Wagub Hadiri Olaharaga bersama dalam Peringatan Hari Bhayangkara

TANJUNG SELOR – Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Dr. Yansen TP, M.Si menghadiri peringatan Hari Bhayangkara ke 77 yang berlangsung di Markas Kepolisian Daerah Kalimantan Utara.

“Atas nama pribadi pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Kalimantan Utara, menyampaikan ucapan selamat Hari Bhayangkara kepada jajaran Polri Provinsi Kalimantan Utara,”kata Wagub.

Didampingi Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya, Wagub membuka kegiatan olahraga Jalan Sehat dan senam aerobik yang dihadiri seluruh organisasi perangkat daerah. Di mana Tema yang diambil dalam peringatan itu, “Melalui Olahraga Bersama Kita Tingkatkan Sinergitas TNI – POLRI Untuk mewujudkan Kondusifitas Keamanan Dalam Negeri Dalam Mengawal Tahun Politik 2024”.

“Melaksanakan tugas – tugas membangun Kalimantan Utara, semuanya itu tidak lain berkat kerja keras jajaran Polri yang ada di Kalimantan Utara, oleh sebab itu patutlah masyarakat Kalimantan Utara menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada jajaran Polri yang telah melaksanakan tugas sebaik – baiknya,” jelas Wagub.

Wagub Yansen mengatakan di usia yang ke 77 ini berharap ridho jajaran Polri mampu menjalankan tugas yang diembannya. “Saya yakin percaya dengan pengalaman dan keluasaan 77 tahun ini Polri semakin meningkat prestasi dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara kita,”katanya.

Untuk itu ia mengajak bersinergi dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban daerah. “Mari kita saling bersinergi dalam menjaga stabilitas daerah yang kita cintai,”tuntasnya.

(dkisp)

TPBIS untuk Tingkatkan Peran dan Perspustakaan dengan Pelibatan Masyarakat

TANJUNG SELOR – Pustakawan Ahli Utama Perpusnas Yoyo Yahyono mengatakan, Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) adalah peningkatan peran dan fungsi Perpustakaan, melalui pelibatan masyarakat sebagai wahana belajar sepanjang hayat. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pengguna Perpustakaan.

Metode yang digunakan dalam TPBIS ini, kata Yoyo, adalah peningkatan layanan informasi dengan penyelenggaraan Capacity Building bagi pustakawan dan tenaga perpustakaan. Sehingga perpustakaan desa dapat mendukung berprosesnya knowledge transfer.

Ditambahkan, dalam kegiatan capacity building¸ SDM perpustakaan juga diberikan ilmu untuk melaksanakan advokasi kepada pihak-pihak yang berpotensi mendukung kegiatan perpustakaan dalam berbagai bentuk, baik material maupun non material.

“SDM perpustakaan juga dibekali kemampuan dasar untuk melakukan publikasi kegiatan TPBIS dari yang paling sederhana melalui media sosial hingga media arus utama,” kata Yoyo dalam Bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi atau Bimtek SPP-TIK, Kamis (8/6/2023).

“Tujuan diselenggarakannya TPBIS ini secara umum terangkum dalam arah kebijakan Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024. Yaitu, peningkatan budaya literasi melalui pemasyarakatan kegemaran membaca, penguatan konten literasi dan transformasi perpustakaan melalui peningkatan akses dan kualitas layanan berbasis inklusi sosial bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter. Secara spesifik, tujuan TPBIS adalah terciptanya masyarakat sejahtera melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” bebernya.

Ia mengatakan, program TPBIS merupakan unsur pendukung prioritas pemerataan layanan pendidikan berkualitas. Oleh karena itu, perpustakaan memiliki peran strategis dan garda terdepan untuk mendukung kegiatan prioritas penguatan literasi untuk kesejahteraan melalui kebijakan transformasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial, yang berujung pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat melalui perpustakaan.

Perpustakaan yang telah melaksanakan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dengan stimulan yang bersumber dari APBN melalui Perpustakaan Nasional RI hingga tahun 2022 yaitu sejumlah 33 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan.

Sampai dengan Februari 2023, TPBIS telah direplikasi di 1.205 desa/kelurahan di 26 provinsi dengan sumber anggaran APBD dan/atau sumber lain. Tahun ini, 450 perpustakaan desa/kelurahan menjadi mitra baru TPBIS, beberapa mitra baru yang menjadi harapan baru juga bagi literasi Indonesia adalah Bapak/Ibu yang hadir dalam Bimtek ini.

Ditambahkan, Bimtek SPP-TIK merupakan salah satu strategi dalam TPBIS untuk membekali pustakawan dan/atau pengelola perpustakaan yang bertransformasi dengan materi capacity building.

Menurut Sensions, Capacity Building adalah alat untuk membantu pemerintah, komunitas, dan individu-individu dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Bimtek ini didesain untuk memperkuat kemampuan pengelola perpustakaan dalam mengevaluasi pilihan kebijakan dan implementasi kebijakan secara efektif.
“Selain memberikan kebaruan, pelaksanaan TPBIS pun unik. Yaitu bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki tingkat kebutuhan akan literasi serta potensinya masing-masing. Maka, perpustakaan desa sebagai wadah pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat di lingkungan terkecilnya, melaksanakan fungsinya sesuai kebutuhan dan potensi masyarakat,” ujar dia.

Ada yang bergerak dengan mengajar baca tulis tambahan bagi siswa yang kesulitan dalam belajar di sekolah, ada yang menyelenggarakan pelatihan komputer level dasar, ada pula yang menyelenggarakan pelatihan memanfaatkan sumber daya alam hingga dikemas secara baik dan siap dijual. Setiap daerah yang unik menyebabkan kegiatan pelibatan masyarakat di perpustakaan yang bertransformasi pun unik mempunyai ke khasan sesuai ciri khas budaya lokal, selaras dalam langkah masyarakat setempat menuju kemajuan.

Sementara itu, mewakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltara, Ramli, Sekretaris Dinas Asnawi menutup kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (Bimtek SPP-TIK) di Tanjung Selor, Kamis (08/06/2023) petang.

Untuk diketahui, Bimtek yang dilaksanakan sejak Senin (5/6/2023) lalu ini, sebagai upaya pengembangan perpustakaan hingga ke desa-desa, melalui program TPBIS (transformasi perpustakaan berbasis inklusif sosial).

Asnawi mengatakan, Bimtek ini bertujuan mendampingi para fasilitator daerah. Baik fasilitator daerah (fasda) pada Perpustakaan Provinsi Kaltara, maupun di Perpustakaan Daerah Kota Tarakan dan Malinau.

Secara spesifik, dijelaskan Asnawi, tujuan TPBIS adalah terciptanya masyarakat sejahtera melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, tentang perpustakaan, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat meminjam dan membaca buku saja, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran sepanjang hayat.

Menyikapi perkembangan zaman dan teknologi, menurutnya, Perpustakaan harus bertransformasi menjadi ruang berbagi pengetahuan atau transfer knowledge.

“Literasi menjadi tidak hanya sebatas tekstual, tapi juga pada kemampuan memahami. Kemudian mempraktekkannya. Perpustakaan memfasilitasi proses belajar non formal,” ujarnya.

Utamanya di era pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid 19, Asnawi mengatakan, penguatan literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan diharapkan dapat mendampingi kelompok masyarakat yang lebih luas. Sehingga menghasilkan produk bernilai tambah dan berdaya saing.

“Melalui Bimtek selama 4 hari ini, telah diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas sebagai pengelola perpustakaan yang dapat diterapkan di lingkungan maupun di perpustakaan. Sehingga dapat mewujudkan transformasi layanan perpustakaan. Mulai dari penyusunan rencana kerja dan kecakapan yang dapat mendukung pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan. Meliputi strategi TPBIS, antara lain peningkatan layanan perpustakaan, pelibatan masyarakat dan advokasi kepada pihak-pihak yang berpotensi mendukung kegiatan perpustakaan dalam berbagai bentuk,” imbuh dia.

Asnawi menambahkan, program transformasi perpustakaan sudah dijalankan sejak 2020 di Kaltara. Hingga, 2022 telah menjangkau 4 perpustakaan umum daerah kab/kota dan 9 perpustakaan desa penerima manfaat program.

Pada tahun 2023, lanjutnya Kaltara kembali dipercaya melakukan program TPBIS ini, dengan terpilihnya 7 perpustakaan umum desa/kelurahan. Yaitu Desa Kaliamok dan Kuala Lapang (Malinau), kemudian Semengaris (Nunukan), serta kelurahan Juata Laut, kelurahan Kampung Enam, Karang Balik, dan kelurahan Mamburungan di Kota Tarakan.

(dkisp)

Bupati Laura Hadiri Pelepasan Bersama Peserta Didik PAUD Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan Tahun Ajaran 2022/2023

NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menghadiri acara Pelepasan Bersama Peserta Didik Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan tahun ajaran 2022/2023. Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Akbar Ali Nunukan, Kamis (08/06).

Jumlah peserta pelepasan sebanyak 334 anak didik yang berasal dari 21 lembaga. Pelaksanaan kegiatan tersebut di inisiasi oleh HIMPAUDI Kabupaten Nunukan yang didukung penuh oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan.

Anak-anak adalah aset paling berharga bagi orang tuanya, mereka juga merupakan aset yang tidak ternilai bagi bangsa dan negara ini. Maka menjadi kewajiban guru dan orang tua untuk memberikan bekal yang terbaik bagi anak-anak.

Bupati Laura pada kesempatan itu mengucapkan selamat kepada peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan dengan sangat baik dan yang pastinya selama berada di paud, anak-anak telah belajar tentang berbagai hal, mulai dari budi pekerti, adab, karakter, hingga kecerdasan mental dan emosional yang lain.

Laura meminta untuk mendidik dan mengajari anak-anak agar mampu tumbuh dan berkembang dengan baik dan tanggung jawab itu tentu saja harus diemban secara bersama-sama, oleh orang tua, para guru, masyarakat, serta pemerintah.

Disamping itu, para orang tua, ayah-bunda tidak bisa menyerahkan pendidikan dan pengajaran anak hanya kepada para guru di sekolah semata, karena waktu interaksi yang paling lama adalah antara anak dengan orang tuanya masing-masing, dan dengan masyarakat di sekitarnya.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para guru, bunda-bunda paud, yang begitu tekun mendidik dan mengajar anak-anak. Menjadi bunda paud adalah pekerjaan yang tidak mudah, namun sangat mulia. Menjadi bunda paud harus memiliki kesabaran ketekunan, dan kasih sayang yang luar biasa kepada anak-anak”, tutur Laura.

(PROKOMPIM)

Untuk Pengembangan Kapasitas Fasilitator Perpustakaan, DPK Kaltara Gelar Bimtek

TANJUNG SELOR – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) menggelar Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (Bimtek SPP-TIK) di Tanjung Selor, Bulungan Kalimantan Utara (Kaltara).

Bimtek digelar mulai Senin (05/06/2023) hingga Jumat (09/06/2023) mendatang. Bimtek yang difasilitasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltara ini, dilaksanakan sebagai upaya capacity building atau untuk pengembangan kapasitas bagi para pelaku perpustakaan, utamanya para fasilitator di Kaltara.

Kegiatan Bimtek dibuka oleh Sekretaris DPK Kaltara Asnawi, yang mewakili Kepala DPK Kaltara Ramli. Ia mengungkapkan, Bimtek SPP-TIK tingkat provinsi ini sebagai sarana pembinaan kepada pengurus perpustakaan di kabupaten/kota yang menjadi penerima Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di tahun anggaran berjalan.

“Untuk mengembangkan perpustakaan di tempat mereka, kadang orang tidak tertarik ke perpustakaan karena membosankan. Melalui Bimtek ini, ada disampaikan beberapa strategi bagaimana meningkatkan minat dan kunjungan masyarakat,” kata Asnawi.

Melalui Bimtek SPP-TIK ini juga, lanjutnya, bertujuan untuk memperkuat kemampuan pengelola perpustakaan dalam mengevaluasi pilihan kebijakan dan implementasi kebijakan program TPBIS secara efektif.

Berfokus pada Knowledge Transfer, perpustakaan yang dahulu tercermin sebagai gudang buku yang senyap dan sepi pengunjung ini, didorong melibatkan masyarakat dalam menjalankan agenda.

“Tujuan diselenggarakannya TPBIS ini secara umum terangkum dalam arah kebijakan Perpusnas tahun 2020-2024. Yaitu, peningkatan SDM melalui penguatan budaya literasi dan pemasyarakatan budaya kegemaran membaca,” jelasnya.

Ia menambahkan, publikasi dan penguatan konten literasi serta transformasi perpustakaan dalam segala kegiatan bisa meningkatkan lagi jumlah kunjungan dan ketertarikan masyarakat.

Secara spesifik, dijelaskan, tujuan TPBIS adalah terciptanya masyarakat sejahtera melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Kegiatan TPBIS, imbuhnya, merupakan program nasional yang dilaksanakan oleh Perpusnas RI yang mendapatkan dukungan Bappenas dan Kementerian Desa.

Asnawi menambahkan, program transformasi perpustakaan sudah dijalankan sejak 2020 di Kaltara. Hingga, 2022 telah menjangkau 4 perpustakaan umum daerah kab/kota dan 9 perpustakaan desa penerima manfaat program.

Pada tahun 2023, kata Asnawi, Kaltara kembali dipercaya dengan terpilihnya 7 perpustakaan umum desa/kelurahan. Yaitu Desa Kaliamok, Kuala Lapang (Malinau) dan Semengaris (Nunukan), serta kelurahan Juata Laut, kelurahan Kampung Enam, Karang Balik, dan kelurahan Mamburungan di Kota Tarakan.
Bimtek diikuti 20 peserta. Terdiri dari 6 orang fasilitator daerah (Fasda) pada Perpustakaan Provinsi Kaltara, Kota Tarakan dan Malinau, serta 14 orang pengelola perpustakaan desa dan kelurahan dari Tarakan dan Malinau. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, 5-9 Juni 2023.

(dkisp)

Dishut Kaltara Gelar Workshop KPH dan Webgis Kehutanan

TARAKAN – Workshop Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) dan Webgis Kehutanan resmi dibuka pada, Senin (5/6/2023) di Hotel Tarakan Plaza, Kota Tarakan.

Mewakili Gubernur Drs. H. Zainal A Paliwang, SH., M.Hum, acara ini dibuka oleh Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Bustan, SE., M.Si.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kaltara ini, diikuti oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) KPH kabupaten dan kota serta unsur dinas terkait.

“Pemprov Kaltara sangat mengapresiasi terlaksananya workshop yang diselenggarakan oleh Dishut Kaltara ini,” ujar Asisten II, Bustan

“Dan semoga sampai hari terkahir pelaksanaan, semua rangkaian acara dapat terlaksana dengan lancar,” harapnya.

Guna diketahui, pelaksanaan workshop rencananya akan berlangsung selama 4 (empat) hari, yakni dimulai dari tanggal 5 Juni hingga 9 Juni 2023 dengan berbagai narasumber sebagai pengisi materi.

(dkisp)