Gelar Konferwil, EW LMND Kaltara Adakan FGD Dan Deklarasi Bertajuk Pilkada Damai

NUNUKAN – Pelaksanaan kegiatan Konferensi Wilayah (Konferwil) Ke – II Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (EW LMND) Kalimantan Utara diselenggarakan di Nunukan pada 25 – 27 Oktober 2024

Melalui Konferwil EW LMND Kaltara menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Tolak Intoleran, Hoax dan Ujaran Kebencian Serta Bersama Mensukseskan Pilkada Serentak Yang Aman, Damai dan Sejuk”

Dikatakan oleh Ketua EW LMND Kaltara yang saat ini masih menjabat “Mohd. Aswan” kegiatan Konferwil ini merupakan badan pengambilan keputusan tertinggi tingkat provinsi juga sebagai jenjang pergantian struktur kepengurusan serta menggagas beberapa strategi pergerakan EW LMND agar lebih masif kedepan

” Ini adalah agenda Konferwil yang merupakan badan pengambilan keputusan tertinggi tingkat provinsi selain juga sebagai pergantian struktur pengurus tingkat provinsi kita akan merumuskan program-program yang menjadi stratak pergerakan EW LMND Kaltara kedepannya agar lebih masif” Tutur Aswan

“Kita juga sembarengi dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan momentum Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada November nanti yakni melaksanakan FGD yang dinarasumberi oleh Bawaslu, KPU, Akademisi dan Kesbangpol Nunukan agar mampu memberikan pendidikan politik kepada masyarakat ” Sambungnya

Dilanjutkan oleh Ketua Eksekutif Kabupaten LMND Nunukan “Firmanio Belida” Selain FGD yang dilaksanakan di Cafe Logika selanjutnya disertakan Deklarasi Pilkada Damai yang diadakan di Tugu Dwikora Kabupaten Nunukan

“Setelah melaksanakan FGD selanjutnya peserta dan narasumber kita kerahkan ke Tugu Dwikora Kabupaten Nunukan untuk melaksanakan Deklarasi Pilkada Damai”

Firman melanjutkan FGD dan Deklarasi tersebut merupakan satu rangkaian kegiatan Konferwil dengan tema Kaltara Yang Dicita-citakan Dalam Perspektif Pendidikan Dan Kebudayaan

“LMND juga terus memberikan pengawasan sosial kontrol dalam menjalankan peran sebagai mahasiswa serta kami mengajak kepada pemerintah untuk tetap menjaga netralitas dan umumnya kepada masyarakat agara mari bersama-sama menjaga kondusifitas dan menjalankan Pilkada 2024 ini dengan aman dan damai” Tutup Firman

Indra/Tim Redaksi

Berulang Kali Setubuhi Adik Ipar Penyandang Disabilitas, Seorang Laki-Laki Diamankan Polisi di Desa Binusan

NUNUKAN – Bertempat di Markas Komando Kepolisian Sektor (Polsek) Nunukan, Kepolisian Resor (Polres) Nunukan melalui Kepolisian Polsek Nunukan menggelar siaran pers terkait pengungkapan kasus kekerasan seksual terhadap seorang disabilitas, Jumat (25/10/2024) siang.

Pelaku merupakan laki-laki RZ (45) yang merupakan kakak ipar dari korban perempuan R (28) seorang disabilitas Tuna Daksa dan Tuna Grahita.

Selaku Kapolsek Nunukan, IPTU D. Barasa, S.H., M.H mengatakan kronologis kejadian yang bermula dari tahun 2023.

“Berawal pada kamis tanggal 19 September 2024, sekira pukul 06.30 WITA, diketahui korban tidak haid, dimana korban adalah seorang janda dengan 1 (satu) dan menderita kekurangan fisik (disabilitas), mendapat informasi tersebut pelapor yakni sang Ibu korban langsung mengajaknya untuk dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Desa Binusan, dan setelah di cek ternyata korban hamil dan sudah memasuki bulan ke 5,” ucap D. Barasa.

Kemudian, IPTU D. Barasa mengungkapkan setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa pelaku adalah sang kakak ipar

“Karena hanya 2 orang laki-laki yang sering ke rumah korban, akhirnya setelah diinterogasi, didapati bahwa pelakunya merupakan kakak ipar yang selama ini mengurus hidup korban untuk memandikan, juga mengganti pakaian dan sebagainya,” ucap D. Barasa.

Diketahui bahwa pelaku telah melakukan tindakan asusila tersebut berulangkali dari tahun 2023 hingga bulan Maret 2024, disaat sang ibu korban sedang tidak berada di rumah.

Lalu, Kapolsek Nunukan tersebut menjelaskan bahwa awalnya keluarga pihak korban tidak mau melaporkan ke polisi namun setelah dibujuk akhirnya keluarga pun melakukan laporan ke polisi.

“Sebenarnya keluarga korban tidak mau dilaporkan ke polisi, jadi pihak kepolisian membantu untuk memproses karena agar terdapat efek jera terhadap pelaku yang juga tinggal tidak jauh dari rumah korban, bersama dengan itu pelaku juga rencananya akan pergi ke Sulawesi, dengan indikasi melarikan diri,” sebut Kapolsek Nunukan.

Lebih lanjut, Ia menerangkan modus operandi yang dilakukan oleh pelaku akibat sering memandikan ataupun mengganti baju korban.

“Menurut keterangan RZ, modusnya dikarenakan sering membantu mengurus korban sehingga melakukan perbuatan tersebut, hingga akhirnya korban saat ini hamil dengan umur kandungan 8 bulan,” tuturnya.

Setelah diamankan, ditemukan barang bukti berupa 1 lembar kaos warna biru, 1 lembar celana pendek warna hitam les merah, 1 lembar baju Singlet warna coklat dan 1 lembar celana pendek warna biru les merah.

Adapun pelaku dipersangkakan pasal 6 huruf c UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual JO pasal 15 ayat 1 huruf a, huruf u, dan huruf h UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun denda Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

(nam/nam)

Mantan Wabup Malinau Topan Amrullah Akui Tak Harmonis dengan Bupati, Tidak Dilibatkan Dalam Beberapa Kebijakan

MALINAU – Masa kampanye Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, tak lama lagi akan segera usai. Riuh rendah dan suasana perpolitikan di Kaltara kian memanas.

Terlebih sejak banyaknya berita miring terkait ketidak harmonisan antara salah satu pasangan calon (Paslon) Nomor 02 -Zainal Paliwang dan Paslon Nomor 03 Yansen TP. Keduanya pasangan petahana yang kini maju masing-masing dengan pasangan berbeda di Pilkada 2024.

Situasi ini membuat awak media, tertarik untuk mengulik lebih jauh bagaimana latar belakang birokrasi salah satu paslon Pilgub Kaltara kali ini, dalam masa kepemimpinan sebagai kepala daerah saat itu.

Secara eksklusif awak media  berkesempatan mewawancarai secara langsung Wakil Bupati Malinau, Topan Amrullah, Spd, M.Si, di kediamannya pada Rabu siang (23/10/2024).

Diketahui, Topan kala itu duduk sebagai Wakil Bupati Malinau 2 periode,  2011-2016 dan 2016-2021 mendampingi Bupati Malinau, Yansen TP. Kala itu dikenal dengan akronim Yatop.

Saat disinggung soal hubungan antara Bupati dan Wakil Bupati kalau itu, Taupan menjawabnya apa adanya.

“Kalau secara personal nggak ya (tetap baik-baik saka). Tapi kalau di bidang pemerintahan iya (kurang harmonis). Misalnya penentuan pejabat-pejabat, ini apakah polanya seperti itu saya kurang paham, itu sudah disusun oleh tim seleksi dan tinggal finishing dan kita gak punya waktu untuk membaca siapa-siapa aja yang promosi,” ujarnya.

Begitu pun soal membagian tupoksi kerja, Topan menjelaskan soal tupoksi kerja sebagai seorang Wakil Bupati.

“Tupoksi Wakil adalah pengawasan, maka dia harus fokus pada bidang pengawasan dan bisa memaksimalkan kerjasama. Saya sangat menyadari bahwa wakil itu tidak punya kewenangan, yang bersifat kewenangan dan kebijakan itu hanya ada pada pimpinan daerah, sehingga kalau kita memahami posisi itu sebagai wakil, saya kira tidak akan ada masalah dengan posisi pimpinan,” ungkap Topan.

Apakah posisinya sebagai wakil tidak merasa “ditinggalkan” oleh bupati? Menjawab pertanyaan tersebut, Topan pun mengisahkan kondisi kala itu.

“Kalau merasa ditinggalkan, sepertinya ya tanda kutip yah, kalau ditinggalkan secara personal kayaknya nggak waktu itu. Memang dalam kesempatan-kesempatan yang bersifat resmi pemerintahan, kalau beliau berhalangan selalu dilimpahkan ke saya, tapi itu tadi dalam hal kebijakan penentuan pejabat-pejabat daerah, itu sudah disusun jauh-jauh hari, kemudian kita rapat itu sudah finalisasi. Sehingga kita tidak punya waktu melihat siapa-siapa saja yang berhak mendapatkan promosi, padahal fungsi wakil tadi kan pengawasan, harusnya diberi kesempatan agak lama lah untuk mempelajari itu, paling tidak seminggu, ” ungkapnya. Jadi sejatinya Topan pada masa itu merasa tidak terlalu banyak terlibat.

Lebih jauh lagi, saat disinggung soal tren tidak harmonisnya hubungan antara kepala daerah dan wakil di beberapa kota lainnya di Indonesia, Topan menegaskan bahwa pada dasarnya bila wakil menyadari fungsinya sebagai pengawasan, tidak dalam posisi kebijakan apalagi kebijakan anggaran.

“Tidak akan menjadi masalah dengan pasangan kita. Tetapi tat kala posisi wakil sudah menuntut lebih dan mendapatkan kebijakan yang “sama” dengan kepala daerahnya, inilah yang akan menjadi masalah”, ujarnya.

“Sempat ada beberapa kali yang tidak pas, pada saat menentukan posisi jabatan-jabatan, dan saya tidak hadir dalam pelantikan karena tidak sesuai dengan hasil rapat, berubahnya belakangan. Dan bentuk protes saya terhadap pimpinan, saya tidak hadir dalam pelantikan tersebut”, imbuhnya.

Dan sebagai penutup sesi wawancara kami, Topan sempat menyampaikan pesan khususnya pada Yansen TP selaku Calon Gubernur Kaltara.

“Saya sangat paham beliau adalah seorang birokrat murni, bahwa beliau 8 tahun menjadi Sekda, 2 tahun menjadi Staff Ahli Gubernur, kemudian 10 tahun menjadi Bupati, kemudian 3 tahun lebih menjadi Wakil Gubernur, ya saya kira beliau secara kompetensi birokratnya memang memenuhi syarat. Cuman kan kita harus pahami, bahwa masyarakat ini kan tidak paham-paham amat dengan yang birokrasi itu, masyarakat ini inginnya pimpinan itu mudah ditemui, tidak terlalu protokoler, sehingga mereka merasa inilah pemimpin yang kami pilih. Jadi harapannya, tentu beliau dalam menyampaikan program-programnya, ya sesuai dengan visi misi,” bebernya. (*)

Dipadati Ribuan Relawan, Calon Bupati Pasangan Nomor Urut 03 Irwan Sabri Gelar Konsolidasi Akbar

NUNUKAN – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Nunukan nomor urut 03, H. Irwan Sabri, S.E – Hermanus, S.Sos, menggelar konsolidasi akbar “IRAMA Menuju Arah Perubahan” di Gedung Akbar, Kamis (24/10/2024) malam.

Diketahui pasangan dengan jargon “IRAMA Energi Perubahan” tersebut akan bertarung dengan 2 paslon lainnya dalam merebut kursi kepemimpinan Kab. Nunukan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Selain H. Irwan Sabri, hadir juga pada kegiatan Konsolidasi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Nunukan, Ryan Antoni, Saddam Husein, Andre Pratama, anggota DPRD Kalimantan Utara (Kaltara), Arming, perwakilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rusmani Rusli dan Sekretaris DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Alibaba

Kegiatan konsolidasi dimulai dengan sebuah acara simbolis adat yang dilakukan oleh pemuka adat Ka’i Andi Arifin, hingga dilanjutkan dengan orasi dari anggota DPRD Kab. Nunukan dan Kaltara, hingga perwakilan dari partai pengusung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P dan Golkar.

Selaku Calon Bupati Nunukan dari nomor urut 03, H. Irwan Sabri, S.E mengatakan rasa terima kasih kepada masyarakat yang hadir hingga partai pengusung.

“Saya sangat bersyukur pada malam hari ini, atas kehadiran masyarakat Kab. Nunukan tentunya saya juga berterima kasih ke teman-teman partai koalisi yang sudah bekerja maksimal,” ujar Irwan Sabri.

Kemudian, Ia menjelaskan konsolidasi digelar berdasarkan inisiasi dari salah seorang tokoh masyarakat relawan paslon 03.

“Ini konsolidasi akbar dimana yang diinisiasi oleh salah satu pendukung kita yakni seorang tokoh masyarakat di kelurahan Nunukan Tengah,” sebut Irwan Sabri.

Dikatakannya bahwa konsolidasi berfokus pada wilayah Nunukan Tengah hingga Nunukan Barat.

Terkait Visi Misi, Irwan Sabri mengungkapkan bahwa terdapat 17 program unggulan yang disampaikan kepada masyarakat.

“Program unggulan kami itu ada 17, dimana salah satunya memastikan ktersediaan air bersih aman dan terkendali, listrik juga kita akan selesaikan dengan  cara bekerjasama pihak PLN bagaimanapun solusinya, lalu 200 rumah untuk warga kurang mampu, kemudian baju sekolah gratis untuk peserta didik pertama SD dan SMP, kemudian kita akan berikan per kecamatan 1 alat berat, lalu 100 Km jalan tani,” ungkapnya.

“Selanjutnya 5 Km jalan penghubung antar kecamatan dan desa, kemudian kita akan berikan 1000 beasiswa, lalu berikan 1 starlink untuk kecamatan yang membutuhkan, lalu bantuan pupuk dan bibit kepada petani kita,” jelasnya.

Lebih lanjut soal permasalahan stabilisasi ekonomi rumput laut, calon Bupati dari pasangan nomor urut 03 tersebut menerangkan bahwa dengan cara melalui kebijakan daerah.

“Tentunya kita akan menstabilkan harga rumput laut melalui peraturan daerah, dimana artinya harga rumput laut ini bukan kebijakan pemerintah daerah tapi kita akan bekerjasama dengan perusahaan daerah nanti kita maksimalkan beserta dengan pihak-pihak ketiga selaku investor,” kata Calon Bupati Nunukan tersebut.

Terakhir, Ia berharap di 27 November nantinya dapat memenangkan Pilkada serentak sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nunukan.

“Tentu kita harus optimis dulu, kalau tidak optimis kita tidak bisa bertarung, jadi harapannya nanti di 27 November 2024 kita bisa memenangkan Pilkada untuk memimpin Kab. Nunukan ke arah yang lebih baik,” harap Irwan Sabri.

Adapun selain orasi, dilakukan juga pembacaan Naskah Deklarasi yang dipimpin oleh Andre Pratama, lalu diikuti oleh ribuan relawan IRAMA pulau Nunukan yang hadir memadati gedung.

(nam/nam)

Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 Dilaksanakan di Perbatasan di Pulau Sebatik

NUNUKAN – Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 di Kabupaten Nunukan dilaksanakan di Pulau Sebatik tepatnya di Pondok Pesantren As’Adiyah Sei Nyamuk Kec. Sebatik Timur. Selasa (22/10/24).

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kab. Nunukan H. Abdul Munir, mewakili Bupati Nunukan bertindak selaku inspektur upacara dalam peringatan Hari Santri Nasional kali ini.

Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 ini berlangsung meriah, dengan dihadiri Ketua DPRD Kab. Nunukan Hj.Leppa, Perwakilan Unsur Forkopimda Kab. Nunukan, Forkopimcam Sebatik Timur, Para Camat Se Pulau Sebatik, Ketua Yayasan Ponpes As’Adiyah H. Muhammad Ali Karim, Kepala Ponpes As’Adiyah H. Sani, Ketua FKUB Kab. Nunukan, Ketua PC NU Kab. Nunukan, Ketua MUI, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Sekolah MA Se Pulau Sebatik, Kepala Sekolah MTS Se Pulau Sebatik, Instansi Vertikal, serta Perwakilan dari Bank yang ada di Pulau Sebatik.

Dalam sambutan Menteri Agama RI Prof.DR.K.H.Nasaruddin Umar, MA.,yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra H. Abdul Munir disampaikan bahwa Jika para pendahulu telah mewariskan nilai-nilai luhur untuk bangsa, maka santri masa kini bertanggung jawab untuk tidak sekedar menjaganya melainkan juga ikut berkontribusi dalam membangun masa depan masyarakat yang lebih baik.

“Masa depan Indonesia ada di pundak kalian. Maka saya berharap Hari Santri tahun 2024 ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita semua, khususnya para santri dalam merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Menteri Agama RI juga menyampaikan bahwa Santri harus percaya diri karena santri bisa menjadi apa saja.

“Santri bisa menjadi presiden, dan kita punya presiden yang berlatar belakang santri, yaitu KH.Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Santri juga bisa menjadi wakil presiden, dan kita punya wakil presiden berlatar belakang santri, yaitu KH.Ma’rufAmin,” tegasnya.

Selanjutnya pada kesempatan itu pula, Menteri Agama RI juga menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya milik santri dan pesantren. Akan tetapi, Hari Santri adalah milik semua golongan. Hari Santri adalah milik seluruh elemen bangsa yang mencintai negaranya.

“Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh komponen bangsa, apapun latar belakangnya, untuk turut serta merayakan Hari Santri,” ujarnya.

Tak lupa pula dalam sambutannya, Menteri Agama RI menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh elemen bangsa yang saat ini sedang bersukaria memeriahkan Peringatan Hari Santri 2024.

Pada peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 kali ini, Pemerintah Kabupaten Nunukan memberikan bantuan hibah kepada Pondok Pesantrean As’Adiyah Sei Nyamuk Sebatik Timur sebesar Rp.100.000.000,- dan Bantuan Hibah kepada Madrasah Aliyah YIPS Sebatik Barat sebesar Rp.25.000.000,-

Selain itu, untuk memeriahkan Hari Santri Nasional Tahun 2024 ini telah dilaksanakan berbagai perlombaan, mulai dari perlombaan Tartil, Tilawah, Pidato, Futsal, Voly yang diikuti oleh sekolah-sekolah MA dan MTS yang ada di pulau Sebatik.

(PROKOMPIM)