Cara Unik Forkopimkot Jakarta Barat Mengajak Bersatu Pasca Pemilu Melalui Lagu “Nusantaraku”

Jakarta – Berandankrinews.com – Pemilu 2019 telah sukses dilaksanakan. Berjalan dengan damai dan tertib. Usai pemilu, masyarakat kini menyatu kembali di tengah perbedaan yang sebelumnya terjadi. Terutama Pilpres yang sangat menguras tenaga dan pikiran, baik yang pro 01 maupun pro 02, kini sama-sama menghormati hasil Pilpres dan Pemilu Legislatif dengan legowo. Keberagaman dan bersatu itu terlihat dalam cover lagu bertajuk “Nusantaraku”.

Forum Komunikasi Pimpinan Kota Jakarta Barat secara kompak bersama bernyanyi dengan ceria, diantaranya Walikota Jakarta Barat bersama istri, Kapolres Jakarta Barat bersama istri, Kasdim 0503 bersama istri, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, KPU, Bawaslu, dan juga para pendukung Pilpres 01 dan 02 sama-sama bernyanyi lagu tersebut yang memiliki lirik tentang keindahan dan keberagaman Indonesia. 

Syuting cover lagu “Nusantaraku” dilaksanakan di Gedung Walikota Jakarta Barat, tepatnya di Hall MH Thamrin baru-baru ini adalah inisiasi dari Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi, semua yang hadir pun bersemangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Makna dari lagu “Nusantaraku” ciptaan A. Riyanto ini adalah indahnya kebersamaan. Kami menyatu diantara perbedaan yang ada. Ini gambaran yang indah dan beginilah Indonesia. Dan terkait pemilu dan pilpres yang sudah terlaksana kemarin, harus dapat menjaga Indonesia yang beragam ini,” ungkap Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi di lokasi acara. 

Hal senada juga diungkapkan Walikota Jakarta Barat Rustam Effendi yang sangat senang dan bangga serta memberi apresiasi terkait masyarakat yang sudah dewasa dalam menerima segala perbedaan. Ia juga bangga bisa ikut terlibat dalam pembuatan video klip “Nusantaraku” ini yang nantinya sebagai contoh indahnya perbedaan dan juga persatuan Indonesia. 

“Indonesia memang lahir dengan perbedaannya. Dan kita sebagai penerus bangsa harus tetap menjaganya. Pemilu inikan hanya 5 tahunan, jadi tetap kita bersatu bersama-sama apapun hasilnya nanti. Syuting video ini, saya senang bisa diikut-sertakan, sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan kami Rakyat Indonesia,” tandas Kombes Pol Hengki Haryadi. 

Semua tokoh yang terlibat, mulai dari Forum Komunikasi Pimpinan Kota Jakarta Barat, Walikota Jakarta Barat, Kapolres Jakarta Barat, Kasdim 0503, Kejari Jakarta Barat, KPU Jakarta Barat, Forum Kerukunan Umat Beragama hingga masyarakat pro 01 dan 02 menyatakan hal yang sama. Bagi mereka persatuan dan kesatuan lebih penting dari segalanya. (humas)

Farouk Abdullah Alwyni: “Tarik Dubes Indonesia Di Malaysia…!”

Jakarta — Berandankrinews.com — Ketua PIP (Pusat Informasi dan Pelayanan) PKS Malaysia Dr. Ali Sophian, mengendus dugaan penggelembungan suara oleh salah satu caleg dan partai pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pos di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ketua PIP PKS Malaysia Ali Sophian menjelaskan, PSU Jalur Pos digelar karena temuan surat suara tercoblos atas nama Caleg Nasdem Davin Kirana yang menghebohkan beberapa waktu lalu.

Kemudian, papar Ali, saat perhitungan hasil PSU POS hingga Kamis (16/5/19) lebih dari 16 ribu dari 22.807 surat suara dimiliki Davin Kirana. Hal ini, papar Ali, membuat banyak partai politik curiga termasuk PKS.

“Kecurigaan ini bertambah dengan temuan alamat fiktif, yaitu di Pekan Sekinchan, dengan pemilih yang mencapai ratusan dan bahkan ribuan, dan kemungkinan adanya alamat yang dipergunakan seperti ini ada beberapa. Hal ini dikuatkan dengan temuan Panwaslu yang kami dengar,” ungkap Ali dalam paparannya, Kamis (16/5/19).

Atas temuan tersebut, Ali meminta dan mendukung agar Panwaslu mengusut dan mengungkap keterlibatan salah satu caleg dalam dugaan penggelembungan suara di PSU Pos Kuala Lumpur.

Kedua, ujar dia, mendukung Panwaslu untuk mengusut dan menjelaskan adanya penggelembungan serta penggunaan alamat yang tidak benar atau fiktif, seperti di daerah Pekan di Sekinchan.

“Sebelum jelas keberadaan dan validitas surat suara yang ada, kami juga menyatakan menolak keinginan PPLN KL untuk melanjutkan penghitungan atas surat suara sekitar 62 ribu yang kabarnya telah diterima oleh PPLN KL pada hari ini, tanggal 16 Mei 2019,” papar dia.

Ali merasa sangat prihatin atas rendahnya kualitas PSU di Malaysia yang telah menelan miliaran rupiah dana negara dan begitu banyak waktu dan tenaga dari seluruh stakeholder.

Sementara itu Farouk Abdullah Alwyni selaku Kepala Biro Pelayanan Luar Negeri dan Diplomasi Publik Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ketika dihubungi oleh reporter via telepon Ahad, (19/05/19), menyatakan “Berdasarkan laporan investigasi PIP PKS Malaysia terlihat jelas bahwa keabsahan dari sebagian besar para pemilih dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) melalui Pos di Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur patut diragukan,” ujarnya.

“Terlebih lagi hasil PSU yang dalam jumlah puluhan ribu hanya mengarah kepada satu calon legislatif dari Partai Nasional Demokrat yaitu Davin Kirana, yang merupakan anak dari Duta Besar RI di Malaysia, Rusdi Kirana,” imbuh Farouk.

“Sehubungan dengan hal diatas sudah selayaknya jika KPU tidak bisa “tutup mata” terhadap apa yang terjadi dalam proses PSU di PPLN Kuala Lumpur. Bagaimana mungkin KPU bisa membiarkan terjadinya sebuah pemilihan dimana sebagian besar pemilihnya, yang dalam jumlah puluhan ribu adalah fiktif ? Hal ini tentunya akan sangat menghancurkan kredibilitas KPU sendiri, dan juga prosesi demokrasi di Indonesia,” tutur Farouk yang juga se Dapil DKI 2 Luar Negeri dengan Davin Kirana ini.

“Apa yang terjadi dengan PSU di PPLN KL kemungkinan adalah satu bukti real dari sebuah kecurangan yang sangat masih dan terstruktur.
Kami juga mengharapkan Panwaslu untuk mengambil tindakan hukum yang semestinya untuk menginvestigasi apa yang terjadi dalam PSU di PPLN KL,” ungkap Farouk.

“Terakhir, karena apa yang terjadi dapat juga mengindikasikan sebuah bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang kasar (gross abuse of power) dari Duta Besar Indonesia (Rusdi Kirana) di Malaysia dalam kerangka mendukung keberhasilan anaknya (Davin Kirana) menjadi Anggota Legislatif/Dewan maka sudah sewajarnya jika Kementerian Luar Negeri juga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk menginvestigasi hal tersebut dan mengambil tindakan yang semestinya untuk mengembalikan kewibawaan perwakilan luar negeri bangsa Indonesia, yang jika diperlukan bahkan dengan memecat/memberhentikan Rusdi Kirana dalam posisinya sebagai Duta Besar RI di Malaysia. Hal ini perlu dilakukan dalam kerangka menjaga kredibilitas KBRI di Malaysia itu sendiri,” pungkas Farouk yang juga Chairman Center for Islamic Studies in Finance, Economics, and Development (CISFED) ini. (fri)

Polsek Kalideres Bersama Tiga Pilar Buka Puasa Bersama Elemen Masyarakat

Jakarta – Berandankrinews.com – Menjaga sinergitas antara Polisi dengan tokoh agama, Ulama, Ormas dan Pokdar kamtibmas serta seluruh elemen masyarakat seKecamatan Kalideres Jakarta Barat, Polsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat menggelar buka puasa bersama di Lantai 2 Mapolsek Kalideres Jakarta Barat, Jumat (17/05/19).

Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana mengatakan, kegiatan ini merupakan sarana silaturahmi dan sebagai bentuk kebersamaan 3 pilar dengan warga masyarakat di bulan Suci Ramadhan.

“Kegiatan ini juga sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pelaksanaan Pemilu 2019 di wilayah Kecamatan Kalideres dapat berjalan dengan aman tertib berkat Partisipasi dari seluruh elemen masyarakat,” ucap AKP Indra.

Kapolsek berpesan, sinergitas antara lembaga sangat dibutuhkan untuk menjaga wilayah tetap aman, damai dan kondusif.

“Kepada seluruh anggota Polsek Kalideres dan jajaran untuk terus merangkul dan bekerjasama dengan elemen masyarakat,” katanya.

Rangkaian acara buka puasa tiga pilar ini diwarnai canda tawa, keharmonisan dan keakraban dari semua tamu undangan, baik Babinsa, Bhabinkamtibmas, Binmas, dan juga para tokoh masyarakat.

“Saya berharap, pemilu 2019 ini dapat berjalan lancar, tanpa ada gangguan yang berarti. Kalau ada permasalahan, silahkan diselesaikan dengan aturan yang berlaku,” tutupnya. (humas)

Ciptakan Sinergitas, Polsek Tanjung Duren Buka Puasa Bersama FPI

Berandankrinews.com, Jakarta-Kapolsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat Kompol Lambe Patabang Birana SIK bersama jajaran melaksanakan buka puasa bersama dengan ormas Front Pembela Islam (FPI) yang diselenggarakan di Rumah Makan Simpang Raya, Jalan Daan Mogot Raya Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan Jakarta Barat, Jumat (17/05/19).

Kapolsek Tanjung Duren Kompol Lambe P Birana SIK mengatakan, acara buka puasa tersebut untuk melakukan silaturahmi, sinergitas dan menyampaikan himbauan Kamtibmas untuk bersama menjaga kondusifitas wilayah.

“Kami (Polri) bersama FPI siap bersinergi untuk menjaga keamanan masyarakat demi suksesnya Pemilu 2019 yang aman dan damai,”ucap Kompol Lambe.

Lambe juga mengimbau kepada tokoh agama serta tokoh pemuda dan ormas dalam hal ini FPI setempat untuk dapat menjaga kondisifitas dalam rangka pasca Pemilu 17 April 2019.

“Jangan mudah terprovokasi dan percaya pada berita berita di media sosial yang memang belum tentu kebenarannya,” Tambahnya.

Ia juga mengajak secara bersama-sama untuk menjaga situasi yang baik ini sampai dengan akhir tahapan Pemilu yaitu pelantikan.

“Kita serahkan kepada pihak yang berwenang dalam hal itu adalah KPU RI Pusat, Bawaslu juga Mahkamah Konstitusi, dalam menjalankan tugasnya dengan baik,”pungkasnya.

Ketua KPPS Luhut Aritonang Wafat, PPWI Sambangi Keluarga Almarhum

Jakarta – Berandankrinews.com – Merespon berbagai pemberitaan terkait wafatnya Luhut FP Aritonang, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di salah satu wilayah di Tarutung, Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) telah melakukan kunjungan langsung ke kediaman almarhum Luhut Aritonang di Tarutung, Rabu (15/5/19). Di kediaman almarhum, Ketua DPC PPWI Tobasa bersama team yang ditugaskan oleh PPWI Nasional telah bertemu dan berkomunikasi dengan istri almarhum, Boru Situmorang.

Berikut ini adalah ulasan detail hasil pertemuan dan penggalian informasi terkait wafatnya Luhut Aritonang yang ditemukan tergantung di pohon di hutan Sirambe di wilayah Desa Parburu 1, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

MISTERI KEMATIAN LUHUT FERRY P. ARITONANG

Tarutung (15/5/19), jurnalis PPWI Cabang Toba melakukan wawancara dengan istri dari Luhut FP Aritonang terkait kematian dari suaminya yang tercinta di sekitar hutan Sirambe Desa Parbubu 1 Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara.

Luhut FP Aritonang kesehariannya adalah buruh bangunan, namun pada saat menjelang pilpres dan pileg beliau terpilih menjadi Ketua KPPS dan selama kegiatan tersebut, menurut keluarga tidak ada keluhannya serta tugasnya berlangsung dengan baik atau tanpa beban.

Tapi menurut istrinya, Br. Situmorang, yang pada saat ini sedang mengandung anak yang kedua, bahwa suaminya adalah seorang yang tidak banyak bicara, dan pada Minggu tersebut Bapak Luhut FP Aritonang sering duduk termenung seolah fikiran kosong, dan bila keluarga bertanya padanya tentang apa yang difikirkan, jawaban darinya selalu mengatakan tidak ada apa-apa. Jadi keluarga tidak ada kecurigaan apapun terhadapnya.

Ketika Jurnalis PPWI Cabang Toba Samosir bertanya kepada ibu ini tentang kemungkinan ada yang dicurigai sebagai lawannya, si ibu mengatakan bahwa sepanjang pengetahuan ibu ini, suaminya adalah seorang yang banyak pergaulan, maklum suaminya adalah tukang bangunan. Jadi menurut hematnya suaminya tidak ada musuhnya atau lawannya.

Pada hari Senin (5/5/19), Bapak ini keluar dari rumah dengan tidak membawa apa-apa. Dompet serta motornya semua tinggal di rumah, dan tidak memberitahukan kepada siapapun kemana ia pergi. Setelah berselang, sang istri mulai bertanya kepada tetangga dan keluarga tapi tak ada yang bisa beri jawaban yang pas.

Sesudah beberapa hari tak kunjung datang atau pulang, walaupun sudah banyak yang terlibat dalam pencarian, namun hasilnya nihil, yang membuat si istri bertanya kepada paranormal yang di sarankan keluarga. Banyak sudah orang pintar ditanyakan oleh si istri namun jawaban tunggu saja dia akan pulang.

Namun yang ditunggu tak kunjung datang, sehingga keluarga yang berdomisili jauh turut membantu dan membawa paranormal ke Desa Parbubu l tersebut, dan menuju ke tempat yg terdeteksi oleh sang paranormal tersebut di pedalaman hutan Tombak Sirambe yang jarang sekali dilalui orang. Dan dengan bantuan masyarakat mencari, sang istri mencium bau busuk dan serta-merta ibu ini berteriak “bau!”

Lalu masyarakat semakin yakin bahwa bau itu adalah petunjuk, merekapun menyebar mencari dan akhirnya ketemu tergantung di pohon tapi sudah membusuk dengan lidah terjulur badan agak menghitam.

Warga tidak dibenarkan menyentuh jasat ini sampai datang pihak yang berwajib. Setelah sang istri mengetahui bahwa mayat tersebut adalah suaminya dengan melihat pakaian dikenakan untuk bunuh diri, dikarenakan tak sanggup melihat dan menghadapi situasi tersebut ia pun pulang ke rumah dan meratap sejadi-jadinya.

Tua-tua kampung berembuk dengan Istri dari bapak yg mati ini beserta orang tua kandung dari yang meninggal, diambil kesimpulan bahwa suaminya langsung di kebumikan tapi harus dihadiri aparat kepolisian. Mengingat jasat tersebut sudah membusuk terlebih dengan banyaknya misteri, “Ada yang mati tak wajar dimana jasadnya tak bisa ditemukan, dan juga teman karibnya dari kanak-kanak sampai dewasa ada dua, dan kedua-duanya sudah meninggal dunia”. Yang terjadi di desa tersebut, membuat keluarga ini rela dan pasrah bila suaminya dikebumikan tanpa visum et repertum dari dinas terkait.

Dan, setelah pihak kepolisian datang dan mengamati secara visual bahwa Bapak tersebut meninggal akibat bunuh diri karena tidak ada ciri bekas dianiaya, terlebih hutan Tombak Sirambe tersebut jarang dikunjungi orang, jadi dari cirinya bapak ini mati akibat bunuh diri, dan hari itu juga jasadnya dikuburkan di lereng hutan Sirambe tersebut, dikarenakan lereng hutan Tombak Sirambe tersebut juga merupakan areal kuburan dari masyarakat Desa Parbubu 1 tersebut, disamping kuburan ibunya.

Itulah sekelumit kisah nyata dari matinya seorang suami yang baik, yang meninggalkan seorang anak laki-laki dan seorang istri yang sedang mengandung anak kedua. (Team PPWI Tobasa)