JAKARTA – Kalau ada makan sehari Rp 150 ribu. Kalau tanpa makan sehari Rp 170 ribu. Tidurnya ditempat yang dibangun.Kalau dari awal membangunannya kami buat semacam gubuk.Pulang dua minggu sekali. Dari Cianjur ke Jakarta dua kali naik bus, Cianjur – Ciawi kemudian Ciawi turun di Bypas Cempaka Putih.
Ongkosnya habis Rp 50 ribu,tutur Kang Kamal, Pemuda Cianjur yang mengadu Nasib Ke Jakarta Sebagai Tukang Bangunan bersama Kang Suryadi kepada Presiden GUMREGAH Nusantara dr.Ali Mahsun Atmo, M. Biomed.saat Kongkow-kongkow di Bilangan Cempaka Putih Jakarta Pusat,Senin Pagi 20 Januari 2020
“Tukang Bangunan juga kernet-nya merupakan salah satu Mata pencaharian hidup rakyat kita. Penghasilannya pas-pasan. Hanya cukup buat makan menafkahi keluarga.Jadilah manusia bumi. Saatnya tiba menengok ke bawah. Memandang ke bumi mendadar kita senantiasa bersyukur atas apa yang ada dengan kerja keras, cerdas, serta berdoa dan tawakkal kepada Sang Maha Pencipta Tuhan YME.”, tutur Ali Mahsun Atmo Dokter Ahli Pertahanan Tubuh Jebolan Fak Kedokteran UNIBRAW Malang Dan FK UI Jakarta pada kesempatan yang sama.
Untuk menambah penghasilan seyogyanya keluarga Kang Kamal dan Kang Suryadi jualan kecil-kecilan dirumah atau disekitar rumah di Cianjur. Masa depan masih panjang dan harus lebih baik dari yang sekarang. Juga anak-anak butuhkan biaya sekolah untuk bekal masa depan mereka agar lebih baik,lebih sejahtera Dan makmur,pungkas Ali Mahsun Atmo Cah Ndeso Asli Lor Kali Brantas Pelosok Kampung Betro Kemlagi Mojokerto Jawa Timur.
Foto diambil di emperan kawasan rumah mewah cempaka putih Jakarta Pusat Senin Pagi 20 Januari 2020
Salam
GUMREGAH NUSANTARA