BNNK Nunukan Gencarkan Penguatan Wawasan Anti Narkoba dan Pembentukan Relawan Anti Narkoba

NUNUKAN-BNN Kabupaten Nunukan menggelar Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba dan pembentukan relawan anti Narkoba, diikuti 30 orang peserta, dari Instansi Pemerintahan, Lsm dan Media.

Kegiatan tersebut, berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis (18-19 September 2019) di Hotel New Lenfin, Jalan Tvri Kelurahan Nunukan Timur, Kalimantan Utara, Rabu (18/9/19)

Kepala BNNK Nunukan, Kompol Lamuati, mengatakan kita melakukan suatu upaya-upaya tentang pencegahan pemberantasan dan penyalahgunaan narkotika.

“Sebagaimana perintah pimpinan dari atas bahwa yang diundang untuk dijadikan relawan adalah orang yang punya kepedulian yang bisa mewakili seluruh masyarakat, seperti bapak ibu masyarakat untuk melakukan upaya dalam hal pencegahan pemberantasan peredaran gelap narkotika di mana kita sama-sama tahu bahwa Indonesia bukan hanya negara transit sekarang dan Indonesia juga merupakan negara yang memproduksi narkotika,” kata Kompol Lamuati.

Dia juga mengatakan, Kasus yang ditangani oleh Mabes Polri maupun BNN pusat tentang adanya produksi narkotika di Indonesia khususnya di kota-kota besar suatu tantangan buat kita semua jangan sampai ada yang memproduksi narkotika, ini perlu diwaspadai karena ketika sekarang masuk ke Indonesia bukan lagi dari pusat ke desa tapi dari desa ke pusat yang mengingat beberapa tangkapan tangkapan dari itu masuknya melalui perbatasan-perbatasan seperti di Tanjung Balai Asahan di Kalimantan Barat dan juga di Kalimantan Utara.

Kita Renungkan suatu pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya Polri dan TNI saja tetapi harus melibatkan seluruh komponen bangsa dan ini juga dikuatkan oleh Instruksi Presiden Nomor 6 tentang rencana aksi pencegahan pemberantasan penyalahgunaan narkotika di mana seluruh kementerian dan lembaga untuk melakukan suatu tempat termasuk di dalamnya komponen masyarakat.

“Maka dengan asistensi penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba dan pembentukan relawan anti narkoba, Saya minta kepada semua dengan senang hati menerima materi yang disampaikan Narasumber,” ujar Lamuati.

Lanjut Dia, kegiatan ini nantinya dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab itu apa, kemudian hak-haknya apa, kemudian penjelasan dampak hukumnya bagaimana kemudian pentingnya dilakukan pengetahuan dasar yang wajib diketahui oleh para relawan anti narkoba.

“Jadi nama relawan akan terdaftar di pusat dengan nomor yang terdaftar sehingga suatu ketika akan ada manfaatnya bahwa telah menempuh negara yang serasi dengan pusat, yang sangat berguna bagi kita semua,” jelasnya.

Melalui Literasi,Aktivis Cantik ini Ingin Bangunkan Nasionalisme di Tapal Batas

NUNUKAN – Patriotisme bukan sebuah pemikiran ataupun watak yang dibawa sejak lahir melainkan karena tempaan keadaan sekitar dimana individu tersebut berada. Maka dari itu perlu pembinaan sejak dini pada setiap generasi agar tercipta sebuah sikap dan perilaku yang muncul dari sebuah keinginan untuk mencintai tanah airnya.

Hal tersebut yang ingin disampaikan Rahmadina, salah seorang aktivis pemerhati pendidikan melalui komunitasnya ‘Lapak Buku’ saat mengajak anak-anak usia dini di Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (17/9/2019).

Bagi wanita cantik yang akrab dipanggil Dina tersebut, anak-anak masih dalam pemikiran yang ‘habut taqli’ atau senang meniru. ” Ya kalau yang ditiru itu positif sih alhamdulillah, kalau negatif? Maka dari itu kita harus berupaya bersama agar pemikiran mereka yang masih polos tersebut semaksimal mungkin kita isi dengan pengetahuan yang akan melahirkan ide-ide besar untuk negeri,” tuturnya.

Penulis buku Setumpuk Rasa Cuek tersebut mengungkapkan bahwa komunitasnya tak hanya bertujuan menumbuhkan minat baca pada anak – anak yang tak sekedar mengajar membaca abjad maupin aksara pada sebuah buku, namun juga diharap akan membangun mental nasiolisme dengan mengejawantahkan bacaanya pada aksara kehidupan dilingkungannya.

“Literasi budaya dan kewargaan tidak hanya menyelamatkan dan mengembangkan budaya nasional, tetapi juga membangun identitas bangsa Indonesia di tengah masyarakat global,” ujarnya.

Apalagi menurut Dina, generasi muda di Perbatasan tak hanya harus menjadi generasi pembela tanah air namun juga harus mampu menjadi generasi unggul dan mampu bersaing dengan bangsa lain kedepan.

Walaupun berada di perbatasan cinta tanah air harus terus dipupuk agar terus tumbuh dengan baik. Selain itu perlunya juga kemampuan untuk memahami keberagaman dan tanggung jawab warga negara sebagai bagian dari suatu bangsa yang patut dimiliki oleh setiap individu.

“Dengan mengajar mereka membaca melalui metode yang kita lakukan, saya berharap mereka akan terpacu berfikir pentingnya sebuah kebersamaan apapun latar belakangnya,” tandasnya. (eddy/santry)

Banyak Tak Berdokumen,Dishub Razia Speedboat

NUNUKAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Nunukan melakukan patroli sekaligus razia dokumen kapal maupun speedboat di bawah 7 GT. Hal ini dikarenakan banyak speedboat dan kapal yang memuat penumpang tak dilengapi dukumen pelayaran.

Kasi Kepelabuhan dan Keselamatan Pelayaran (Pekespel) Dishub Nunukan, Lisman mengatakan kegiatan yang dilakukan selama tiga hari dan berakhir hari ini (Rabu, 18/9) ini masih tahap sosialisasi regulasi. Sehingga para motoris maupun pemilik kapal hanya diberikan surat pernyataan tertulis untuk tidak mengulanginya lagi.

Nantinya, kata dia, surat pernyataan ini juga akan diberikan kepada Polair dan TNI AL. Sehingga ketika mereka melakukan operasi mereka tidak ragu lagi dalam menangkap. “Ini efek jera agar mereka bisa segera mengurus kekurangan dokumenya. Kita berkaborasi dengan Polair dan TNI AL. Jika memang kedapatan lagi, maka sudah menjadi ranah mereka,” jelasnya kepada Berandankrinews.com, Selasa (17/9).

Menurut Lisman, regulasi yang dulu dan sekarang jelas berbeda. Sebab, jika dulu, kepengurusan dokumen pelayaran hanya di lakukan di Dishub. Namun karena adanya Permen Nomor 34 tahun 2017, maka penerbitan regulasi sudah terbagi dengan KSOP. “Regulasi sudah beda pak. Dulu, satu paket. Pas sugai dan pas kecil di Dishub sekarang di KSOP. Ini yang kita sosialisasikan pelan-pelan kepada motoris. Kalau surat keselamat dan SKK di Dishub,” tambahnya.

Dari pemeriksaan dokumen yang dilakukan sejak Senin (16/9) kemarin, kata dia, sudah ada puluhan speedboat dan kapal yang diberikan surat penyataaan. Rata-rata pelanggaran mereka beragam mulai ada yang tidak memiliki Pas Sungai dan sebagainya namun memiliki SKK dan pas sungai. Begitu juga sebaliknya SKK dan tapi tidak ada pas sungai maupun pas keci. “Bahkan, ada juga yang kita temukan dokumen kapal yang sudah habis masa berlakunya. Ini yang banyak kita temukan,” jelasnya.

Sebelum melakukan operasi ini, kata Lisman sudah menemukan sekitar 40 an speedboat yang tidak melengkapi dokumen. Hal ini, kata dia, sangat disayangkan. Sebab, dalam kepengurusan dokumen pelayaran sama sekali tidak dipungut biaya. “Saya juga tahu apa alasan mereka tidak mengurus dokumen. Saya terlusuri sama motorisnya kenapa tidak mengurus dokumen? Ternyata mereka beralasan sibuk bekerja. Tapi bagaimana pun juga wajib mengurus dokumen. Masa satu hari tidak punya waktu, sementara dokumen ini berlaku satu tahun,” tambahnya.

Rata-rata speedboat yang tidak melengkapi dokumen ini, kata dia, kebanyak beroperasi di wilayah Bambangan, Muara Sei Ular, Sebuku, dan Sei Jepun. “Wilayah ini nanti akan ketat kita lakukan pengawasan. Karena ini berurusan dengan nyawa para penumpangnya. Makanya, kita harapkan para motoris segera melengkapi dokumen kapalnya,” tutup. (Irwan)

Disambut Bupati ,Ratusan Jamaah Haji Tiba di Nunukan

NUNUKAN – Meski satu malam tertahan di Tarakan, ratusan jamaah haji akhirnya tiba di Kabupaten Nunukan dengan selamat sekira pukul 11.00 WITA, Selasa (17/9) pagi.

Kepulangan jamaah haji ini langsung disambut oleh Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid di PLBL Liem Hie Djung, Nunukan. Dalam sambutanya, Laura mengaku terharu atas kepulangan ratusan jamaah haji dan tiba dengan selamat.

Meski begitu, Laura juga menyatakan belasungkawanya atas meninggal dua orang jamaah haji asal Nunukan. “Semoga jamaah yang pulang ini menjadi lebih amanah lagi dan mengajak masyarakat lebih mendekatkan diri kepada sang pecipta,” terangnya saat sambutanya, Selasa (17/9).

Sermentara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nunukan, H. M Saleh membenarkan kepulangan jamaah yang diangkut menggunakan beberapa speedboat dari Tarakan. “Alhamdulila. Jamaah haji kita tiba dengan selamat,” jelasnya.

Dia juga mengakui kepulangan jamaah haji ini diluar jadwal yang ditetapkan. Sebab, jika merujuk dari jadwal jamaah haji akan tiba sejak Senin (16/) kemarin. Namun karena adanya hambatan transportas sehingga jamaah baru bisa tiba di Nunukan Selasa (17/9) pagi. “Sempat satu malam di Tarakan. Karena dari Balikapapan mereka terlambat berangkat,” tuturnya.

Keterlambatan ini, kata dia, bukan karena disengaja. Sebab, maskapai yang mengangkut ratusan jamaah ini tidak berani mendarat di Tarakan lantaran jarak pandang di Bandara yang sangat terbatas. “Informasi dari petugas Lion Air, sempat tiga kali berputar-putar untuk mendarat. Namun kembali ke Balipapan. Dan akhirnya ditunda penerbangan dari Balikpapan ditunda hingga sore hari,” bebernya.

Karena tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan ke Nunukan, Saleh mengatakan sebanyak 318 jamaah haji terpaksa dibermalamkan di Islamic Center Tarakan. “Dan pagi ini (Selasa, 17/9) akhir tiba di Nunukan. Memang, jumlah jamaah haji berkurang menjadi 318 dari awalnya 320 orang dikarenakan dua orang meninggal dunia,” tutupnya. (Irwan)

Disdik Nunukan Telah Salurkan Blangko Ijazah Kepihak Sekolah, Namun Penyaluran Ijazah dari Sekolah Ke siswa Belum Terlaksana

Nunukan-Proses penuntasan siswa dibuktikan dengan ijazah atau surat keterangan hasil ujian.

Namun hingga saat ini proses pembagian ijazah belum diberikan kepada siswa, pasalnya proses pengisian ijazah yang diduga belum diselesaikan pihak sekolah.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Manajemen, Hendri menuturkan ijazah sudah diberikan kestiap wilayah satuan pendidikan, karena kita perwilayah baru minggu kemarin terakhir ke Krayan untuk pengiriman blangko.

“Masalahnya transportasi ke sana yang sulit, jadi itu kendala untuk penyaluran blangko, namun semua sudah kita salurkan, Sementara yang belum mengambil sekolah-sekolah yang berada di Nunukan yang terdekat, ada tiga sekolah yang tercatat belum mengambil blangko ijazah,”Ujarnya, Selasa (17/9/19).

Dikatakan Hendri, untuk pengambilan ijazah tidak dipungut biaya. Khususnya sekolah tidak boleh memungut biaya dari Siswa saat pengambilan ijazah.

“Tidak boleh melakukan punggutan, kalau ada yang seperti itu laporkan ke Disdik, Kami akan ganti dari Kepala sekolah. Jadi baik PPDB dan lain-lain tidakboleh ada pungutan, karena semua sudah ada di Anggaran Bosda dan Bosnas,”Ungkap Hendri. (Ali)