan selalu berupaya aktif untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak,” jelas Irianto.

Untuk sukses sebagai wirausaha, memang butuh waktu dan proses. Tak bisa instan. “Secara kalkulatif, kontribusi wirausaha atau UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terhadap Indonesia, khususnya PDB terus meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen. Penyerapan tenaga kerja juga meningkat dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen,” urai Gubernur.

Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop-UMKM) Provinsi Kaltara, jumlah UMKM di Kaltara sebanyak 12.223 unit usaha. Rinciannya, usaha mikro 9.676 unit usaha, usaha kecil 1.978 unit usaha, dan usaha menengah 669 unit usaha. Kota Tarakan merupakan daerah terbanyak UMKM-nya di Kaltara, mencapai 36 persen. “Banyak peluang di sektor UMKM ini. Di Kaltara, ada sejumlah produk unggulan yang dapat dimaksimalkan potensinya. Seperti Kepiting Soka (Tarakan), industri rotan (Bulungan, Malinau, KTT), olahan rumput laut (Nunukan), Beras Adan (Krayan, Nunukan), dan anyaman serat alam (Bulungan dan Malinau),” urai Irianto.

Soal pemasaran, Gubernur menyarankan agar memanfaatkan teknologi digital. Yakni, e-Commerce. Dengan sistem ini, dapat dilakukan penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa yang mengandalkan sistem elektronik. “Dalam pelaksanaannya, pelaku UMKM atau seorang wirausaha harus mengetahui marketplace-nya dulu. Situs marketplace ini, adalah perantara antara penjual dan pembeli di dunia maya. Dalam artian, situs ini menjadi pihak ketiga dalam transaksi online. Tahun lalu, nilai transaksi online di Indonesia mencapai Rp 148 miliar,” tutur Gubernur.

Gubernur berharap wirausaha muda di Kaltara dapat memasarkan produk lokal guna memajukan perekonomian Kaltara. “Pengusaha muda itu harus memiliki produk sendiri, lalu pahami produk dan menjadikannya bahan promosi. Untuk promosi, foto produk tersebut dengan kualitas foto dan komposisi yang menarik. Selanjutnya, pajang produk di online shop atau marketplace yang disertai dengan keterangan yang jelas mengenai produk tersebut. Setelah itu, siap-siaplah menerima orderan,” tutup Gubernur.(humas)