NUNUKAN – Disiarkan langsung Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) Radio Berandankri, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan menggelar Talkshow dengan tema Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di Wilayah Perbatasan, bertempat di ruang Media Center RSUD Nunukan, Selasa (22/08/2023).
Adapun narasumber Talkshow yaitu Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, S.E., M.M., P.hD, Direktur RSUD Nunukan, dr. H. Dulman L, M.Kes., Sp.OG, Kepala Dinas Kesehatan, Hj. Miskia, S.Si., Apt, M.M serta selaku host, dr. Sofyan.
Terdapat beberapa hal menjadi pembahasan antara lain Sumber Daya Manusia (SDM), prasarana, problematika terkait kesehatan di Kabupaten Nunukan, termasuk program nasional yakni penanganan stunting, kekurangan protein, obesitas, dan penyakit lainnya.
Selaku Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid mengungkapkan bahwa SDM bidang kesehatan masih terus dikembangkan, sarana prasana masih terus diusahakan dan bagaimana edukasi pola hidup masyarakat yang baik serta program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
“Terkait kesehatan itu sudah menjadi perhatian utama kita, tapi karena memang wilayah kita, dan SDM yang terus kita coba untuk tingkatkan serta pemenuhan sarana dan prasarana yang terus dilakukan, begitupun Puskesmas Pembantu (Pustu) di tiap kecamatan, juga sebenarnya pola hidup masyarakat menjadi kuncinya dengan program Germas yang terus kita gaungkan untuk mendoktrin masyarakat,” ujar Bupati Laura.
Bersama dengan itu, Direktur RSUD Nunukan, dr. Dulman menyampaikan terkait pemenuhan sarana dan tenaga kesehatan di RSUD Nunukan, salah satunya ialah pengadaan CT Scan yang dikeluhkan oleh masyarakat.
“Kita senantiasa mengupayakan pelayanan kesehatan, prasarana dan SDM RSUD Nunukan, terkait Alat CT Scan memang menjadi permasalahan dimana sudah rusak dan tidak bisa dipakai lagi, sehingga pasien harus dirujuk ke luar Nunukan, alternatif yang digunakan yakni pemeriksaan fisis tetapi masyarakat tidak puas dengan hasilnya,” ucap dr. Dulman.
“Alhamdulillah tahun ini kita mendapatkan pelayanan CT Scan yang diberikan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) untuk tahun anggaran 2022 tetapi pelaksanaannya di 2023, dengan pengadaan CT Scan kita bisa menambah pelayanan baru seperti bedah saraf, dimana juga kita harus menambah SDM jika ada pelayanan baru, dan dokter kita juga sudah disekolahkan,” sambung Direktur RSUD Nunukan.
Lebih lanjut, dr. Dulman mengatakan selain alat tersebut, Kemenkes juga memberikan Catheterization Laboratory (Cath Lab) dan peralatan mamografi untuk RSUD Nunukan dan akan langsung diresmikan oleh Menteri Kesehatan.
“Selain CT Scan, ada alat Cath Lab dan mamografi yang Insya Allah akan diberikan dan diresmikan langsung dari Kemenkes, biasanya alat ini diperuntukkan kepada RSUD provinsi tetapi karena Nunukan ini adalah beranda NKRI maka diberikan ke kita dan satu-satunya di Kalimantan Utara (Kaltara),” terang dokter spesialis kandungan tersebut.
Sementara, tidak beroperasinya Pustu yang berada di Kelurahan Nunukan Barat, SP5 Kampung Sebakis juga menjadi topik pembicaraan dikarenakan keluhan warga setempat.
Terkait hal itu, Bupati Laura menerangkan bahwa selama ini tanggung jawab pustu diberikan pada Puskesmas Nunukan dengan metode jemput bola serta perusahaan yang beroperasi di SP5.
“Tanggung jawab Pustu itu ada pada Puskesmas Nunukan dan selama ini mereka melakukan metode jemput bola selama 1 (satu) bulan sekali, sebenarnya perusahaan di SP5 yang kita harapkan untuk dapat menghandle pada waktu tertentu tetapi belum maksimal, juga karena mungkin tidak berani menyentuh karena ada beberapa syarat dan sebagainya, secepat mungkin kita tangani itu,” katanya.
Lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kab.Nunukan, Miskia menjelaskan permasalahan pustu SP5 yang tidak terdaftar di sarana Dinkes dan bulan depan akan masuk ke wilayah transmigrasi tersebut.
“Permasalahan ini juga menjadi evaluasi buat kami, karena sebelumnya pustu itu tidak terdaftar di sarana kami dan kami berharap masih adanya petugas transmigrasi yang diakomodir perusahaan, namun karena kurangnya penyampaian jadi kami kurang informasi,” tutur Miskia.
“Bulan depan kita masuk dan akan menempatkan 2 (dua) petugas yakni perawat dan bidan, untuk sekarang kami masih coba untuk melengkapi prasarana di pustu tersebut untuk pelayanan yang baik dan kenyamanan petugas, kami juga minta kepada masyarakat untuk menjaga karena kenapa mereka tidak betah, itu karena kenyamanannya tinggal apalagi SP5 itu cukup jauh,” ungkapnya.
Adapun, selain narasumber, terlihat hadir pada Talkshow, jajaran RSUD Nunukan, Dinkes Nunukan, beberapa awak media cetak ataupun online di lingkungan provinsi Kaltara serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nunukan.
(*)