Hadiri Rapat Paripurna HUT Ke-25 Kabupaten Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid Bacakan Pidato Dan Refleksi Masa Jabatan Sebagai Bupati Nunukan

NUNUKAN – Rapat paripurna memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 25 Kabupaten Nunukan berlangsung di ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Dalam kesempatan tersebut bupati Nunukan yang saat ini sedang menjabat dan akan mengakhiri masa jabatanya di tahun 2024 yang selama ini memimpin selama 2 periode Hj. Asmin Laura Hafid membacakan Pidato dan Refleksi 8 tahun masa jabatannya sebagai kepala daerah.

Dikatakan oleh Hj. Asmin Laura Hafid kesempatan kali ini ialah tahun terakhirnya merayakan HUT Kab. Nunukan yang ke 25 sebagai Bupati Nunukan serta membacakan Pidato dan Refleksi kepemimpinannya selama 8 tahun menjabat sebagai Bupati Nunukan dengan merasa sudah sangat luar biasa apa yang telah ia persembahkan selama kepemimpinannya.

“Kesempatan kali ini ialah tahun terakhir saya merayakan HUT kabupaten Nunukan dan membacakan pidato di ruang Sidang Paripurna DPRD sekaligus merefleksikan apa yang saya lakukan dari awal sampai dengan akhir selama 8 tahun memimpin kabupaten Nunukan ini” Ucap Laura

“Saya merasa juga sangat luar biasa apa yang telah saya persembahkan untuk pembangunan kabupaten Nunukan baik itu berupa gagasan, Ide kemudian juga implementasi kebijakan dan sebagainya dan saya kira ini yang patut kita syukuri bersama” Sambungnya

Lebih lanjut Ia mengungkapkan selama 2 periode menjabat sebagai bupati Nunukan semua sektor pembangunan daerah telah disentuh, disisi lain Ia juga menyadari ada beberapa sektor yang kurang maksimal karena beberapa tantangan dan dinamika seperti masa transisi pemerintahan, diberlakukannya UU 23 Tahun 2014 dilain sisi dihadapi masa pandemi Covid – 1 serta Refocusing anggaran.

“Insyaallah semua sektor kita disentuh tetapi memang ada beberapa yang mungkin kurang maksimal seperti yang sampaikan dipidato tadi ada beberpa tantangan dan dinamika tentunya. yang pertama masa transisi pemerintahan dari jaman kita di Kaltim dan saat ini sudah definitif di Kaltara itu di periode pertama saya, kemudian juga dengan diberlakukannya UU 23 Tahun 2014 itu ada banyak kewenangan-kewenangan pemerintah daerah sudah beralih ke pemerintah pusat menjadi tantangan tersendiri dalam memberikan pelayanan terkesan lama dan sebagainya, kemudian juga situasi Covid yang dihadapi selaman 2 tahun dan juga masa pemulihan dan ada Refocusing anggaran. Itu beberapa tantangan yang saya hadapi kurang lebih 8 tahun memimpin kab. Nunukan,” Ungkap Laura.

Laura juga mengakui Indeks pembangunan di kabupaten Nunukan mengalami peningkatan disetiap tahunya kecuali tahun 2020 dikarenakan situasi Covid – 19.

“Indeks pembangunan disetiap tahunya mengalami peningkatan kecuali di tahun 2020 karena situasi itu situasi Covid, dan saya kira Indeks maksro itu berdampak secara Nasional tetapi bisa di cek untuk IPM kita dari tahun ke tahun selama masa jabatan saya itu cenderung mengalami peningkatan sampai tahun ini,” Tuturnya.

Laura juga berpesan kepada pemerintah selanjutnya apa yang baik dilanjutkan dan yang tidak baik dievaluasi serta berharap pemimpin selanjutnya dapat melayani masyarakat dengan hati yang tulus dan ikhlas karena modal dalam kepemimpinan adalah tulus dan keikhlasan itu sendiri.

(indra/timLiputan)