NUNUKAN – Gubernur Kalimantan Timur Dr Ir H Isran Noor M Si membuka rakor tindak lanjut audit kasus stunting se Kabupaten/Kota Kaltim dan Kaltara yang di bingkai dalam malam Gala dinner peningkatan komitmen perusahaan dan organisasi Filantropi dalam Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan oleh BKKBN Republik Indonesia di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, yaitu dari tanggal 28-30 November 2022.
Adapun kegiatan ini diadakan bertujuan agar meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan stakeholder dalam percepatan penurunan stunting. Sehingga pengoptimalan perencanaan audit kasus stunting sehingga dapat mengurangi angka stunting di seluruh Kabupaten/Kota Se-kalimantan Timur dan Utara.
Menurut Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan masalah stunting mendapat perhatian penuh oleh pemerintah yang dikuatkan oleh inpres nomor 3 Tahun 2022, yaitu intervensi untuk kesehatan, khususnya mencegah stunting.
“Selamat kepada panitia pelaksana, karena telah melaksanakan kegiatan koordinasi mengenai data, mengenai penanggulangan, mengenai penanganan masalah stunting”, ujar Isran Noor.
Senada dengan Gubernur Kaltim, sekretaris Utama BKKBN RI Drs Tavip Agus Rayanto M Si mengatakan Pemerintah Indonesia menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
” Jadi kami mohon dukungannya dari pihak swasta maupun organisasi Filantropi untuk bisa berperan dan memastikan anak-anak kita, calon pengantin kita adalah sebuah etitas kesehatan, sehingga dalam melahirkan anak yang sehat.”jelasnya
Usai pemberian sambutan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen dalam percepatan penurunan bersama dengan Gubernur Kalimantan timur dan wakil Gubernur Kaltim, Danrem, serta pengusaha, ketua TPPS se-kalimantan Timur dan Kaltara, Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah juga selaku Ketua tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Nunukan.
(PROKOMPIM)