Nunukan – Peringatan Hari Pahlawan adalah momen reflektif untuk memberi makna atas pengorbanan para pahlawan dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan.
Semangat kepahlawan berarti semangat persatuan dengan tidak membedakan golongan. Semangat hari pahlawan juga tidak cukup dengan mempertahankan melainkan dengan memperbaiki negeri.
Demikian diungkapkan Tokoh Perbatasan, H Herman Baco ketika diminta tanggapanya terkait Peringatan Hari Pahlawan tahun ini. Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah, bagaimana upaya bangsa ini menjadikan semangat Arek – Arek Suroboyo untuk mengisi kemerdekaan
“Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mewarisi kemerdekaan. Terlebih bagi kita yang tinggal di Perbatasan ini,” tuturnya saat menerima Media ini di kediamannya, Sebatik, Nunukan, Kaltara, Kamis (10/11/2022)
Kemudian jiwa patriot pahlawan harus ditanamkan sesuai dengan visi pemerintah Republik Indonesia yang terangkum dalam Nawacita.
Dengan tekad dan ketulusan bersama-sama saling bahu membahu dilandasi oleh makna dan nilai integritas perubahan politik membutuhkan materil budaya sesuai dengan amanat presiden dalam HUT Republik Indonesia ke-78 menjelaskan 3 fase yang harus dilampaui oleh bangsa Indonesia dimana dua fase sudah dijalankan yaitu fase mempertahankan, dan fase yang belum dilakukan adalah fase investasi atau menanamkan.
Karenanya ditanamkan semangat revolusi mental dimana revolusi mental ini dapat membantu perubahan pola pikir dalam cara hidup dan bertindak. Itulah jiwa patriot yang harus dijaga dalam mempertahankan negara.
“Melalui peringatan hari pahlawan ini pula diharapkan dapat lebih membangkitkan semangat kebangsaan, menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawan serta meningkatkatkan kecintaan kepada tanah air,” tandasnya
H. Herman menegaskan, dahulu perjuangan dilakukan dengan mengangkat senjata untuk mengusir penjajah. Kini, perjuangan bangsa Indonesia dilakukan untuk melawan berbagai permasalahan, seperti kemiskinan, bencana alam, narkoba, hingga menangkal faham radikalisme
Karena itu, nilai-nilai kepahlawanan seperti percaya kepada Tuhan, rela berkorban, pantang menyerah, suka membantu, dan bergotong royong harus tetap dirawat oleh bangsa Indonesia saat ini.
“Semangat kepahlawanan yang terus menyala dapat dijadikan sebagai motor penggerak dalam upaya mengisi kemerdekaan terutama pembangunan di Perbatasan,’ tegasnya
(ES)