Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Deddy Yevry Hanteru Sitorus sukses memvasilitasi pengadaan 9.500 dosis vaksin covid – 19 jenis Johnson & Johnson (J & J). Vaksin ini nantinya akan diprioritaskan bagi masyarakat di Pedalaman dan Perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara.
“Alhamdulillah, Puji Tuhan, akhirnya permintaan saya untuk alokasi Vaksin Johnson & Johnson bagi warga perbatasan dan pedalaman di Kalimantan Utara dipenuni oleh Kemenkes RI dan UNICEF,” unkap Deddy, Kamis (25/11).
9.500 dosis vaksin J & J tersebut nantinya akan dialokasikan untuk masyarakat di Kabupaten Nunukan sebanyak 3.500 dosis, Kabupaten Mainau 3.000 dosis dan untuk masyarakat di Kabupaten Bulungan sebanyak 3.000 dosis.
Dari seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia, vaksin ini hanya diberikan di 5 kabupaten, 3 diantaranya adalah Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan.
“Dari 16.000 dosis yang saya mohonkan, ketiga Kabupaten tersebut hanya mendapat alokasi sebanyak 9.500 dosis dengan target daerah Apokayan dan Punungan di Malinau, Krayan di Nunukan dan Peso di Bulungan,” paparnya.
Diketahui, kelebihan vaksin J & J tersebut adalah cukup sekali suntik atau setiap orang hanya perlu1 dosis. Sehingga sangat menghemat biaya, waktu dan nakes untuk vaksinasi warga di daerah yg sulit dijangkau seperti wilayah Krayan dan daerah pedalaman lainnya.
Sebelumnya Deddy Sitorus juga sudah beberapa kali memvasilitasi pengadaan vaksin covid -19 untuk masyarakat Kaltara. Hal itu ia lakukan karena melihat belum meratanya vaksinasi di Provinsi yang sebagian wilayahnya berbatasan dengan Malaysia tersebut.
Namun Deddy juga mengingatkan bahwa meski telah divaksin, hal itu bukan berarti masyarakat dari terjangkit virus corona. Untuk itu ia menekankan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan terutama saat beraktivitas diluar rumah.
“Kita divaksin bukan berarti kita sudah bebas dari covid – 19. Tapi minimal, apabila virus memasuki tubuh, kita sudah punya kekebalan. Maka yang paling penting adalah, tetap patuhi dan jalani protokol kesehatan,” pungkasnya.
Pewarta: Eddy Santry