NUNUKAN – Tepat tanggal 2 November 2019, TK Aisyah Bustanul Athfal kini berusia 1 abad atau 100 tahun. Moment ini pun dimanfaatkan TK Aisyah Bustanul Athfal untuk menggelar seminar nasional yang dipusatkan di Paras Perbatasan, Kabupaten Nunukan, Sabtu (2/11/2019) siang.
Kegiatan yang dihadiri peserta dari Sebatik,Tarakan, Bulungan, Malinau dan KTT, ini menhadirkan langsung pimpinan pusat TK Aisyah Bustanul Athfal sebagai narasumber, Herwina Bahas, M. Ag.
Setidaknya, ada pesertanya dari guru-guru TK Aisyiyah se-Kalimantan Utara yang terdiri Tarakan sebanyak 46 orang dari Sebatik sebanyak 11 orang dari Bulungan 1 orang dari Nunukan 92 org. “Peserta Dari Nunukan kami mengundang dari organisasi mitra Sekab Nunukan serta guru SD,SMP dan SMA Muhammadiyah serta Ortom Muhammadiyah,” terang Junaidi, Sabtu (2/11/2019).
Dalam sambutan Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan, H. Junaidi mengatakan, salah satu indikator keberhasilan bidang pendidikan adalah meningkatnya sumber daya manusia (SDM). “Namun kemampuan SDM masyarakat masih perlu ditingkatkan agar dapat bersaing dalam kompetensi nasional dan global,” terang Junaidi yang membuka kegiatan seminar nasional tersebut.
Lanjut Junaidi, Indonesia khusus di Kabupaten Nunukan tidak mungkin menghindari dari persoaan global namun harus disikapi dengan bijak. Hanya saja, Junaidi mengakui untuk merealisasikan berbagai program pendidikan ke depannya memang tidak lah mudah. “Karena perlu dukungan semua pihak khususnya para pendidik dan tenaga pendidik anak usia dini (PAUD) yang terlibat langsung dalam kegaiatan belajar mengajar.
Selain itu untuk mempersiapkan SDM masyarakat yang propesial, handal, berkualitas,” terangnya.
Seminar nasional yang mengusung tema ‘Peran guru TK AISYAH Bustanul Athfal dalam meningkatkan anak usia dini berkualitas, ditegaskan Junaidi, tentunya mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Gunakan waktu dan kesempatan dengan baik untuk memperoleh ilnu pengetahuan dan keahiliannya masing-masing khususnya dalam hal menguasai neurosains terapan terhadap kepada anak anak didik,” pungkasnya.
Apalagi, saat ini ilmu teknologi, informasi dan komunikasi kini telah berkembang pesat. Sehingga harus diantisiasi anak-anak usia dini tidak terseret dengan infomasi negatif.
“Teknologi yang bernilai positiif harus diikuti perkembanganya agar kita tidak tertinggal oleh kemajuan di era globalilasasi dan pesatnya kemajuan teknologi saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan para orangtua dan para guru yaitu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Sebab, selain memberikan dampak positif namun ada juga tantangan berat bagi orangtua untuk menumbuhkan daya kreatifitas anak.
“Karena mereka lebih dominan dekat denhan permainan game di handphone. Inilah yang akan merampas kreatifitas anak-anak. Untuk itu, kami mengajak kepada seluruh orangtua terus memotivasi anaknya sosok yang kreatif diusia dini. Jangan biarkan anak kita larut dengan kebiasaan main game online,” tambahnya.
Sebagai orangtua, kata dia, kita punya tanggungjawab besar untuk menumbuhkan kreativitas anak. Sebab, perkembangan kreativitas anak sangat penting dan sudah merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia,” ujarnya.
Reporter, Irwan/charles