Efrin, santri kelas VII Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren (Ponpes) As’Adiyah Sebatik ini begitu erat memeluk tubuh Nurlela, ibunya.

SEBATIK – Dia Baru Pertama Kali Mondok Kasihan..

Efrin, santri kelas VII Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren (Ponpes) As’Adiyah Sebatik ini begitu erat memeluk tubuh Nurlela, ibunya.

Tangannya yang kecil dan ringkih seakan tidak mau melepaskan pelukan itu. Rasa rindu yang dipendamnya selama hampir satu bulan ini seolah ingin ditumpahkan semuanya.

Demikian juga dengan Nurlela, air matanya tak bisa dibendung lagi saat bisa berjumpa lagi dengan anak laki lakinya itu.

Efrin adalah santri asal Mamolo, Nunukan Selatan yang tahun ini baru masuk ke Madrasyah Tsanawiyah setingkat SMP di Ponpes As’ Adiyah.

Rasa kangen yang tidak tertahan lagi membuat mereka tidak peduli lagi meski banyak orang yang melihatnya.

Pemandangan mengharukan itu terlihat di sela – sela kunjungan Wapres RI KH. Maruf Amin di Ponpes As’Adiyah Sebatik, Kamis, 2 Agustus 2023.

Nurlela rela jauh – jauh pergi naik motor dari Nunukan hanya untuk melihat anaknya yang baru pertama kali ini mondok.

Kerinduan dan kebehagiaan jelas telihat di wajah Nurlela ketika melihat anaknya berada dalam kondisi sehat. “Dia baru pertama kali mondok kasihan, makanya saya sengaja datang untuk melihat keadaanya,” kata Nurlela yang terlihat masih mengenakan helm di kepalanya.

Menurut Nurlela, ia sebetulnya menyuruh anaknya untuk sekolah di Nunukan sja, namun rupanya Efrin lebih memilih untuk mondok karena ingin belajar agama islam.

Melepaskan anak masuk pondok pesantren adalah sebuah pengorbanan besar dari para orang tua. Mereka terpaksa harus berpisah jauh dengan anak anaknya karena ingin anak anaknya tumbuh menjadi generasi yang cerdas, mandiri dan berakhlaq mulia.

(PROKOMPIM)