Nunukan – Anggota Komisi VII DPR RI, Deddy Yevry Hanteru Sitorus menyampaikan simpati dan keprihatinannya terhadap masyarakat Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) yang menjadi korban banjir Sungai Pansiangan.
Sebaimana diketahui, luapan air di sungai Pansiangan telah mengenangi pemulkiman masyarakat yang bermukim di Kecamatan Lumbis Hulu, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, Lumbis dan Kecamatan Sembakung.
Diketahui, yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sejak 4 Januari 2022, berakibat pada kerusakan tempat tinggal dan kerugian warga di perbatasan RI – Malaysia.
Air bah yang disinyalir berasal dari Malaysia saat ini, dikatakan lebih besar ketimbang Banjir tahun tahun sebelumnya.
Saat ini tercatat sekitar 29 bangunan roboh dan hanyut diterjang banjir. Rumah lain yang hanyut, ada di Desa Ubol Alung, milik Damson. Rumah tersebut baru saja selesai dibangun dan belum sempat ditempati pemiliknya.
Menyikapi hal tersebut, Deddy Sitorus tak tinggal diam. Selain memberikan bantuan berupa 2 Unit Mobil Tangki Air Bersih, Politisi PDI Perjuangan tersebut juga memberikan bantuan sembako kepada para korban.
Tak hanya itu, Ia juga mengupayakan hadirnya Menteri Sosial, Tri Risma Harini ke lokasi bencana. Deddy menuturkan, pihaknya sengaja ‘mengajak’ Menteri Sosial RI agar dapat menemukan solusi yang konperhensif agar imbas banjir kiriman dari Malaysa itu dapat diminimalisir
“Kunjungan saya dan ibu menteri ke Sembakung dan Lumbis Itu bagian dari upaya kita, supaya banjir yang sudah dianggap takdir oleh masyarakat dapat dicarikan solusinya. Masalah itu dapat dibawa ke tingkat pemerintah pusat oleh ibu Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan juga saya,” tuturnya, Senin (10/1/2011).
Deddy juga memastikan akan mendorong pemerintah pusat untuk berbuat sesuatu guna mencegah banjir tahunan tersebut tidak terulang kembali.
Saat ini terdapat banyak usulan (aspirasi) dari masyarakat yang menjadi korban banjir. Deddy menegaskan bahwa ia akan mengawal aspirasi tersebut agar dapat direalisasikan oleh Pemerintah
“Usulan masyarakat seperti membuat siring di beberapa tempat yang diperlukan di daerah bantaran sungai. Kemudian soal air bersih itu langsung disanggupi oleh ibu menteri, kemudian juga perahu, termasuk juga ibu menteri menyumbang Rp 3 miliar rupiah dalam rangka pembuatan jalan akses masyarakat,” pungkasnya
Pewarta: Eddy Santry