Kouta BBM Nunukan Tak Imbangi Jumlah Transportasi

NUNUKAN – Pemandangan tak biasa kembali terjadi di sepanjang poros Jalan TVRI Nunukan. Pasalnya, puluhan  hingga ratusan kendaraan baik roda empat (R4) maupun roda (R2) terparkir di pinggir jalan untuk melakukan antrean panjang di Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) Cahaya Nunukan, Sabtu (14/9).

Toko masyarakat, H. Muhammad Nurdin mengatakan, sebenarnya yang menjadi permasalahan bukanlah akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di setiap AMPS. Namun, kata dia, peningkatan jumlah transportasi di Kabupaten Nunukan inilah yang menjadi permasalahanya. “Bayangkan, berapa banyak kendaraan setiap hari yang keluar dari dealer. Ini bertambah terus, sementara kouta BBM juga terus ditambah,” terangnya kepada Berandankrinews.com, Sabtu (14/9)

Dia mengakui jumlah AMPS di Nunukan tak sebanding dengan kebutuhan masyarakat akan BBM yang terus meningkat. “Dalam satu rumah tidak mungkin memiliki satu kendaraan. Pasti lebih. Dan ini pasti membutuhkan BBM yang banyak. Sama halnya, kita bekeluarga, awalnya cukup satu juta per bulan, tapi karena lahir anaknya maka bertambah lagi kebutuhan,” tambahnya.

Seharusnya, kata dia, pemerintah ikut mengawasi dan melakukan penertiban bagi para pengetap BBM. Sebab, dia tak memungkiri jika banyak kendaraan yang berulang-ulang melakukan antrean. “Ini setiap antrean panjang, pasti anggapannya BBM langka. Padahalkan tidak. Bahkan, saat ini APMS Cahaya Nunukan telah menambah armada pengangkut BBM. Ini membuktikan kalau BBM di Nunukan terus bertambah,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menyoroti banyak pedagang menjual BBM eceran. Selain dilarang, kata dia, pedagang BBM eceran ini juga bisa membahayakan warga lainnya. “Bagaimana kalau terjadi kebakaran. Pasti akan bertambah kerugiannya,” jelasnya.(irwan)