“Investasi harus diletakkan dalam konteks membangun manusianya, karena tidak serta merta investasi akan membuat masyarakat setempat sejahtera. Contohnya Kalimantan, dengan kekayaan sumber daya alam yang begitu melimpah serta banyaknya investor yang mengelolanya, namun pada kenyataanya kehidupaan masyarakat setempat justru jauh dari kesejahteraan – Deddy Sitorus “
Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Deddy Yevry Hanteru Sitorus menilai kurang tepat bahkan ia mengakui risau dengan anggapan bahwa tanpa investasi maka Indonesia tak akan bisa membangun. Seolah – olah Investasi adalah sebuah mantera ajaib yang akan membawa masayarakat dari kesusahan.
“Realita yang kita hadapi, fakta brutalnya setiap ada investasi pasti banyak masalah. Dan seringkali investasi bersaudara tiri dengan kemajuan masyarakat ditempat investasi itu berada,” tutur Deddy saat Tatap Muka dengan Menteri Investasi, Bahlil Ladalla di Gedung DPR RI, Senayan , Jakarta, Jumat (4/5)
Lebih lanjut Politisi PDI Perjuangan itu mengingatkan bahwa tujuan dari terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk kemakmuran rakyat, kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Untuk itu, kita harus mel;ihat investasi dalam konteks itu, Yakni menambah kapasitas bahwa negara kita ini menjadi berarti bagi negaranya, Tidak semata – mata invevstasi diletakan dalam satu sisi karpet merah bagi para investor ” tandas Deddy.
Seharusnya, menurut Deddy, dengan kekayaan sumber daya alam yang ada saat ini ditambah pangsa pasar yang begitu luas, investor pasti akan datang sendiri. Keengganan investor saat ini untuk berinvestasi tak lebih hanya dikarenakan ketidakjelasan dan inkonsistensi dari lembaga terkait.,
“Kalau permasalahan ini dapat segera diselesaikan oleh Kementerian Investasi, Kita tidak usah ke luar negeri untuk menawarkan diri. Tapi investor pasti akan berbondong – bondong datang ke Indonesia, Karena tidak ada negara didunia ini yang punya kekayaan alam seperti negara kita” jelasnya.
Selanjutnya, ungkap Deddy, yang lebih penting adalah kita harus tahu bagaimana menempatkan sumber daya alam yang ada. Deddy mengingatkan bahwa sumber daya alam Indonesia adalah modal pembangunan dan bukan sekedar produk yang untuk dijual yang hanya akan menjadi penyesalan manakala sumber daya alam Indonesia telah habis dibawa keluar negeri.
Untuk itu, Deddy Sitorus menegaskan bahwa investasi harus diletakan dalam konteks membangun manusia Indonesia. Pasalnya, ungkap Deddy, tidak serta merta investasi itu akan membuat bangsa ini sejahtera. Ia mencontohkan, Kalimantan yang sangat kaya sumber daya alam dan banyaknya investor yang mengelolanya namun tak berbanding lurus dengan kehidupan sosial masyarakat setempat.
“Kita ketahui Kalimantan begitu kaya dengan banyaknya investor yang yang mengelolanya. Tapi coba kita lihat, kaya nggak masyarakat disana?,” ujarnya.
Hal tersebut menurut Deddy harus menjadi pemikiran dan pemahaman bersama bahwa Kementerian Investasi harus punya ideologi serta Ruh Kebangsaan dan bukan hanya berhasil ketika menghasilkan bermilyar keuntungan. Karena Deddy menilai, investasi harys mampu menjadi tenaga pendorong untuk kemajuan bersama.
Selain itu Deddy Sitorus juga minta kepada Kementerian Investasi agar melakukan audit terkait sumber daya alam Indonesia. Karena dengan dilakukanya audit tersebut, negara akan tahu berapa kekayaan alam yang sudah keluar Indonesia maupun berapa jumlah pemasukan untuk kemajuan Indonesia.
” Saya minta Kementerian Investasi untuk melakukan audit terkait sumber daya alam kita. ada berapa sih sumber daya alam kita yang ada? ada berapa banyak yang keluar dan sudah berapa banyak sumbangan untuk kemajuan negara kita? Audit donk !, Supaya Kementerian Investasi dalam menetapkan sumber daysa alam yang dapat diinvest seperti apa, akan punya kerangka ideologi yang jelas ” kata Deddy
Audit terkait sumber daya alam , ungkap Deddy, juga bagian dari upaya Pembangunan Semesta yang terencana. Bukan sekedar kerangka tahunan tapi untuk masa depan Indonesia kedepan.
Deddy juga mengungkapkan lebih lanjut bahwa pihaknya menginginkan agar investasi adalah bagian dari upaya meredistribusi kekayaan negara. Hal tersebut karena Deddy menilai apabila hanya menggunakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) semata, maka tidak akan pernah ada keadilan pembangunan antar pulau.
” Sampai kapanpun pasti akan ada perbedaan pembangunan antara Papua, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Sumatera dan pulau laininya. Maka Kementerian Investasi yang harus mendorong keadilan wilayah itu. ” tegas Deddy
Dalam kesempatan tersebut, Deddy Sitorus juga meminta agar setiap investasi agar memasukkan skenario pembangunan manusia di dalamnya. Karena hal tersebut menurut Deddy adalah bagian dari keadilan.
“Contohnya di Kalimantan Utara ada pembangunan kawasan industri besar yang dilakukan oleh investor, Ajaklah Pemda setempat untuk berkomunikasi untuk mengembangkan sumber daya manusia setempat dapat menjadi bagian dari pengerjaanya,” tegasnya.
Pewarta : Eddey Santry