NUNUKAN – Kegiatan Debat Demokrasi antar Pelajar Tingkat SMA se-Kabupaten Nunukan yang diprakarsai oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kab. Nunukan dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nunukan telah mencapai grand final.
Grand final mempertemukan SMA Negeri 1 Nunukan bersama dengan SMA Negeri 1 Sebatik yang masing-masing beranggotakan 3 orang.
Selaku Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah berharap agar para pelajar mengerti bagaimana menjalankan proses demokrasi yang benar.
“Banyak di media sosial terkait black campaign, hoax dan sebagainya, dimana semu informasi tersebut harus dicerna dan dicermati jangan langsung diterima begitu saja,” kata Hanafiah saat membuka kegiatan di Lantai V Kantor Bupati Nunukan, Rabu (04/09/2024) pagi.
Kemudian, Ketua Panitia acara debat, Aswar mengatakan bahwa jumlah peserta sebanyak 26 regu.
“Semuanya itu ada 26 peserta dari sekolah-sekolah SMA sederajat yang ada di Kab. Nunukan,” terang Aswar.
Lebih lanjut, Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan debat telah berlangsung mulai dari tanggal 30 Agustus 2024.
“Kegiatan debat dimulai pada tanggal 30 Agustus lalu di kantor Bawaslu dan hari ini puncak finalnya,” sebutnya.
Setelah grand final debat, akan dilakukan pemberian hadiah kepada para pemenang mulai dari juara 1, 2, 3 dan 4.
Selain KNPI dan Bawaslu, kegiatan debat juga didukung oleh beberapa sponsor yang mengsukseskan acara diantaranya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang (Kacab) Nunukan, Bank Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara) Nunukan serta Kementrian Agama (Kemenag) Kab. Nunukan.
(nam/nam)