Semangati Atlet Kaltara di FORNAS VII, Zainal Minta Jaga Kesehatan Agar Tetap Fit

BANDUNG – Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A Paliwang, S.H., M.Hum menyemangati secara langsung kontingen Kaltara yang bertanding di Ajang Festival Olahraga Masyarakat (FORNAS) VII 2023 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Hari pertama pelaksanaan, tiba di lokasi salah satu venue, Gubernur Zainal Paliwang mendatangi atlet Street Soccer asal Kaltara yang sedang bertanding di kawasan GOR si Jalak Harupat, Senin (3/7/2023).

“Selalu semangat, saya yakni kalian pasti bisa memberikan yang terbaik untuk Kaltara,” ujar Gubernur Kaltara, Zainal Paliwang.

Gubernur Zainal juga berpesan kepada para atlet untuk menjunjung jiwa sportivitas yang tinggi serta dapat menjaga kesehatan tubuh agar stamina tetap fit.

“Selamat berjuang untuk atlet Kaltara, junjung tinggi sportifitas, jaga kesehatan dan manfaatkan event ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Masih di kawasan GOR si Jalak Harupat, Gubernur Zainal bersua dengan atlet Tonnis Kaltara yang saat itu sedang melakukan pemanasan sebelum berlaga.

Melihat Tonnis merupakan jenis olahraga yang terbilang baru, Gubernur Zainal tampak tertarik. Sebab, Tonnis menjadi perpaduan olahraga tenis dan badminton.

Sebelum meninggalkan kawasan GOR si Jalak Harupat, Gubernur Zainal berpesan agar para pendamping untuk terus memerhatikan kondisi atletnya agar nantinya para atlet dapat memberikan penampilan terbaiknya.

“Harapan saya tentunya ingin mendapatkan sebanyak-banyaknya medali. Pesan saya yang utama adalah menjaga kesehatan, stamina, dan jaga kekompakan tim dalam pelaksanaan kegiatan Fornas ke 7 ini,” tutupnya.

Tahun ini, ajang FORNAS Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) ke-7 di Jawa Barat, Kaltara mengirim sebanyak 174 pegiat dan ofisial di sejumlah Induk Organisasi Olahraga (Inorga).

Sementara pada FORNAS VII di Palembang 2022 lalu, Provinsi Kaltara finis di peringkat ke-13, dengan perolehan medali 19 emas, 14 perak, dan 17 perunggu. Hasil ini meningkat dari hasil-hasil sebelumnya dan tentu menjadi harapan pada FORNAS VII Jawa Barat, perolehan medali Bumi Benuanta semakin meningkat.

(dkisp)

Tutup Pekan Pemuda Pelajar, Sekda Serfianus mengajak para pemuda agar menyibukkan diri dengal hal yang positif dan produktif

NUNUKAN – Sekretaris Daerah Serfianus menutup secara resmi Pekan Pemuda Pelajar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tahun 2023, yang berlangsung dari hari Kamis Minggu lalu, dan puncaknya dilaksanakan Selasa 27 Juni 2023.

Sebagai puncak dari Pekan Pemuda Pelajar KNPI tersebut, dilaksanakan final futsal yang mempertemukan antara Es Milo vs Arshaka yang dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Dwikora Sungai Sembilan Nunukan.

Ketua panitia pelaksana Azwar mengatakan kegiatan pekan pemuda pelajar berlangsung mulai dari hari Kamis tanggal 15-27 Juni, olahraga yang dipertandingkan seperti basket, volly, billyar, futsal pelajar dan futsal umum.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Serfianus mengatakan kalau kegiatan yang diselenggarakan KNPI merupakan wadah yang sangat positif untuk menggali potensi serta bakat bakat yang terpendam dari pada para pelajar dan pemuda di Kabupaten Nunukan.

Sebagai harapannya, talenta talenta terbaik dari para pelajar dan pemuda di Kabupaten Nunukan bisa terus diasah dan dikembangkan sehingga di masa depan bisa menghasilkan prestasi.

” Melalui ajang ini, juga dijadikan sebagai pererat ukhuwah dan persaudaraan diantara para pelajar dan pemuda, saling mengenal, saling sharing, dan saling suport antara pelajar,” harapnya.

Tidak lupa Sekda Serfianus menambahkan, event seperti ini dijadikan sebagai kegiatan dan kesibukan yang positif dan produktif, di era yang serba cepat seperti sekarang, dimana pengaruh teknologi seperti racun bagi para pemuda yang tidak dapat menempatkan dirinya, seperti kecanduan main game, banyak main tik tok, nongkong di cafe yang tidak jelas.

” Perkembangan ilmu dan teknologi informasi ibarat dua sisi mata pisau. Kemajuan teknologi informasi bisa memberikan dampak positif jika kita bijak menggunakannya. Demikian pula sebaliknya, oleh karena itu, saya berpesan kepada kalian semua, para pemuda pelajar di seluruh Kabupaten Nunukan, isilah masa mudamu dengan baik, teruslah belajar tentang semua hal, buka wawasanmu seluas luasnya, perbanyaklah relasi agar kapasdiri kalian terus meningkat.” Tutupnya.

Setelah sambutan, dilanjutkan dengan pertandingan final futsal umum, mempertemukan antara Es Milo vs Arshaka. Laga final ini dimenangkan oleh Es Milo dengan pertarungan sengit yang berakhir adu finalti. Sebelumnya sempat menang Arshaka dengan skor 6-2 kemudian Es Milo menyamakan skor menjadi 6-6 hingga menit terakhir, kemudian dilanjutkan dengan adu finalti. Kemenangan pun diraih Es Milo dengan skor 3-1.

(PROKOMPIM)

Tim Sepak Bola Kaltara Diharapkan Lolos pra PON

TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum berharap tim sepak bola asal provinsi ke 34 ini bisa lolos pada ajang pra Pekan Olahraga Nasional (PON).

Karena itu, ia mengapresiasi rencana Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltara mendatangkan mantan pelatih klub sepak bola PSM Makassar Assegaff Razak untuk meningkatkan kualitas tim sepak bola Bumi Benuanta untuk menuju Pra PON.

“Tentu dengan datangnya pelatih yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi, kita berharap agar kualitas tim sepak bola kita bisa terangkat hingga ke kancah Nasional. Apalagi atlet sepak bola kita inikan kita akui kurang memiliki pengalaman dalam pertandingan Nasional, sehingga dengan datangnya pelatih hebat kita berharap bisa mengejar prestasi,” kata Gubernur belum lama ini

Ia menambahkan dengan datangnya pelatih yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi ini, juga diharapkan mampu mendongkrak kualitas atlet sepak bola Kaltara. Dimana tim sepak bola Kaltara harus mampu lolos pada ajang kualifikasi PON tahun 2024.

“Tidak hanya lolos PON saja. Tapi kalau perlu juga pulang dengan membawa medali PON karena itu juga merupakan harapan untuk olahraga Kaltara,” tambahnya.

Sementara itu pelatih baru tim sepak bola Kaltara Assegaff Razak mengatakan, kalau saat ini dirinya ingin fokus untuk menyeleksi atlet Kaltara yang layak untuk mengikuti ajang pra PON.

“Kita belum berbicara program karena saat ini kita baru masuk pada tahap seleksi dan selama proses seleksi atlet ini, para atlet kita tuntut untuk menampilkan performa terbaiknya,” kata Assegaff.

Selama proses seleksi atlet sepak bola ini, Assegaff menerangkan ada banyak sekali hal yang perlu dibenahi, khususnya persoalan kemampuan individu setiap atlet. Di mana dalam pengamatannya skill individu atlet yang mengikuti seleksi ini, masihlah kurang maksimal.

“Khususnya pada kemampuan kontrol bola dan passing bola, dua elemen ini sangat penting dalam sepak bola. Sehingga ke depan dua hal ini pun akan jadi fokus utama kita untuk pembenahan atlet,” terangnya.

Tak hanya itu, eks pelatih klub sepak bola PSM Makassar ini juga mengapresiasi keberanian Gubernur Kaltara yang tidak ingin menggunakan atlet naturalisasi dari daerah lain dan ingin menang dengan atlet kemampuan atlet lokal.

“Dengan jam terbang atlet yang masih kurang tentunya pemain naturalisasi selalu pertimbangan. Namun disini Gubernur menolak hal itu dan ingin Kaltara bisa menang dengan atlet lokalnya sendiri,” tuntasnya.

(dkisp)

Wabup H. Hanafiah Buka Gelar Wicara dan Pameran Program Pelatihan dan Pendampingan Fasilitator Pemanfaatan Buku Bacaan Anak

NUNUKAN – ”Sebagai program prioritas, kegiatan pelatihan dan pendampingan fasilitator pemanfaatan buku bacaan anak harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, sebagai ujung tombak dalam meningkatkan kemampuan berliterasi, para fasilitator di wilayah kabupaten Nunukan idealnya mendapatkan pendampingan dalam pemanfaatan buku bacaan anak”.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah SE.,M.Si saat membuka acara Showcase Gelar Wicara dan Pameran Program Pelatihan dan Pendampingan Fasilitator Pemanfaatan Buku Bacaan Anak Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Tim LITARA bertempat di Ruang Pertemuan Lt. V Kantor Bupati Nunukan, Sabtu (24/06/2023).

Lebih Lanjut Hanafiah menyampaikan bahwa kemampuan membaca dan menulis adalah hal yang mendasar yang menyertai kehidupan seseorang. Perkembangan literasi di sebuah negara oleh banyak pihak dijadikan sebuah parameter atau ukuran dalam menentukan maju atau tidaknya negara tersebut, dan perkembangan literasi di sebuah negara menentukan kredit point suatu negara.

”Pada negara-negara yang memiliki kesadaran literasi yang tinggi secara umum masyarakat lebih mudah diajak untuk memajukan negaranya, dan negara-negara tersebut juga berkembang pesat di berbagai bidang”, ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan merujuk arahan Mendikbudristek agar literasi berfokus pada anak-anak PAUD dan SD karena Mendikbudristek meyakini bahwa usia anak-anak PAUD dan SD sangat terbuka untuk tertarik dan mencintai buku.

”Mari kita mendorong anak-anak untuk mencintai buku sesuai dengan perspektif mereka masing-masing. Ingat bahwa tujuan pemanfaatan buku bacaan anak membantu anak-anak agar nantinya dapat hidup layak, karena kita percaya bahwa buku merupakan sumber ilmu dan ilmu dapat menaklukkan dunia. dibutuhkan kerja sama antara semua pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan swasta dan masyarakat untuk memajukan kegiatan ini”, tambahnya.

Atas nama pemerintah kabupaten nunukan, Wabup H. Hanafiah menyambut baik sekaligus apresiasi yang tinggi kepada Tim LITARA yang telah menyelenggarakan showcase berupa gelar wicara dan pameran ini.

”Kami berharap apa yang menjadi tujuan kegiatan ini bisa terwujud dan dapat merangsang minat membaca anak-anak untuk menjadikan buku sebagai sebuah kebiasaan. Kami juga berharap semakin banyak informasi yang dapat dikaji dan difahami melalui Showcase gelar wicara dan pameran buku bacaan anak ini. Sebagai info, kegiatan ini merupakan ajang gelar karya bagi sekolah dan TBM yang telah menerima pendampingan pemanfaatan buku bacaan anak. Jadi showcase memberikan gambaran adanya perubahan budaya literasi dan menunjukkan bahwa sekarang gerakan literasi di sekolah sudah berkembang secara signifikan”, ujar H. Hanafiah.

Selain membuka acara dengan resmi, Wabup H. Hanafiah juga menyaksikan pameran Buku yang diikuti oleh seluruh peserta.

(PROKOMPIM)

19 Madrasah di Kab. Nunukan Melaksanakan Deklarasi Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA)

NUNUKAN – Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM H. Junaidi mewakili Bupati Nunukan membuka secara resmi Acara Deklarasi Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA).

Acara yang digelar di lapangan Madrasah Aliyah Al Ikhlas Nunukan ini juga dihadiri Kasi Pendis Kantor Kementerian Agana Kab. Nunukan, Dinas Sosial P3A Kab. Nunukan, Dinas Kesehatan Kab. Nunukan, BNN Kab. Nunukan, Cab. Dinas pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kaltara, Pendamping SRA, Para pengawas dan kepala RA, MI, MTS, MA Kab. Nunukan. Sabtu (24/06).

Kegiatan Pendeklarasian ini merupakan tindak lanjut sesuai dengan surat edaran Kementerian Agama Nomor B-86/DJ.I/PP.03/01 Tahun 2022 Tentang penerapan satuan pendidikan ramah anak pada madrasah. Pelaksanaan Deklarasi kali ini mengusung tema “Mengukir Intelektual Juara Implementasi Kasih Sayang, Beluarti Generasi Emas 2024.”

Bupati Nunukan melalui Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM H. Junaidi dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu tujuan disusunnya kebijakan sekolah ramah anak adalah untuk dapat memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak.

“Sekolah wajib menciptakan suasana yang kondusif sehingga anak merasa nyaman dan dapat mengekspresikan potensinya,” ujarnya.

Bupati juga mengatakan, semua anak mendapatkan hak yang sama dan berhak diperlakukan adil di sekolah tanpa memandang suku, ras, agama, pintar atau kurang pintar, kaya ataupun miskin. Tujuan sekolah ramah anak merupakan wujud pemenuhan hak anak dan perlindungan anak selama 8 jam di sekolah.

Lanjutnya lagi, Sekolah Ramah Anak (SRA) dan Kab. Nunukan Layak Anak (KLA) seyogyanya bukan hanya sebagai status, namun harus terwujud dalam pemenuhan hak-hak di Kabupaten Nunukan.

“Sekolah ramah anak harus bisa menjamin dan memenuhi hak anak untuk dihargai dan dilindungi dari kekerasan. Sekolah ramah anak harus berprinsip kepada yang terbaik bagi anak, yaitu hak hidup, non diskriminasi dan penghargaan terhadap pandangan anak,” tegasnya.

Melalui Staf Ahli Bid. Kesra dan SDM, Bupati Nunukan berharap dengan diadakannya deklarasi sekolah ramah anak (SRA), anak-anak mampu merubah perilakunya ke arah yang lebih baik. Anak-anak juga diharapkan bisa meninggalkan kebiasaan yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga, sekolah, maupun masyarakat banyak.

Sekolah diharapkan tidak hanya melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, namun juga melahirkan generasi yang cerdas secara emosional dan spiritual.

(PROKOMPIM)