NUNUKAN – Di tengah meluasnya penyebaran virus CORANA di Kabupaten Nunukan Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi kali ini karhutla hampir memasuki pemukiman warga Rt 21 jalan Pangern Antasri Kelurahan Nunukan Timur.
Kebakaran terjadi sekira pukul 17.45 wita berdasarkan informasi warga yang bermukim di sekitar lahan yang terbakar itu. Dari pantauan citra satelit milik BMKG Nunukan terdeteksi beberapa titik hotspot diantaranya 1 titik di sebuku, 1 titik di sebatik dan 1 titik di Nunukan dalam waktu yang tidak bersamaan.
Menurut keterangan Pengamat Ahli Meteorologi Klimatologi dan Geofisika,BMKG Nunukan Taufik menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat kejadian sangat mendukung proses terjadinya karhutla, dimana saat kejadiaan cuaca saat itu cerah berawan dan hembusan angin cukup kencang sehingga menyebabkan kebakaran menjadi cepat meluas. Hal ini yang sangat tidak diharapkan ada oknum yang semakin marak memanfaatkan momentum perubahan kondisi cuaca untuk membuka lahan dengan cara dibakar karena bisa menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan secara tidak lansung memicu terjadinya perubahan cuaca dan iklim di kabupaten nunukan khususnya ujar Taufik.
Di tempat terpisah menurut penjelasan Kasi Pencegahan BPBD Nunukan Yunus Randa bahwa karhutla seringkali terjadi karena unsur kesengajaan yang memanfaatkan situasi cuaca saat lagi kering dan kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak yang ditimbulkan dari karhutla selain dari segi kesehatan juga berdampak terhadap kehidupan sosial dimasyarakat sendiri.
Adapun luas area yang terbakar kurang lebih 11 hektare. Jika ini terus menerus terjadi maka bisa diprediksi Nunukan sudah tidak memiliki hutan lagi yang bisa menjaga kesimbangan lingkungan dan tingkat kerawanan bencana Nunukan menjadi semakin tinggi. Namun bersyukur oknum yang membakar lahan sudah diamankan oleh pihak berwajib untuk dimintai keterangan dan diproses oleh pihak terkait jika terbukti bersalah sengaja membakar lahan.
Selain itu beliau juga berterima kasih atas kordinasi TNI dan Polri serta Lintas sektor terkait dalam pengendalian api sehingga bisa padam pada jam 23.50 WITA.
(***)