Nunukan – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang menandai dimulainya pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren Al Izzah yang berada di Jl. Cut Nyak Dhien, Kampung Pisang, Nunukan, Kaltara, Sabtu (9/4) dengan meletakkan batu pertama di salah satu calon pondasi dari bangunan tersebut.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya awali pembangunan Masjid sekaligus komplek Pondok Pesantren Al Izzah. Semoga bangunan yang direncanakan cepat selsai dan tak ada kendala,” ujar Zainal.
Usai meletakkan batu pertama dan menerima cinderamata dari Direktur Yayasan Izzatul Qur’an, Ust. Bambang Galih Setiawandi, Gubernur Kaltara menyampaikan apresiasinya kepada pihak yayasan yang telah berupaya dalam mencetak kader bangsa yang nasionalis dan religius.
Menurut Zainal, pembentukan karakter anak bangsa salah satunya memang ditempa lewat pendidikan moral keagamaan dan salah satunya adalah Pesantren.
“Sebagaimana kita tahu, Pesantren merupakan salah satu tempat menimba ilmu bagi generasi muda. Pesantren juga merupakan kawah candradimuka bagi para siswa yang setelah lulus nanti, bukan hanya akan menjadi generasi yang berdaya saing secara sains dan teknologi tapi juga menjadi generasi yang sanggup menjadi benteng karena sudah ditempa dengan pendidikan akhlak,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Yayasan Izzatul Qur’an, Ust. Bambang Galih Setiawan mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Gubernur Kaltara dan Rombongan. Kehadiran Gubenur Kaltara, serta para pejabat dari Provinsi maupun Bupati Nunukan beserta jajaranya merupakan support untuk para pengurus Yayasan.
“Kehadiran Bapak Gubernur berserta rombongan merupakan support yang tak ternilai harganya bagi kami,” tutur Bambang.
Sebagaimana diketahui turut hadir dalam rombongan Gubernur Kaltara tersebut antara lain Bupati Nunukan (Asmin Laura Hafid), Wakil Gubernur Kaltara (Yansen Tips Padan), Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Norhayati Andris), Anggota DPRD Kalimantan Utara (Marli Kamis), Tokoh Masyarakat (Danni Iskandar) dan beberapa pejabat lainya.
Mengenai bangunan sendiri, Bambang mengungkapkan bahwa peletakan batu pertama oleh Gubernur Kaltara tersebut adalah calon bangunan Masjid dengan kapasitas mencapai 750 jama’ah. Selain sebagai sentral peribadatan, Masjid tersebut nantinya juga akan menjadi ikon dari Pesantren.
Ustad Bambang menuturkan bahwa bentuk Masjid yang akan dibangun tersebut nantinya akan sedikit unik. Pasalnya, bangunan Masjid sengaja didesain untuk menjunjung kearifan lokal Kalimantan Utara.
“Nantinya, Masjid ini bentuknya seperti Mandau dan Talawang dengan ornamen khas Dayak dan Tidung di bagian depan. Hal ini memang sengaja kami desain demikian untuk menjunjung kearifan lokal di Kaltara,” paparnya.
Sementara Pesantren yang akan dibangun, Bambang berharap nantinya dapat menjadi salah satu wahana mencetak para intelektual yang religius terutama para putra putri yang berasal dari Nunukan. Dengan adanya pesantren tersebut para orang tua dapat mempunyai alternatif dalam menyekolahkan anaknya.
“Selama ini, imej pesantren masih tertuju ke daerah Jawa. Dengan adanya Pesantren ini, maka para orang tua yang berkeinginan anaknya menuntut ilmu di Pesantren akan mempunyai alternatif lain sehingga tak perlu keluar dari Nunukan lagi,” pungkasnya.(Eddy Santry)