Catatan Pinggir:
Bahtiar Parenrengi
Bone-Berandankrinews.com
Hari ini kita berHari Jadi Bone. Sesuai kesepakatan diputuskan HJB diperingati tiap tanggal 6 April. Dan kita memperingatinya di hari ini, walaupun dalam suasana puasa ramadhan.
Rangkaian Hari Jadi yang ke 692 di tahun 2022 ini, tentu telah digelar. Sebelum Ramadhan, berbagai acara digelar. Selain ziarah makam Raja Bone yang ada diluar Kabupaten Bone, maupun Makam Raja yang berada di daerah ini.
Acara lainnya juga telah dilaksanakan dengan sukses, yaitu Pameran Parewa Bessi, Lomba Foto dengan tema “Fahsar Untuk Semua”, mattompang arajang dan berbagai acara adat lainnya.
Dinamika berHJB nampak muncul disetiap peringatannya. Berbagai topik bahasan mengemuka. Mulai dari logo Hari Jadi Bone, Bissu dan penulisan Masjid Songko’ Recca.
Pembahasannya cukup alot, hingga menarik perhatian beberapa hari. Pembahasan memang menarik karena dijaman ini, sesuatu bisa menjadi tranding seketika. Itu diakibatkan karena pengaruh teknologi.
Kita bisa membahas sesuatu dengan alot tanpa bertemu. Silang pendapat tak dapat dihindari. Pun saling sorot hingga melampaui batas pun tak dapat dielakkan.
Begitulah dinamika hidup di jaman ini. Teknologi informasi semakin berkembang. Ruang informasi semakin melebar. Hingga kita terkadang sulit menakarnya. Kita terkadang abai dalam etika.
Berdasarkan catatan, di masa Pemerintahan Bupati Bone (Andi Syamsoel Alam) berupaya keras mewujudkan penentuan Hari Jadi Bone. Berbagai tahap seminar oleh ahli sejarah digelar. Dan mereka sepakat menetapkan Hari Jadi Bone pada tanggal 6 April 1330.
Keputusan itu diambil dengan mengambil dasar masa pemerintahan Raja Bone I ManurungngE Ri Matajang 1330 M. Sedang Tanggal 6 April diambil dari tanggal pelantikan Raja Bone XVI Lapatau Matanna Tikka MatinroE Ri Nagauleng. Dan secara otentik penetapan Hari Jadi Bone diperkuat oleh Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 1 Tahun 1990 Tanggal 22 Maret 1990 Seri C Nomor 1.
Angka 6 memiliki filosofi angka keberuntungan. Angka enam kerap pula disebut-sebut sebagai bintang surga, artinya limpahan karunia dan keberuntungan yang jatuh dari langit.
Dalam psikologi, angka enam memiliki makna sebagai kelancaran dan kemudahan. Jadi, apa-apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang bersinggungan dengan angka enam akan selalu diberi kelancaran serta kemudahan.
Penentuan angka 6 atau tanggal 6 untuk Hari Jadi Bone telah menjadi ketentuan yang berdasar. Tentu bukan pula kebetulan ketika para ahli sejarah dan budayawan yang hadir pada saat itu menentukan tanggal itu menjadi angka yang diharapkan menjadi angka kebaikan. Angka yang selalu mewujudkan harapan untuk terus lebih baik.
Jika ada riak disetiap perayaan, itu semacam gelombang yang akan membuat kita lebih kuat untuk meraih kejayaan. Riak itu akan mempertemukan pemahaman yang lebih baik agar kita dapat saling mengerti dan saling menghargai.
Hari ini, 6 April 2022 merupakan hari yang penuh pengharapan. Kita berharap agar di hari ini, warga Bone mendoakan agar daerahnya menjadi daerah yang Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Hari ini menjadi hari yang istimewa. Disetiap instansi kita dapati orang yang mengenakan baju adat lengkap. Walau dalam suasana panas, mereka tetap setia mengenakan baju tersebut. Mereka terlihat enjoy walau mereka dalam suasana berpuasa.
Dalam nuansa HJB yang 692 tahun ini, bisa merasakan suasana yang baik tanpa harus saling menghujat. Selayaknya kita berdoa agar Bone menjadi daerah yang jaya.
ini bisa menjadi daerah yang selaras antara kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.
Kita berharap agar daerah ini menjadi yang selaras antara kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya. penduduknya subur dan makmur, namun tidak lupa untuk bersyukur. Seimbang antara kebaikan jasmani dan rohani. Daerah yang pemimpinnya
yang adil dan shaleh serta penduduknya yang hormat dan patuh.
Dengan demikian, di tahun yang masih dilanda Pandemi Covid 19 ini bisa menaruh harap agar Bone menjadi daerah yang Mandiri, Berdaya Saing dan Sejahtera. Tetaplah Jaya Boneku karena dulu kita pernah berjaya. Jayalah Bone.