Peserta Didik PKBM Ambalat Mulya Makin Meningkat

KUTIM – Meski masih baru terbentuk, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ambalat Mulya, Desa Margo Mulyo, Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sudah menujukan prestasi gemilang.

Hal ini dilihat dari jumlah peserta didik yang melaksanakan proses pembelajaran (Paket A, Paket B dan Paket C) secara rutin dan terjadwal, terus berkembang dalam dua tahun terahir ini.

Dimana tahun ajaran 2019/2020 sudah mencapai sebanyak 94 siswa. Padahal, tahun sebelum hanya berjumlah 48 siswa.

Ketua PKBM Ambalat Mulya, Kutim, Jumadil mengatakan PKBM ini merupakan pusat kegiatan pembelajaran untuk dan oleh masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku sosial.

“Peranan masyarakat dalam mengelola proses pembelajaran, pengembangan, dan pencapaian kemajuan PKBM itu menjadi hal yang sangat penting. Kemajuan program tersebut telah dilaksanakan PKBM,” terangnya, Jumat (20/9).

Selain pembelajaran itu, kata dia, PKBM yang masih terhitung baru masuk di Kutim ini juga memberikan beberapa program keterampilan (life skill) yakni pembuatan Kerupuk, keterampilan menjahit (Pembuatan Taplak Meja) dan Kedepannya juga akan melakukan Pembuatan Gorden.

“Hal ini diharapkan warga belajar memiliki skill yang nantinya bisa diterapkan dikehidupan mereka dan bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka,” lanjutnya.

Untuk informasi proses pelaksanaan PKBM Ambalat Mulya, kata dia, masyarakat dapat melihat langsung melalui laman informasi media social baik Facebook, Blog, Instagram, Twitter bahkan Channel Youtube.

“Ini agar memberikan kepercayaan kepada masyarakat akan keseriusan pengelola dalam menjalankan program PKBM. Semakin tinggi jumlah anggota masyarakat yang berpartisipasi dalam suatu PKBM, semakin tinggi pula capaian keberhasilan dan kemajuan PKBM tersebut,” tambahnya.

Begitu juga, kata dia, dengan semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam suatu PKBM maka bisa dilihat dalam setiap proses manajemen yang ada, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian maupun dalam berbagai kegiatan dan permasalahan yang ada di PKBM.

“Ini membuktikan adanya kepercayaan masyarakat kepada PKBM dan juga kepedulian mereka akan pentingnya pendidikan. Pelaksanaan program PKBM Ambalat Mulya bisa berjalan dengan baik karena  adanya dukungan dari pihak lain,” pungkasnya.

Dia juga tak lupa mengapresisi dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Desa Margo Mulyo, Pemerintah Kecamatan Rantau Pulung,  UPT Disdik Rantau Pulung, Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur melalui Bidang PLS dan pihak-pihak lain yang terlibat dan selalu memberikan dukungan kepada PKBM Ambalat Mulya.(Dhian)

BNN Kukuhkan Relawan Anti Narkoba

Nunukan-Sebanyak 30 Peserta Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba dan pembentukan relawan anti Narkoba (RAN) dikukuhkan oleh Kepala BNN Nunukan Kompol Lamuati, SH di Hotel New Lenfin Nunukan, Kamis 19/9/2019. Pagi.

Tiga puluh Relawan Anti Narkoba (RAN) yang mendapatkan Pin dan sertifikat yang teregistrasi dari BNN RI, tentu menjadi suatu kekuatan untuk memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika di Kabupaten Nunukan.

Kepala BNN Nunukan, Kompol Lamuati, SH mengatakan, dibentuknya Relawan Anti Narkoba adalah untuk menjadi agen agen ditengah masyarakat supaya masyarakat bisa peduli terhadap penyalagunaan dan peredaran Narkoba.

“Semoga RAN ini bisa mengedukasi masyarakat untuk menolak adanya peredaran gelap narkoba di Kabupaten Nunukan,”ujarnya.

Dia juga berharap Relawan yang sudah dikukuhkan supaya bergerak segera mengaktualisasikan diri, supaya apa yang menjadi harapan Negara, bahwa Indonesia sudah darurat, sehingga penangganannya bukan hanya untuk BNN dan polri saja ataupun instansi pemerintah namun seluruh komponen Masyarakat harus ikut terlibat.

Setelah pengukuhan ini, Kata Lamuati, masih ada kelanjutannya dengan evaluasi dari BNN apa saja yang dilakukan Relawan Anti Narkoba ini, dengan telah mengikuti asistensi penguatan yang dilaksanakan selama dua hari.

“Harapan kita semoga relawan ini bergerak, meskipun hanya 30 orang relawan paling tidak ini adalah pilihan yang mewakili masyarakat Nunukan untuk menciptakan kabupaten Nunukan khususnya Masyarakatnya terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran narkotika,” jelasnya.

Dengan inisiasi para relawan segera terbentuk di lingkungan Rt atau kampung bebas dari narkotika seperti di pulau sebatik ada sebuah desa yang mendeklarasikan diri untuk bersih narkoba, artinya masyarakat disitu berkomitmen menolak narkoba dengan bermacam-macam kegiatan yang dilakukan salah satunya bahwa seluruh kepala keluarga harus berkomitmen menandatangani fakta integritas bahwa keluarganya menolak narkoba.

“Contoh seperti itu bisa diikuti oleh para relawan yang baru dibentuk,”ungkap Lamuati.

Lanjutnya, relawan yang kita bentuk ini merupakan suatu atensi atau perintah dari BNN Pusat, artinya relawan ini adalah pilihan yang mempunyai kompetensi, pengetahuan, wawasan dan mau berbuat sesuatu dengan P4GN dengan sukarela atau ikhlas tanpa pamrih.

“Relawan ini diberikan Pin dan Sertifikat yang teregistrasi di BNN RI di pusat, jadi RAN ini punya beban dan tanggung jawab yang cukup berat dan mereka adalah masyarakat pilihan yang dianggap mewakili seluruh masyarakat Nunukan untuk berbuat, bagaimana supaya masyarakat Nunukan hidup bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,” tuturn Kompol Lamuati.

Disdik Nunukan Janjikan Dua Angkutan Pelajar akan Direalisasi

Nunukan-Setelah menunggu beberapa tahun, kabar angin segar dari Dinas Pendidikan Nunukan menjawab semuah harapam para pelajar di Kelurahan Tanjung Harapan dan Seimenggaris. Pasalnya Dua angkutan Pelajar yang diusulkan tersebut akan segera terealisasi.

Meskipun dua angkutan pelajar tersebut masih dirahasiakan bentuk dan jenisnya yang akan direalisasikan, namun kedatangannya sangat dinanti-nantikan khususnya para pelajar di Kelurahan Tanjung Harapan dan Seimenggaris.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, H Junaidi, SH mengatakan, Untuk tahun 2019 insya Allah kita upayakan.

“Kita sudah melobi di kementerian, mudah-mudahan ada titik terang angkutan pelajar ini ditahun 2019 terealisasi,” Kata Junaidi.

Dikatakannya, kita pro aktif melalui kementerian perhubungan untuk melobi pengadaan angkutan pelajar, semoga sukses dan lancar.

“Intinya kita berupaya, kita juga tidak ingin dibilang hanya janji, semoga tahun ini berhasil,” ujarnya.

Dia juga menuturkan, ada dua unit angkutan pelajar yang kami upayakan, untuk wilayah Kelurahan Tanjung Harapan dan Semenggaris, karena saya sudah meninjau sekolah yang ada di Seimenggaris khususnya Semaja dan Kanduangan itu perlu juga transportasi angkutan pelajar.

“Harapannya semoga teralisasi, supaya anak-anak ini jangan putus sekolah, karena maju mundurnya suatu bangsa terletaknya dipendidikan,” ungkap Junaidi. (al/ov)

BNNK Nunukan Gencarkan Penguatan Wawasan Anti Narkoba dan Pembentukan Relawan Anti Narkoba

NUNUKAN-BNN Kabupaten Nunukan menggelar Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba dan pembentukan relawan anti Narkoba, diikuti 30 orang peserta, dari Instansi Pemerintahan, Lsm dan Media.

Kegiatan tersebut, berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis (18-19 September 2019) di Hotel New Lenfin, Jalan Tvri Kelurahan Nunukan Timur, Kalimantan Utara, Rabu (18/9/19)

Kepala BNNK Nunukan, Kompol Lamuati, mengatakan kita melakukan suatu upaya-upaya tentang pencegahan pemberantasan dan penyalahgunaan narkotika.

“Sebagaimana perintah pimpinan dari atas bahwa yang diundang untuk dijadikan relawan adalah orang yang punya kepedulian yang bisa mewakili seluruh masyarakat, seperti bapak ibu masyarakat untuk melakukan upaya dalam hal pencegahan pemberantasan peredaran gelap narkotika di mana kita sama-sama tahu bahwa Indonesia bukan hanya negara transit sekarang dan Indonesia juga merupakan negara yang memproduksi narkotika,” kata Kompol Lamuati.

Dia juga mengatakan, Kasus yang ditangani oleh Mabes Polri maupun BNN pusat tentang adanya produksi narkotika di Indonesia khususnya di kota-kota besar suatu tantangan buat kita semua jangan sampai ada yang memproduksi narkotika, ini perlu diwaspadai karena ketika sekarang masuk ke Indonesia bukan lagi dari pusat ke desa tapi dari desa ke pusat yang mengingat beberapa tangkapan tangkapan dari itu masuknya melalui perbatasan-perbatasan seperti di Tanjung Balai Asahan di Kalimantan Barat dan juga di Kalimantan Utara.

Kita Renungkan suatu pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya Polri dan TNI saja tetapi harus melibatkan seluruh komponen bangsa dan ini juga dikuatkan oleh Instruksi Presiden Nomor 6 tentang rencana aksi pencegahan pemberantasan penyalahgunaan narkotika di mana seluruh kementerian dan lembaga untuk melakukan suatu tempat termasuk di dalamnya komponen masyarakat.

“Maka dengan asistensi penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba dan pembentukan relawan anti narkoba, Saya minta kepada semua dengan senang hati menerima materi yang disampaikan Narasumber,” ujar Lamuati.

Lanjut Dia, kegiatan ini nantinya dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab itu apa, kemudian hak-haknya apa, kemudian penjelasan dampak hukumnya bagaimana kemudian pentingnya dilakukan pengetahuan dasar yang wajib diketahui oleh para relawan anti narkoba.

“Jadi nama relawan akan terdaftar di pusat dengan nomor yang terdaftar sehingga suatu ketika akan ada manfaatnya bahwa telah menempuh negara yang serasi dengan pusat, yang sangat berguna bagi kita semua,” jelasnya.

Disdik Nunukan Telah Salurkan Blangko Ijazah Kepihak Sekolah, Namun Penyaluran Ijazah dari Sekolah Ke siswa Belum Terlaksana

Nunukan-Proses penuntasan siswa dibuktikan dengan ijazah atau surat keterangan hasil ujian.

Namun hingga saat ini proses pembagian ijazah belum diberikan kepada siswa, pasalnya proses pengisian ijazah yang diduga belum diselesaikan pihak sekolah.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Manajemen, Hendri menuturkan ijazah sudah diberikan kestiap wilayah satuan pendidikan, karena kita perwilayah baru minggu kemarin terakhir ke Krayan untuk pengiriman blangko.

“Masalahnya transportasi ke sana yang sulit, jadi itu kendala untuk penyaluran blangko, namun semua sudah kita salurkan, Sementara yang belum mengambil sekolah-sekolah yang berada di Nunukan yang terdekat, ada tiga sekolah yang tercatat belum mengambil blangko ijazah,”Ujarnya, Selasa (17/9/19).

Dikatakan Hendri, untuk pengambilan ijazah tidak dipungut biaya. Khususnya sekolah tidak boleh memungut biaya dari Siswa saat pengambilan ijazah.

“Tidak boleh melakukan punggutan, kalau ada yang seperti itu laporkan ke Disdik, Kami akan ganti dari Kepala sekolah. Jadi baik PPDB dan lain-lain tidakboleh ada pungutan, karena semua sudah ada di Anggaran Bosda dan Bosnas,”Ungkap Hendri. (Ali)