WAJO – Expo Bumdes dan gelar Inovasi Desa digelar Di Wajo dengan menghadirkan dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi di Atakkae, Kamis 19 September 2019.
Hadir dalam acara ini staf ahli menteri Desa PDT dan Transmigrasi Dr. Conrad Hendarto, M.Sc, Direktur Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Pedesaan Dr. Mulyadin Malik. Kepala dinas PMD provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, kepala PMD Kabupaten Soppeng Sidrap dan Bone serta forkompinda Kabupaten Wajo, Camat dan Kepala desa se Kabupaten Wajo serta pendamping profesional dari Desa se Kabupaten Wajo.
Juga hadir dalam acara Ini undangan dari masyarakat dari 13 Kecamatan dan 142 desa di Kabupaten Wajo yang berada di tenda yang berjumlah kurang lebih 700 orang dan ditambah yang undangan di ditribun sehingga diperkirakan mencapai 1.000 orang yang menghadiri acara hari ini.
Dalam sambutan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si dalam acara Expo Bumdes dan gelar inovasi desa sekaligus dirangkaikan dengan acara pencanangan Desa Wisata Danau Tempe.
Bupati Wajo mengatakan bahwa komponen utama pembangunan desa adalah Dana Desa, Dana Desa adalah salah satu program utama pemerintah yang langsung menggelontorkan dananya ke desa dan itu adalah stimulus agar Desa mampu berkembang secara mandiri, berbagai program yang dilaksanakan untuk desa harus memiliki spirit akan potensi antar desa sehingga kerjasama antar desa dapat mempercepat mewujudkan pembangunan pedesaan.
“Salah satu potensi Kabupaten Wajo adalah Danau Tempe, kita memiliki potensi yang masuk 15 danau yang menjadi perhatian pemerintah pusat dan salah satu kawasan desa dari 5 desa yang ada di kawasan desa yang ada di kecamatan Belawa, 3 Desa masuk dalam kawasan Danau Tempe di antaranya Desa limporilau, Desa lautang dan Desa Leppangeng,” kata Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos. M.Si.
Juga dikatakan kalau Potensi Danau Tempe memiliki 3 dimensi kekuatan yang bisa dikembangkan pertama dimensi perikanan sebagai penghasil terbesar ikan di Asia Tenggara dulunya, dan dengan panjang lautnya sekitar 103 KM dengan produksi rumput laut sepanjang pantai itu ada 400.000 ton, sehingga kedepan orientasi hilirisasi dan industrialisasi .
Lebih lanjut dikatakan kalau air yang melimpah di setiap waktu tertentu dengan potensi ini bisa termanfaatkan untuk pertanian dan sedang diupayakan melalui Balai Besar Untuk memanfaatkan air yang melimpah ini untuk dinaikkan ketinggiannya di Bulu Cepo sehingga air bisa mengairi sawah sekitar 20.000 hekto are.
Dan disampaikan kalau potensi pertanian di Wajo terluas di Sulawesi Selatan bahkan kedua di Indonesia setelah Karawang Dan Bekasi, dimana luasnya lebih dari 100.000 hektar area persawahan,
“Kita sudah memproduksi lebih dari 800.000 Ton setiap tahunnya, potensi ketiga Danau Tempe sebagai destinasi wisata ini yang kita mau jadikan destinasi wisata terpadu internasional di dalamnya, dimulai dengan program pengembangan wisata desa yang akan dicanangkan Bapak staf ahli untuk kita mulai dari kawasan Tosagena sampai dikembangkan nanti menjadi 13 desa yang ada di 3 Kecamatan,” ungkap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
“Kami bermohon kepada Bapak Staf ahli Menteri Desa PDT dan Transmigrasi dan Bapak direktur untuk menjadikan kawasan terpadu Danau Tempe sebagai lokasi prioritas target intervensi program Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi tahun 2020 dan 2024,” Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. menambahkan.
Dan dikatakan kalau Insya Allah, dia yakin dan percaya setelah bertemu Menteri Desa PDT dan transmigrasi kemarin, bapak menteri akan menyambut program ini.
“Ada tiga program kami dari 25 program unggulan kami yang cocok dengan pengembangan Bumdes yang pertama dengan mencetak 10.000 wirausahawan baru Dalam waktu 5 tahun ke depan dan ini sejalan dengan program Bumdes dan program inovasi Desa, kedua program integrated farming system ingin jadikan Wajo sebagai penghasil pangan terbesar dan kembalikan kejayaan perikanan di Wajo, menjadikan Wajo sebagai solusi impor daging di Indonesia dan program yang ketiga adalah produk unggulan dari setiap desa sehingga ada produk kita bisa sampai ke mancanegara,” jelas Bupati Wajo.
Dan disampaikan kalau juga akan mengembalikan kejayaan persuteraan di Wajo, khususnya di Kecamatan Sabbangparu dan Tanasitolo yang merupakann produk unggulan, dan lainnya sepertu industri rumput laut yang ujung ujungnya nanti untuk mensejahterakan masyarakat Wajo.
Sambutan dari staf ahli Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Dr. Conrad Hendarto, M. Sc yang mengatakan permohonan maaf dari Bapak Menteri Desa PDT dan Transmigrasi yang sedianya akan hadir pada hari ini, tapi sampai kemarin pada pukul 16.30 belum selesai rapat kerjanya dengan DPR RI.
Dikatakan kalau berbagai inovasi telah dilombakan di setiap desa di Indonesia, dimana dia sangat bangga dengan digelarnya acara pada hari ini , dimana acara ini dirangkaikan dengan pencanangan desa Wisata Danau Tempe, dimana ini khusus dan menarik karena pertama diadakan secara khusus untuk Kabupaten Wajo,
“Kami sangat apresiasi yang setinggi-tingginya akan hal itu dan dari 142 bumdes yang ada di Kabupaten Wajo, sebanyak 60% sudah berjalan normal dan ini masuk di pusat dibandingkan di daerah lain ada yang hanya sekedar namanya saja,” ungkapnya.
Dan dikatakan kalau ini erat dengan visi Pemerintah Kabupaten Wajo yang ingin mewujudkan Pemerintahan yang amanah menuju Wajo yang maju dan sejahtera, dengan 25 kerjanya, diantaranya mencetak 10.000 Wirausaha baru, dan satu Kecamatan satu produk unggulan, dan mestinya kepala desa juga bersyukur karena punya Bupati yang berlatar belakang enterpreneur, semoga ilmunya bisa diserap dan tiru.
Lebih lanjut dikatakan kalau bagaimana Bumdes yang 60% di Wajo menjadi unggulan dan jadi contoh Bumdes Bumdes di ada di Indonesia, potensi desa sekarang ini luar biasa sekali tapi kalau didiamkan saja tidak akan bergerak, makanya perlu digerakkan ada ProKades, Bumdes Embun Desa dan sarana olahraga desa.
Sambutan dari direktur pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Pedesaan Dr. Mulyadin Malik mengatakan Bumdes ini menjadi sebuah elemen ekonomi yang penting ke depan bagi bangsa, bangsa juga menyimpan kekayaan nya di desa, olehnya itu Bumdes fungsinya untuk mengelola sumber daya alam yang ada di desa.
“Kami dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi memberikan apresiasi yang positif untuk bumdes terbaik tadi, kami dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi punya program bantuan ke depan yang akan kita upayakan satu Bumdes bisa 150 Juta dari 142 Bumdes di Wajo untuk pengembangan khusus ini,” jelasnya.
Juga dikatakan kalau pengembangan produk unggulan kawasan dengan memberikan bantuan pasca panen, pertanian dan perikanan dari Danau Tempe dan ini bisa kita berikan bantuan kepada wisata terpadunya
“Persoalan di desa adalah miskinnya Inovasi dan Wajo bisa mematahkan hal tersebut dengan dilaksanakannya Expo hari ini di bawah kepemimpinan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si,” kata Dr. Mulyadin Malik.
“Kami sangat apresiasi dan kami upayakan di 2020 menjadikan Wajo sebagai prioritas dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi dan mengapresiasi salah satu inovasi yang ada di kecamatan utamanya di kecamatan Maniangpajo dimana akan membantu memasukkan salah satu inovasinya ke Guiness of record yang merupakan salah satu inovasi dari Kepala desanya,” Dr. Mulyadin Malik menambahkan.
( Humas Pemkab Wajo )