Dua Wanita Bawa Sabu, Dibekuk Petugas Bea Cukai

Nunukan Kaltara, Berandankrinews.com– Dua wanita paruh baya terpaksa berurusan dengan Satreskoba polres Nunukan, lantaran membawa sabu-sabu yang rencananya diedarkan di Pare-pare, Sulsel.

Dari informasi yang didapatkan kedua wanita itu diamankan di pintu X-Ray pelabuhan Tunon Taka Nunukan oleh petugas Bea Cukai dan Petugas Polsek KSKP sabtu (6/10) sekitar pukul 10.00 wita, ketika dilakukan pemeriksaan badan kedua wanita itu diketahui menyimpan sabu-sabu yang dililitkan dibadannya dengan Kain berwarna biru.

16 bungkus plastik putih transparan yang disita petugas bea cukai

Petugas menemukan 16 bungkus plastik transparan yang masing-masing membawa 8 bungkus dengan berat 821 gram.

Dikabarkan kedua wanita tersebut membawa sabu itu dari Tawau, Malaysia yang rencananya akan diedarkan di Pare-pare, Sulsel.

M.Solafuddin dalam press conference Rabu (10/10) dari informasi yang didapatkan dari tim kita, kedua wanita yang berinisial R dan N itu membawa sabu dari malaysia rencananya akan dibawa ke Pare-pare, Sulsel.

“rencananya barang haram itu akan dibawa ke pare-pare”, kata M. Solafuddin kepala bea dan cukai Nunukan

Ia menambahkan keduanya diamankan di pintu masuk X-ray, saat dilakukan pemeriksaan badan ditemukan 16 bungkus sabu-sabu yang dibawa masing-masing 8 bungkus yang diikat dibadan dengan kain biru.

M.Solafuddin menuturkan kedua tersangka telah diserahkan ke Polres Nunukan untuk dilakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut.

“Kedua tersangka bersama barang bukti telah diserahkan ke polres Nunukan untuk di lakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut”, pungkas Solafuddin

Diketahui hasil kerja selama tahun 2018 Bea Cukai Nunukan telah mengagalkan penyelundupan sabu-sabu sebanyak 8 kali dengan total 18.614.6 Kilogram dari 14 orang tersangka. *Tim

Seorang Wanita Diamankan Membawa Sabu Seberat 200 Gram

Satuan Reserse Narkotika (Satreskoba) Polres Nunukan kembali mengamankan seorang wanita yang membawa sabu yang diamankan di hotel City Sei pancang Sebatik, Nunukan, Kaltara. Sabtu (6/10) sekitar pukul 20.30 Wita.

Informasi yang didapatkan dari Polres Nunukan berdasarkan laporan dari masyarakat, adanya seorang wanita yang akan mengirim paket sabu dari Nunukan menuju Balikpapan.

Ramlah tersangka yang diamankan di hotel city sei pancang

Kapolres Nunukan AKBP. Jepri Yuniardi, SIK melalui Kasubag Humas Polres Nunukan menjelaskan seorang wanita bernama Ramlah (38) di amankan di Hotel City membawa sabu-sabu seberat 200 Gram yang disimpam didalam jok sepeda motor.

“Telah kita amankan seorang wanita bernama Ramlah usia 38 Tahun di Hotel City Sei panjang, Sebatik”, jelas Karyadi

Lanjutnya, dari pengungkapan itu di amankan 200 gram sabu-sabu yang di simpan didalam jok sepeda motor dan 2 unit telepon genggam.

Karyadi menuturkan tersangka bersama Barang bukti saat ini telah diamankan di mapolres Nunukan.

“saat ini tersangka bersama BB telah kita amankan di Mapolres Nunukan”, Ujar Karyadi.

Penulis : Untung

Jasad Ahmad Ditemukan diperairan Sei Kaca Dekat Pos Malaysia

Nunukan Kaltara, Berandankrinews.com-Kecelakaan tunggal yang terjadi diperairan sei kaca,dengan perahu mengunakan mesin Yamaha 15 Pk Arah menuju pulang kerumahnya di tanjung Kelurahan Nunukan Barat, Nunukan Kaltara, Senin (8/10) sekitar pukul 06.00 wita.

Kecelakaan itu terjadi berawal Rizal, Adi dan Joni serta Ahmad (korban) saat hendak kembali ke kerumahnya, usai memanen Rumput Laut. Saat itu Ahmad alias Pak cik (Korban) berada di tengah bagian tengah perahu, Dalam keadan perahu jalan Ahmad alias Pak cik mencoba mengambil rokok dibelakang dekat Rizal (Motoris) dengan jalan lewat samping, namun naas Ahmad tergelincir jatuh ke laut.

Dalam keadaan panik Rizal dan teman-temannya putar balik perahu untuk mencari Ahmad, Kurang lebih satu jam Rizal dan temannya mencari namun tidak menemukan Ahmad diperairan itu.

Karena Rizal dan temannya tidak menemukan Ahmad, Rizal bersama temannya langsung melaporkan langsung ke polsek KSKP Tunon Taka Nunukan sekitar pukul 11.00 wita.

Informasi yang didapatkan dari kepolisian menurut keterangan saksi, Ahmad (Korban) baru 4 bulan tinggal di Nunukan di kontrakan bersama Joni dan Adi disamping rumah Rizal di Jl. Tanjung RT. 11 Kelurahan Nunukan Barat.

Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu M. Karyadi, SH mengatakan dari keterangan saksi dari Joni bahwa pada saat korban jatuh kelaut posisi Joni berada di depan Korban, dimana posisi perahu belok ke arah kiri dan Korban terpeleset pada sisi sebelah kiri perahu pada saat ingin mengambil rokok, kemudian Joni dan Adi langsung terjun ke laut dengan tujuan ingin menyelamatkan Korban akan tetapi Korban tidak ditemukan.
Lanjutnya pada saat itu arus air sangat deras sehingga Joni dan Adi tidak dapat menyelamatkan Korban dan hanya mendapatkan topi Korban saja.

Adapun ciri–ciri Korban saat hilang diperairan Sei Kaca menggunakan kaos hitam putih lengan panjang, memakai celana panjang warna hitam dan menggunakan sepatu karet warna merah bata.

Petugas kepolisian melaporkan, Polair polres Nunukan dan Basarnas Nunukan yang dibantu Masyarakat sekitar telah menemukan Korban dalam keadaan tidak bernyawa di perairan Sei kaca dekat pos Malaysia.

Saat ini dalam  jasad korban sedang dievakuasi dan dilakukan Ver di RSUD Nunukan

Penulis: Hamka/Darmawan

Puluhan Mahasiswa Sebatik, Kembali Dengan Selamat di Nunukan

Puluhan Mahasiswa Kabupaten Nunukan yang berada di Palu,Sulteng Kembali di Sebatik Kabupaten Nunukan, Kaltara . Senin (8/10) Sekitar pukul 14.30 Wita.

Adapun mahasiswa yang tiba di pelabuhan terminal penumpang Pelabuhan Sei Nyamuk Sebatik Nunukan, Kaltara berjumlah 58 yakni 53 orang mahasiswa, 1 orang pendamping dan 3 orang Tim evakuasi serta 1 orang bayi dengan mengunakan Speedboat Sadewa Lestari Eksekutif dari Tarakan tujunan Sebatik.

Kapolres Nunukan AKBP. Jefri Yuniardi, SIK melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu. M.Karyadi, SH mengatakan total keseluruhan yang tiba berjumlah 58 orang.

“58 orang yang tiba, 53 orang mahasiswa, 1 orang pendamping, 3 orang Tim evakuasi dan 1 orang bayi”, kata Karyadi

Ia menambahkan setibanya mahasiswa ini langsung di data oleh pihak Kecamatan Sebatik kemudian diserahkan kepada pihak keluarganya yang menjemput.

Puluhan mahasiswa tiba di pelabuhan terminal penumpang sei nyamuk Sebatik

Berikut adalah Nama korban selamat yang tiba di Sebatik Nunukan, Kaltara:

1. Akbar Tanjung
2. Syahril Karim Moha
3. Agus
4. Irfan
5. Maslan
6. M.  Khairul
7. Musliadi
8. Malik
9. Isnaini Apriyani
10. Muh.  Zulbhe Tahir
11. Firman
12. Sarmila
13. M.  Djulharnaen
14. Nur Asnita
15. M.  Aslan
16. Akbar
17. Supriadi
18. Susanani
19. Asniar
20. Hernawati
21. Isnaima
22. Runyati Tahir
23. Nur Sarmila
24. Elizza Rosa
25. Saswi Suriani
26. Heriyani
27. Nurul hidayu
28. Sakinah
29. Nurul Syafitriani
30. Suci Suraidah
31. Asri (Relawan Tim Evakuasi)
32. Jumardi (Relawan Tim Evakuasi)
33. Aswin Badala (Relawan Tim Evakuasi)
34. Azriani Aziz
35. Said Adityawan
36. Mukmin
37. Abdul Hakim
38. Junardi
39. Ratmadi
40. Gunaltang
41. Ati
42. Yuni Asriah
43. Muh.  Syawal
44. Isam Wahyudi
45 Yusuf Hafiz
46 Rahayu
47. Amran
48. Abdul Salam
49. Riswan
50. Musyakir
51. M. Yusuf Jumain
52. Wahyudin
53. Salehudin
54. M.  Zaenal Abidin
55. Sarmin
56. Rahmad Al Daruq
57. Kamarudin, Spd (pendamping)
58. Bayi

Para korban langsung didata oleh petugas kecamatan

Acara penjemputan korban selamat dihadiri oleh
Danramil 0911-01/ Sbt ( Mayor Arm Muh.Bakri), Binda Sebatik( Kapt Badaruddin ), Camat Sebatik Timur Wahyudin S.Sos, Camat Sebatik Utara Zulkifli, SE, Camat Sebatik Barat Junaedi, Kepala UPT Dishub Sebatik Zainal, Kantor Kesehatan pelabuhan Sebatik Ikke Nurhayati serta orang tua dan keluarga yang hadir saat penjemputan di pelabuhan terminal penumpang sei nyamuk sebatik.

Penulis: Untung

Kisah Rinduyani Bersama Keluarganya Selamat Dari Gempa

Nunukan Kaltara, Berandankrinews.com-Puluhan korban gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala Palu, Sulteng, akhirnya tiba di pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kaltara. Kamis (4/10) sekitar pukul 02.40 pagi hari.

Rinduyani salah satu korban selamat saat ditemui berandankrinews.com dipelabuhan Tunon Taka mengatakan saat sebelum kejadian itu anak bayinya yang biasanya diam tiba-tiba menangis terus.

“sebelum kejadian itu, si kecil ini tiba-tiba menangis terus mulai pukul 15.00 nangis terus dan tidak biasanya dia seperti ini”, jelasnya ke berandankrinews.com

Ia menambahkan saat kejadian itu sekitar sore pukul 16.30 itu ada getaran tapi tidak seberapa.

“sekitar pukul 16.30 ada getaran tapi tidak seberapa”, Kata Rinduyani.

Lanjutnya ketika ia mau sholat magrib saat ingin berwudhu tiba-tiba ada guncangan dahsyat dari bawah tanah sehingga isi rumah terhambur.

“Saat kita mau shalat magrib,mau ambil wudhu, pas didalam rumah kebetulan si kecil saya gendong terus tiba-tiba guncangan dahsyat terjadi dari bawah tanah,sehingga isi rumah berhamburan, saat itu kita hanya bisa merangkak keluar dari dalam rumah dengan keadaan gelap karena lampu mati semua”, katanya dalam keadan sedih.

Rinduyani menuturkan mereka dalam kondisi selamat semua, namun 1 anaknya mengalami cidera diwajah terkena pecahan kaca, lanjutnya masih trauma karena selalu ada getaran.

“alhamdullilah kita semua selamat, anak saya 1 diwajahnya ada luka karena diterkena pecahan kaca, kita juga masih trauma karena getaran ada terus”, ungkap ibu 3 anak itu.

Kabarnya ibu Rinduyani bekerja disalah satu pabrik Mie di palu, sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh harian lepas, mereka tinggal diperumahan BTN di Palu, Sulteng.

Rinduyani bersama keluarganya dijemput langsung oleh petugas dari Jajaran Polsek KSKP, TNI AL, BPBD, TAGANA dan PMI.

Rinduyani bersama keluarganya dibawa langsung dirumah keluarganya yang berada di Jl.Agus Salim (kampung jawa), Kelurahan Nunukan Tengah.

Penulis : Oktavianus