Kolaborasi Lintas Sektor, Rapat Timpora dan Operasi Gabungan Imigrasi Nunukan Dilakukan

NUNUKAN – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan terus memperkuat pengawasan orang asing melalui kolaborasi lintas sektor, dua kegiatan penting digelar, yakni Rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) pada pagi hari, diikuti operasi gabungan di Pelabuhan Tunon Taka pada siang hari, Rabu (20/11/2024).

Rapat Timpora menjadi forum strategis untuk memperkuat koordinasi antar instansi. Dipimpin oleh Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, Adrian Soetrisno, rapat ini melibatkan berbagai pihak, seperti BP2MI, Lanal Nunukan, KSOP, Bea Cukai, Kesbangpol, BIN, dan BAIS.

Dalam sambutannya, Adrian Soetrisno menekankan pentingnya pengawasan berbasis kolaborasi dan teknologi.

“Pengawasan yang baik tidak hanya soal menjaga keamanan, tetapi memastikan keberadaan orang asing membawa manfaat bagi masyarakat. Sinergi lintas sektor sangat diperlukan, terutama di wilayah perbatasan ini,” jelasnya.

Beragam isu strategis dibahas, seperti pengawasan jalur ilegal, pekerja migran non-prosedural, pemanfaatan kecerdasan buatan (Al) dalam mendeteksi pelintas batas ilegal, hingga pengawasan di pelabuhan dan bandara.

Kesbangpol juga mengingatkan tentang potensi penyalahgunaan identitas ganda dalam Pilkada 2024, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat.

Rapat ini menjadi langkah awal untuk memaksimalkan pengawasan di wilayah Nunukan, sekaligus menciptakan kebijakan yang lebih responsif terhadap dinamika di lapangan.

Menindaklanjuti hasil Rapat Timpora, Kantor Imigrasi Nunukan menggelar operasi gabungan mulai pukul 13.00 WITA di Pelabuhan Tunon Taka.

Kegiatan ini melibatkan tim gabungan dari berbagai instansi untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan keimigrasian.

Dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, apel bersama di lobi keberangkatan membuka jalannya operasi.

Adrian Soetrisno dalam arahannya menegaskan pentingnya pemeriksaan identitas yang cermat namun tetap humanis.

“Kami ingin masyarakat merasa nyaman saat mematuhi aturan. Pendekatan yang ramah adalah kunci untuk menciptakan rasa aman dan kepercayaan,” ungkapnya.

Operasi difokuskan pada pemeriksaan identitas 326 penumpang KM. Thalia yang akan berlayar menuju Pare-Pare. Pemeriksaan berlangsung lancar, tanpa ditemukan pelanggaran keimigrasian atau hal-hal mencurigakan yang melibatkan orang asing.

Kedua kegiatan ini mencerminkan komitmen Kantor Imigrasi Nunukan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan.

“Kolaborasi seperti ini akan terus kami tingkatkan. Pengawasan rutin dan inovasi teknologi adalah langkah strategis untuk menciptakan perlintasan yang aman dan terkendali,” tutur Adrian Soetrisno.

Rapat Timpora dan operasi gabungan ini menjadi bukti nyata semangat kerja sama lintas sektor di Nunukan, sekaligus memastikan pengawasan terhadap keberadaan orang asing berjalan secara optimal. Kantor Imigrasi Nunukan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan pengawasan demi keamanan dan kenyamanan masyarakat perbatasan.

(nam/nam)