Mamuju Sulbar – Selasa, 30 Juni 2020 Acara dialog petani kelapa sawit dengan GAPKI yang di prakarsai oleh APKASINDO Sulawesi Barat dengan tema ” UNTUK MEMAHAMI SISTEM PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN TATA NIAGA PRODUKNYA ”
Dialog tersebut di buka langsung oleh kepala dinas perkebunan provinsi Sulawesi barat Abdul Waris Bestaris yang di hadiri oleh para petani sawit dari mamuju utara , mamuju tengah , mamuju induk serta tenaga ahli dari DPRD Provinsi Sulawesi Barat.
Pada pembukaan dialog tersebut kepala dinas perkebunan provinsi Sulawesi barat Abdul Waris dalam sambutanya mengatakan ” semoga dialog ini dapat memberikan pemahaman yang lebih tentang kelapa sawit itu sendiri ”
lanjut Waris ” ia mengingatkan kepada peserta dialog bahwa pemerintah dalam hal penentuan harga TBS ( Tandan Buah Segar ) yang akhir – akhir ini kita hadapi masalah sehingga DPRD Provinsi Sulawesi Barat memanggil kami terkait penentuan harga TBS tersebut.
Dasar pedoman adalah peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 01/permentan/KB.120/I/2018 Tentang pedoman penetapan harga pembelian Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Perkebunan ” ungkapnya.
Dalam dialog ini Dr.Ir.H.Muchtar Tanong,SE,MM. sebagai pemateri mengungkapkan ” pada mulanya kelapa sawit di Indonesia di tahun 1848 hanya ada 4 bibit yang di tanam di kebun raya Bogor dan pada tahun 2019 kelapa sawit sudah mencapai 14.7 Juta HA, kelapa sawit ini menghasilkan 2 jenis minyak yaitu CPO dan CPKO “.
Lanjut kata H.Muchtar “untuk menjadikan TBS menjadi CPO itu melalui proses , sehingga harga TBS di pengaruhi oleh biaya pengolahan umum dan lingkungan serta gaji dan tunjangan ( pegawai dan non staf pabrik ), biaya operasional tidak langsung.
sementara ekspor sawit Indonesia menurut jenis produksi pada tahun 2019 adalah CPO 20%, Bio diesel 3%, Oleochemical 8%, dan produksi lainya 69%3, sementara pedoman harga TBS kita adalah FOB Mamuju FOB Belawan / Damai CIF ROTHERDAM,kendala yang kita hadapi sekarang adalah sudah adanya pasar bebas ” tutup H.Muctahr selaku pembicara.
Pada kesempatan lain ketua APKASINDO Sulawesi barat dalam sambutanya mengatakan “dengan adanya dialog ini kita sebagai petani diharapkan semakain memahami mekanisme harga TBS sehingga kita semua mempunyai pemahaman yang sama”.tutupnya.
( GAZ )