Jakarta – Berandankrinews.com – Kamis (16/5/19), rakyat dan bangsa kita saat ini makin menderita, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menyekolahkan anak-anak mereka sudah terlalu penat.
Jangankan pikir rekreasi dan cita-cita hidup, untuk makan sehari-hari saja rakyat semakin susah. Yang dibutuhkan rakyat hari ini adalah makna, isi perutnya agar tidak kosong, ketenangan hidup untuk bisa berjualan dan bekerja mengail rezeki untuk nafkahi keluarga.
“Bukan gerakan memecah-belah bangsa dan people power untuk penuhi ambisi berkuasa belaka. Oleh karenanya, selaku Presiden Poros Keadilan Rakyat Kecil-PKR Indonesia, dan selaku Ketua Umum DPP APKLI, saya dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed, menolak dengan tegas segala bentuk gerakan memecah-belah bangsa, apalagi berbasis isu agama dan etnis, juga menolak segala bentuk gerakan people power yang semakin memperburuk penderitaan rakyat dan bangsa Indonesia. Soal agama, etnis, serta landasan dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Indonesia sudah selesai dan final, ada Bhineka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, NKRI, Pancasila dan UUD 1945″.
Indonesia adalah negara hukum. Penyelanggaran Pemilu RI pada 17 April 2019, yaitu Pilpres RI bersamaan dengan Pileg RI telah diselenggarakan berdasarkan tata peraturan dan perundangan yang berlaku di RI. Demikian pula jika terjadi kecurangan dan atau pelanggaran penyelenggaraan pemilu sudah ada kanal hukum yang mengaturnya.
Ada Bawaslu RI beserta perangkatnya, ada lembaga berwenang untuk tindak pidana dan perdata, juga ada MK RI untuk gugatan sengketa Pemilu RI. Bahkan sejatinya tujuan pemilu itu adalah untuk nasib dan masa depan rakyat, bangsa dan negara kita lebih baik lima tahun mendatang. Bukan untuk Paslon Capres-Cawapres RI beserta koalisi parpol pengusung, timses dan relawan pendukungnya, bukan untuk Caleg DPR/DPD RI, juga bukan untuk DPRD Prop./Kab./Kota.
Sikap arif, bijaksana, taat azas dan hukum yang berlaku di negeri ini dari segenap elit bangsa merupakan sikap ksatria dan tauladan yang dirindukan rakyat, bangsa dan negara kita, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, saya mendesak segenap elit bangsa untuk menyusuri tauladani rakyat dengan sikap arif, bijaksana dan ksatria. Kepada TNI, POLRI, BIN, serta aparatur pemerintahan negara RI untuk tetap bersikap netral dan fokuskan diri memberikan pelayanan kepada rakyat, bangsa dan negara sebaik-baiknya.
Berikan ruang hidup tenang, aman, damai dan sentosa bagi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Kepada tokoh agama, adat, budaya, LSM, pengamat, dan cendekiawan mohon kiranya berkenan menahan diri, serta menaburkan iklim damai, sejuk, bersaudara dan pertebal persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kami, segenap jajaran Poros Keadilan Rakyat Kecil – PKR Indonesia dan APKLI diseluruh tanah air istiqomah/konsisten turun gunung mendampingi, melindungi, dan memberdayakan pelaku ekonomi rakyat kecil (petani, nelayan, pedagang, buruh, TKI, ojek, becak, sopir, pengrajin, home industri, pekerja RT, pemulung dan lainnya).
Agar ekonomi rakyat maju, berkembang, mampu bertahan bahkan unggul menghadapi gempuran era super kapitalis dan revolusi industri 4.0/5.0 guna meningkatkan derajat mensejahterahkan segenap rakyat dan bangsa Indonesia secara berkeadilan.
Kami juga melakukan roadshow dari kampus ke kampus, serta mengitensifkan komunikasi dengan lembaga/organisasi mahasiswa dan kepemudaan agar mereka tebal rasa nasionalisme, patriotisme, cinta dan bangga terhadap tanah air, serta merawat dan melestarikan tatanan nilai, budaya dan peradaban bangsa warisan nenek moyang leluhur nusantara, siap menjadi kader pemimpin bangsa yang handal dan unggul hadapi bangsa asing manapun juga didunia. Oleh karena itu, saya pimpin sendiri Gerakan Nasional Rakyat MAKAN YES!!! People Power NO!!!
Harus selalu diingat dan dicamkan oleh siapa saja, baik segenap elit bangsa dan rakyat Indonesia maupun bangsa asing manapun didunia bahwa Indonesia adalah bangsa terbesar dibumi ini. Hanya bangsa ini didunia yang lahir dari rahim multivarian keberagaman, lebih dari 700 suku dengan agama, adat istiadat, budaya, dan kepentingan yang berbeda-beda. Indonesia adalah bangsa terkuat didunia, bukan bangsa bebek melainkan ayam jago tanah, pantang menyerah sejengkalpun untuk membela dan mempertahankan harkat dan martabat kemanusiaannya, mewujudkan harapan dan cita-citanya. Bahkan nyawanya dipertaruhkan, memilih jadi korban di medan perang daripada pulang alami kekalahan dan kewirangan.
Bangkit dan bersatulah wahai segenap bangsaku, bangsa Indonesia, mari kita gapai kejayaan nusantara II untuk negerimu!!!
Salam, Adem, Ayem, Tentrem, Kertorahardjo dari Cah Angon Pinggir Utara Kali Brantas Pelosok Desa Betro Kemlagi Kab. Mojokerto Jawa Timur
Tertanda,-
dr. ALI MAHSUN ATMO, M.BIOMED, Ketua Umum DPP APKLI, Presiden PKR Indonesia.
(humas)