Jakarta – Detasemen Khusus Antiteror Polri menangkap enam terduga teroris baru yang diduga berkaitan dengan kelompok kajian Villa Mutiara yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/4).
“Kelompok Vila Mutiara pada hari ini 13 April 2021, Densus amankan lagi 6 terduga teroris. Ini merupakan kelompok Vila Mutiara di Makassar,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4).
Enam terduga teroris itu, ungkap Rudi, masing-masing berinisial J, D, MS, S alias AL, W dan S. Hanya saja, belum diketahui rinci sejauh mana keterlibatan mereka dengan aki teror yang dilakukan oleh pasangan suami istri berinisial L dan YSF .
“Para terduga teroris itu ditangkap di wilayah Makassar. Hanya saja, terduga teroris berinisial D merupakan pihak yang ditangkap di wilayah Kabupaten Gowa,” paparnya.
Rusdi menerangkan bahwa para terduga teroris itu membuat grup WhatsApp untuk saling berkomunikasi terkait dengan persiapan aksi teror.
“Nama grup tersebut itu Batalyon Iman, Di mana, dalam komunikasi grup WA tersebut mereka membicarakan tentang rencana-rencana amaliyah selanjutnya,” ucap Rusdi.
“Dalam grup WhatsApp tersebut mereka mempraktikan bagaimana membuat atau merakit bahan peledak,” tambahnya.
Sebagai informasi, aksi teror mencuat pada Maret lalu. Selang tiga hari setelah bom bunuh diri di Makassar, Markas Besar Kepolisian RI (Mabes RI) turut diserang oleh terduga teroris menggunakan pistol Air Gun.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa setidaknya sudah ada sekitar 60 terduga teroris yang ditangkap oleh kepolisian sejauh ini. 30 Diantaranya, berkaitan dengan bom Makassar.
“Ada kurang lebih 55 sampai 60 orang yang kami amankan,” ungkapnya. (Eddy Santry)