KONAWE – berandankrinews.com “Alpin” divisi konfeyor, smelter 3, Korban Pemukulan tenaga kerja asing di Kawasan Perusahaan PT. OSS Morosi, diketahui merupakan 1 (satu) warga negara Indonesia dan 1 (satu) warga negara Tiongkok, keduanya merupakan karyawan Perusahaan Obsidian stenles steel
atas nama Keluarga Besar Satriadin” menyampaikan keberatannya Bahwa perusahaan telah melakukan penanganan yang tidak sesuai terhadap Alpin yang mendapatkan Pemukulan, kami juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka mengevakuasi dan menangani Persoalan Pemukulan,” jelasnya.
Lanjut Kata Satriadin yang juga sebagai ketua DPD Lentera Independen Pemerhati Aspirasi Nusantara., Menimbang saat ini proses investigasi mendalam masih berlangsung dan sedang dilakukan oleh aparat penegak hukum, berharap kiranya bisa Bekerja Profesional, imbuhnya”
“Saat ini, kami telah melaporkan ke pihak kepolisian Polsek Bondoala Dugaan tindak pidana Penganiayaan yang di lakukan oleh pekerja asing, dimana Tenaga kerja asing tersebut baru di datangkan 2 Bulan ini,
Anehnya ada beberapa pihak di dalam perusahaan di PT OSS, Mencoba mengaburkan hal tersebut, bahkan mengancam Alvin untuk di keluarkan di dalam perusahaan.
maka dari itu Ketua DPD Lentera Independen sangat geram atas informasi tersebut. Di katakanya Hal ini merupakan bentuk-bentuk perbudakan yang di lakukan oleh TKA china terhadap pekerja lokal, di dunia kerja di PT. OSS yang berada di morosi. Karena menyuruh pekerja lokal menggunakan tangan.
kami juga meminta dengan tegas kepada pihak Imigrasi sultra untuk lekas melakukan penahanan kepada pihak Asing yang kami duga masuk ke wilayah hukum Republik Indonesia menggunakan Visa kunjungan” dan setiap tindak pidana wajib diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tulisnya.
Seperti diketahui, atas kejadian Pemukulan yg dilakukan oleh TKA asing tersebut, kami serahkan kepada pihak APH untuk segera menuntaskan persoalan ini,
karena jangan hanya orang China yg di aniaya oleh pekerja lokal cepat Di proses tapi tidak dengan sebaliknya. Tegas satriadin.
Apabila hal tersebut tidak segera di tuntaskan oleh pihak manajemen PT.OSS dan pihak Polsek bondoala, dengan Mosi tidak percaya dalam waktu yang dekat kami akan melakukan aksi besar-besar atas kejadian tersebut. Tutup satriadin yang akrab di sapa gopal
(Satria.spd)