Dullah Bakal Dikirim ke Tarakan Untuk Direhab

NUNUKAN – Meski sudah keluar dari penjara, Dullah (36) harus tetap menjalani masa rehabilitasinya di rumah sakit jiwa yang ada di Kota Tarakan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Nunukan, Alis Sujono, Selasa (24/9) pagi.

Menurut Alis Sujono, Dullah memang mengalami gangguan jiwa kategori berat. Sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut. “Memang, kita dapat informasi dari dokter ahli kejiwaan. Dia (Dullah) memang ada gangguan jiwa,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/9).

Dia menjelaskan, saat ini Dinsos tengah mengurus jaminan kesehatannya yakni Badan Penyelengaraan Jaminan Sosia (BPJS) Kesehatan serta dokumen lainnya. “Ini sementara proses BPJS Kesehatannya. Jadi, nanti biaya ongkos ke Tarakan akan ditanggung BPJS-nya. Kita akan rujuk dia ke rumah sakit jiwa yang ada di Kota Tarakan,” pungkasnya.

Alis Sujono mengatakan sebenarnya peran keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk pengawasan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Nunukan. “Karena, masyarakat banyak berpikir ketika mereka keluar dark rehab maka dikira sudah sembuh. Padahal tidak begitu. Mereka juga harus mengkonsumsi obat secara berkala. Kan, saat mereka keluar ada obat yang diberikan,” tuturnya.

Dia mencontohkan ODGJ yang pernah dirawat di rumah sakit. Saat keluar, kata dia, ODGJ itu sudah sembuh. Namun belum pulih total. Saat orangtuanya meninggal, ODGJ tersebut kembali gangguan lantaran tidak ada yang mengawasi. “Itulah peran masyarakat dalam mengawasinya,” tambahnya.

Sebelumnya, polisi menangkap pelaku pembakaran dua unit mobil yang tak lain adalah Dullah. Selang beberapa hari ditahan di sel Polsek Nunukan, Dullah, akhirnya dibebaskan. Pembebasan Dullah ini setelah dinyatakan dokter ahli kejiwaan bahwa Dullah menggalami gangguan kejiwaan.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro melalui Kasubag Humas Polres Nunukan, Iptu M Karyadi mengatakan, saat menerima laporan penjagaan Polsek Nunukan bersama Tim Puma Polres Nunukan langsung mobil terbakar. Diketahui, kedua mobil merk Toyota Rush warna putih dengan nopol DP-1295-AW yang merupakan milik Ardiansyah. Kendaraan itu salah satu barang dinas Inventaris BP3TKI Nunukan.

Sementara yang satunya merupakan mobil Honda Jazz warna merah dengan nopol DD -797- S, milik H. Anca. “Pada saat itu pemilik mobil sedang tidur di dalam kamar dan tiba-tiba terbangun di karenakan korban mendengar ada yang gedor-gedor pintu rumahnya dan setelah korban membuka pintu rumahnya. Korban langsung diberitahukan oleh petugas pemadam kalau mobil di depan terbakar,” terangnya lagi.

Begitu juga pemilik mobil Honda Jazz, H. Anca yang dibangun petugas jika mobilnya terparkir terbakar. “Akibat kebakaran itu, kerugian ditafsirkan mencapai Rp27 juta. Kedua korban keberatan dan langsung melaporkan kepada pihak kepolisian,” tambahnya.

Setelah melakukan olah TKP, polisi mendapatkan rekaman CCTV. Dari sini, indikasi dan ciri-ciri pelaku pun diketahui yang akhir ditangkap di Jalan Yamaker, Nunukan Barat, sekira pukul 7.30 WITA, oleh gabungan tim unit Polsek Nunukan.

Tak butuh waktu lama, video rekaman CCTV pun menjadi heboh di group media sosial Nunukan, Facebook. Dalam video itu, Dullah mengenakan baju kaos warna putih. Sambil membongkok, Dullah menyalahkan api menggunakan korek gas dan mulai membakar pembungkus mobil dari bawah. Setelah membakar, Dullah pun terlihat pergi meninggalkan TKP. Sementara kobaran api yang mulanya kecil itu pun menjalar dan menghangus mobil tersebut.

Untuk diketahui, Dullah memang dikenal masyarakat Nunukan sebagai salah satu orang yang mengalami gangguan kejiwaan di Nunukan. Untuk kelangsungan hidupnya, Dullah meminta uang kepada masyarakat yang ada di dekat. Ciri khusus Dullah, setelah menerima uang tersebut, Dullah pun langsung membacakan doa kepada orang yang memberikan ia uang.(Irwan).

Ngopi Bareng Media, Dandim Harap Masyarakat Tanamkan 4 Pilar

NUNUKAN – Meski baru sebulan lebih menjabat, Komandan Kodim (Dandim) 0911/Nnk, Letkol CZi Eko Pur Indriyanto menegaskan wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan saat ini sudah dalam kondusif. Hal ini diungkapnya dalam ngopi bareng dengan sejumlah media di Nunukan, Markas Kodim 0911/Nnk, Senin (23/9) pagi.

Dalam menjaga keamanan, kedaulatan NKRI dan menjaga kondusfi wilayah perbatasan, kata Eko, sudah menjadi tugas dan masuk dalam programnya. “Begitu juga dengan peran media apa yang disampaikan dan diberitakan harus hal yang positif dengan fakta dengan apa yang terjadi di lapangan,” terangnya.

Apalagi, kata dia, Kabupaten Nunukan terpilih sebagai daerah penyangga pangan. Sehingga, hal ini dapat mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian. “Nunukan ini adalah berbatasan langsung dengan negara tetangga. Jangan sampai ada hal-hal negatif yang terjadi di Nunukan. Karena Nunukan ini pintu masuk kita. Jadi harus lebih waspada lagi. Kemudian peran dari media ini bermitra dan kerjasama dengan instansi-intansi baik pemerintah, TNI-Polri dan unsur lainnya,” tambahnya.

Dia juga sependapat dengan maraknya pemberitaan hoax menjadi ancaman nyata bagi kesatuan NKRI. Sehingga, dapat mengadu domba antar sesama bangsa maupun negara. “Negara kita adalah Bhineka Tunggal Ika. Dasar negara kita adalah Pancasila UUD 1945,” tambahnya.

Eko meminta masyarakat perbatasan Kabupaten Nunukan harus menanamkan empat pilar negara. Yakni, Pancasila yang merupakan pilar utama, UUD 1945 pilar kedua, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kita tanamkan 4 pilar ini. Jangan sampai ujaran kebencian memecah belakan bangsa karena berita hoax yang berkembang khusus di media sosial. Kita saling membenci antara bangsa saling mengadu domba,” pungkasnya.

Eko menilai maraknya berita hoax ini diduga adanya unsur-unsur yang tidak ingin melihat NKRI menjadi berkembang dan maju. “Nah, inilah peran media yang memberikan klarifikasi berita-berita hoax untuk mengkonfirmasikan kejadian tersebut,” tambahnya.

Sebagai negara yang kaya, kata dia, pemeritah daerah melalui FKUB yang ada juga harus ikut aktif memberikan pemahaman bagi masyarakat. “Seperti yang saat ini, wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan sudah dalam keadaan kondusif. Ini merupakan masyarakat Nunukan yang tetap menjaga persaudara,” tutupnya.(Irwan)

Mulai 23 September 2019,DPD NasDem Nunukan Buka Penjaringan Calon Kada 2020

NUNUKAN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Nunukan mulai menggelar penjaringan Bakal Calon Bupati da Wakil Bupati Nunukan dalam kompetisi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak mulai 23 September hingga 23 Oktober 2019.

Ketua Tim Penjaringan DPD NasDem Nunukan Hendrawan menuturkan, bahwa pihaknya memanggil putra putri Nunukan utuk berkontribusi pada negara menjadi para pelayan masyarakat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nunukan periode 2021-2025.

“Kami memanggil masyarakat yang merasa terpanggil untuk menjadi kepala daerah yang tak sekedar memimpin tapi juga melayani serta bekerjasama dengan masyarakat untuk membangun Nunukan ini,” tutur Hendrawan, Minggu (22/9/2019).

Adapapun tahapan penjaringan, Hendrawan mengungkapkan tanggal 23 September hingga 23 Oktober 2019 adalah pengambilan dan pengembalian formulir. Sedangkan tanggl 14 hingga 31 Oktober 2019 adalah pemaparan visi dan misi Bakal Calon.

“Sedangkan pada tanggal 1 hingga 5 November 2019 adalah pleno di DPD dan DPW yang selanjutnya penyerahan berkas ke DPP akan dilakukan pada tanggal 6 hingga 8 November 2019,” papar Hendrawan.

Hendrawan menegaskan bahwa pihaknya tak memunggut biaya sepeserpun baik dalam proses penjaringan hingga turunya rekomendasi. Menurut Hendrawan, konsep ‘tanpa mahar’ yang selama ini digelorakan partainya tak sekedar slogan belaka namun benar-benar akan menjadi nafas perjuangan termasuk dalam penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah dimasing-masing wilayah.

Terpisah, Ketua DPD NasDem Ati Gunawan mengungkapkan bahwa penjaringan tersebut adalah instruksi dari DPP. Begitupun dengan bakal calon yang akan mendapatkan rekomendasi, menurut Ati, hal tersebut merupakan wewenang dari DPP yang tentu saja setelah melewati berbagai tahapan yang dilakukan DPD dan Dewan Pimpinan Wilayah.

“Untuk memberikan rekomendasi itu merupakan hak prerogatif DPP. Semua tentunya setelah melewati tahapan dan kita jamin mekamismenya berlangsung secara profesional,” tandas Ati.

Sebagaimana diketahui, Partai NasDem mampu mengirimkan 1 orang perwakilanya ke kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan. Kendati hanya mempunyai 1 kursi keterwakilan, namun banyak pihak yang mengatakan dalam pilkada Nunukan kali ini, posisi Nasdem termasuk sangat seksy mengingat banyak tokoh tokoh muda yang bergabung di Partai besutan Surya Paloh tersebut pasca pemilu 2019 lalu.

Reporter : Eddy,s

Editor : Eddy/Nirwan

Wonderful 2019, Peluang Bagi Pelaku UKM Nunukan

NUNUKAN – Rombongan Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau, Sabah, Malaysia kembali mengunjungi Kabupaten Nunukan, sejak Sabtu(22/9) kemarin. Dalam kunjungannya mereka yang berjumlah kurang lebih 34 orang ini, semata untuk melihat potensi dan produk-produk lokal Kabupate Nunukan. Mereka yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka dijemput langsung oleh Pemda bersama Kadin Nunukan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Nunukan, Irsan Humokor mengatakan hal ini tentu menjadi peluang bagi pelaku UKM yang ada di Kabupaten Nunukan. Sebab, dia mengakui, pada tanggal 15 hingga 17 November mendatang, Wonderful Indonesia Festival akan kembali digelar di Tawau, Sabah, Malaysia.

“Mereka datang untuk melihat produk-produk UKM yang ada di Kabupaten Nunukan. Mereka juga mengunjungi pulau Sebatik dan melihat produk disana. Kemudian, mereka juga akan mengunjungi Lapas Nunukan karena di sana banyak hasil karya anak binaan,” terangnya kepada Berandankrinews.com, Minggu (22/9).

Sebagi mitra pemerintah, kata dia, Kadin tentu saja mengaku senang atas adanya wonderful tahun ini. Sebab, kata dia, tahun sebelumnya, wonderful yang diikut puluhan UKM asal Nunukan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. “Meski kita di Kadin serba terbatas dari semua sisi namun Kadin tetap semangat memperkenalkan dan mempromosi semua produk lokal kita baik itu nasional maupun internasional,” tuturnya.

Wonderful tahun ini, kata dia, juga akan memberikan peluang bagi pelaku UKM Nunukan semakin dikenal. Sehingga dia berharap dengan adanya wonderful pelaku UKM terus berinovasi dan meningkatkan kratifnya. “Jelas, nanti ada puluhan pelaku UKM yang nantinya akan ikut dalam wonderful tahun ini. Kita harap ini wonderful ini dapat memerat hubungan kerjasama khususnya di bidang perdagangan,” tutupnya.(Irwan)

Jaga NKRI, Adat Tidung se-Kaltara Gelar Rapat dan Silatuhrami

NUNUKAN – Selama dua hari, Dewan Lembaga Adat Ulun Pagun menggelar rapat wilayah sekaligus silatuhrami lembaga adat Tidung se-Kaltara di Hotel Laura, Nunukan, Minggu (22/9). Kegiatan yang dimulai sejak Sabtu (21/9), ini bertujuan untuk menghadapi perpindahan Ibukota negara Indonesia di Kaltim. Selain itu, upaya menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua Dewan Penasehat Adat Tidung, Drs.H.Undunsyah mengatakan hal ini sangat perlu dilakukan sedini mungkin. Sehingga tak ada lagi hambatan kedepannya, khususnya di peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dari sisi Politik maupun Birokrasi.

“Kemudian, kita akan menghadapi Paradigma. Salah satunya, saat ini Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2020. Tentunya, kita akan mencari kader-kader yang berpotensi dan memungkinkan akan menjadi Cagub dan Cawagub atau Cabup dan Cawabup di 4 Kabupaten/kota,” terangnya pria yang juga merupakan Bupati KTT dua periode ini.

Lanjut dia, setiap Kabupaten/Kota, semuanya sudah ada ketua lembaga adat. Begitu juga dengan peranan untuk meningkatkan tradisi dan budaya adat Tidung untuk melestarikan masyarakat tidung dengan pemerintah.

“Jangan sampai ada gesekan antara satu komunitas dengan komunitas lainya. Tanamkan sikap juang dan menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kami ingin tampil tampil sebagai permersatu dan menjadi perekat untuk NKRI. Inilah yang menjadi program utama deeewan adat,” ujarnya.

Selain ketua adat Tidung se-kaltara, namun beberapa ketua dewajn adat lainnya juga tampak hadiri. Seperti, Ketua Dewan Adat Tidung Ulun Pagun, Asnawi Arbain. Ketua Lembaga Adat Tidung Kota Tarakan  H.Abdul Wahab, Ketua Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun kabupaten Bulungan, H. M Idris. Ketua Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun Kabupaten Malinau, H. Edy Marwan, Ketua Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun kabupaten Tana Tidung (KTT), Ketua Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun Kabupaten Nunukan H. Imam Basran.

Reporter : Yusuf P.

Editor : Nirwan