Bone-Berandankrinews.com
Forum Kajian Ilmiah (FKI) IAIN Bone bekerjasama Gusdurian Bone menggelar Talk Show Budaya dengan tema ” Polemik Bissu, antara Fungsi dan Instrumen Adat” di Aula Utama IAIN Bone, Selasa (7/6/2022).
Talk show yang menghadirkan Putri Presiden ke 4 Inayah Wulandari Wahid sebagai narasumber, disambut ratusan peserta dengan antusias. Selain itu,panitia juga menghadirkan Dr. Rahmatun Nair, M.Ag (Pembina Gusdurian Bone) sebagai Keynote Speaker dan narasumber Subarman Salim, M.Pd.I (Pengurus ISNU Kab. Bone), Feby Triadi, MA ( Peneliti Bissu) dan Samsul Rijal Bahri/ Bissu Enjel (Matoa Bissu).
Pada kesempatan ini, Inayah menyampaikan pentingnya memahami identitas diri, karena identitas itu adalah sumber kekuatan.
“Sebagai bangsa Indonseia khususnya sebagai Gusdurian Bone yang penting bagi kita itu adalah memahami Identitas diri, tidak ada seorangpun yang bisa menghilangkan identitas diri orang lain, karena identitas diri itu melekat pada diri. Jangan karena melihat kekuatan orang atau karena stigma orang lain, membuat kita membuang kekuatan diri kita,” tuturnya.
Chaeril Aswad Koordinator Penggerak Gusdurian Bone saat dimintai komentar tentang kegiatan ini berharap talkshow ini bisa memperkaya diskusi tentang Bissu. Bukan hanya dari sisi adat dan agama saja tapi dari sisi kemanusiaan.
“Harapan saya melalui talk show ini yakni semoga kita memandang keberadaan bissu bukan dari adat saja, atau dari sisi agama saja tapi lebih luas dari itu adalah sisi kemanusiaan yang mempererat persaudaraan kita semua,” harapnya.
“Dan semoga tidak ada tumpang tindih mengenai keberadaan bissu ditengah masyarakat Kabupaten Bone, serta Bissu sebagai saksi sejarah kerajaan Bone bisa lebih dihargai keberadaannya”. tambahnya.
Semenatara Paramita Sekretaris Umum FKI UA IAIN Bone, saat dihubungi menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu bisa menambah wawasan terkait ciri khas kedaerahan.
“Tema yang menyentuh perihal ada istiadat dan ciri khas daerah membuat tantangan terbesar bagi para generasi milenial agar mampu menyeimbangkan kemajuaan zaman dengan adat istiadat yang menjadi ciri khas daerahnya. Semoga kegiatan ini dapat membuka cakrawala pemikiran dan wawasan kita terlebih tema ini menyangkut adat dan ciri khas dari daerah Bone itu sendiri, dan yang terakhir semoga kegiatan ini menambah semangat kita selaku mahasiswa dan kalangan akademik lainnya untuk lebih giat mengadakan kegiatan yang menumbuhkan rasa solidaritas dan keharmonisan yang tinggi,” jelasnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan pembacaan Puisi oleh Mba Nay (Sapaan Mba Inayah) yang berjudul “Karena Ayahku “, sebuah Puisi yang di tulis sendiri dan dibacakan mba Inayah untuk Ayahndanya tiga bulan sebelum beliau Wafat.