NUNUKAN – Sebuah kapal ponton diduga hanyut dan menabrak pondasi rumput laut di perairan tak jauh dari Lampu Kuning, Mamolo, Tanjung Harapan, Nunukan Selatan, Sabtu (14/9) pagi. Belum diketahui pasti penyebab kapal tersebut hanyut hingga merusak pondasi tersebut. Penabrakan pondasi rumput laut ini dibenarkan oleh Pengusaha sekaligus petani rumput laut di Mamolo, Kelurahan Nunukan Selatan, Kamaruddin, kepada Berandankrinew.com, Sabtu (14/9).
Meski dia belum mengetahui pondasi siapa yang ditabrak, namun dia menegaskan kapal tersebut sedang memuat batu bara. “Kita belum tahu siapa punya kapal dan siapa punya yang pondasi yang kena. Tapi dari informasi yang saya terima memang benar ada yang pondasi warga yang ditabrak. Dan saya sudah melihat foto-fotonya,” terangnya.
Menurut dia, hingga saat ini pihak masih berupaya untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui Dinas Perikanan Nunukan. Hal itu dilakukan untuk mencari solusi akibat insiden tersebut. Sebab, kata dia, hal ini perlu penanganan dengan cepat sehingga tidak merambat ke pondasi yang lainnya. “Kami akan berkomunikasi dengan Dinas Perikana dulu. Seperti apa penanganannya. Kita juga masih mencari pemilik pondasi itu, apakah warga kita di Mamolo atau tidak,” tambahnya.
Insiden penabrakan ini, diakuinya, memang cukup merugikan bagi pemiliknya. Sebab, biaya pemasangan pondasi rumput laut ini membutuhkan biaya yang cukup besar bahkan hingga puluhan juta rupiah. “Belum lagi tali rumput laut jika ada yang rusak maupun hilang. Bahkan, bibit rumput lautnya kalau hilang akan bertambah rugi. Kita harapkan tabrakan seperti ini tidak kembali terulang. Karena jelas membuat rugi petani,” tuturnya.(irwan)