Polres Madina Bersama Forkofimda Peringati HUT Bhayangkara Dengan Baksos dan Berbagi Tali Asih

Berandankrinews.com-Mandailing Natal, Dalam rangka memperingati Hari ulang Ulang Tahun Bhayangkara ke 73 yang tepat pada tanggal 15-Juni -2019, Polres Mandailing Natal bersama Koramil 13 Panyambungan, Kadishub Penyambungan, BPBD Kabupaten Madina, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab Madina Sabut pagi melakukan kegiatan bakti sosial dan memberikan tali asih kepada 38 orang petugas kebersihan yang ada di kabupaten Mandailing Natal.

Kegiatan bakti sosial dan tali asih tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Mandailing Natal AKBP Irsan Sinuhaji, SIK, MH untuk memperingati ataupun merayakan Hut Bhayangkar ke 73 di wilayah hukum Polres Mandailing Natal .

AKBP Irsan Sinuhaji ,SIK,MH mengatakan bahwa Polres Madina megadakan dua kegiatan yakni kegiatan Bakti Sosial dan Pemebrian Tali kepada 38 orang petugas kebersihan , kegiatan bakti sosial tersebut kami lakukan bersama sama dengan Koramil 13 , Kadishub , Bpbd , bererta dinas kebersihan dan pertamanan di Kabupaten Mandailing Natal , hal tersebut kami lakukan dalam rangka memperingati HUT Bhayangakra Ke 73 di Kabupaten Madina .

Kapolres Mandina menjelaskan bahwa “ kegiatan tersebut dilakukan ditengah tengah masyarakat untuk menumbuhkan kecintaan terhadap masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempat sampah ,Kalau bukan kita yang membersihkan siapa lagi, para petugas kebersihan ini sangat lah banyak melakukan jasanya kepada kita , karena dia lah yang sehari hari membersihkan sampah dan menyapu di sini .ungkap mantan Kapolres UKU Palembang tersebut .

Setelah selesai membersihkan sejumlah tempat , sejumlah Personil Polres Madina beserta Forkopimda melakukan makan bersama kemudian kegiatan di lanjutkan dengna pemberian tali asih oleh Kapolres Mandailing Natal Kepada para petugas kebersihan yang berada di Pasar Lama Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. (Irwan).

HBH OTR 2019 Ala PPWI Nasional, Sebuah Usaha Mengeratkan Silahturahmi Organisasi

Berandankrinews.com-Jakarta, Biasanya, anak-anak muda gemar melakukan sahur on the road (OTR) dalam bulan Ramadhan. Walaupun kini, kebiasaan Sahur OTR, demikian nama kegiatan ini disebut, dihimbau untuk tidak dilakukan lagi, karena beberapa dampak negatif yang timbul saat kegiatan seperti tawuran antar kelompok Sahur OTR, kebut-kebutan, dan kejadian buruk lainnya.

Namun demikian, pola OTR ini cukup menarik. Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) kemudian mengadopisnya dalam bentuk kegiatan Halal Bi Halal On The Road (HBH OTR). Pada moment lebaran Idul Fitri 1440 H / 2019 M ini, Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, menyempatkan untuk melakukan HBH OTR dengan mengunjungi beberapa kepengurusan PPWI di daerah yang kebetulan dilalui dalam perjalanan pulang mudik ke kediaman orang tua di kampung, di Riau. Dengan membawa kendaraan roda empat dari Jakarta, Wilson, yang ditemani keluarganya bersilahturahmi ke beberapa lokasi domisili anggota dan pengurus PPWI, antara lain di Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Palembang, dan Bandar Lampung.

Setelah usai berlebaran di kampung, mengunjungi sanak-famili di beberapa desa pemukiman transmigrasi Sungai Pagar, Provinsi Riau, Wilson mulai menyambangi tempat-tempat domisili teman-teman PPWI. Kunjungan diawali dengan silahturahmi ke Ketua Dewan Penasehat PPWI Riau, Dr. Syahril, S.Pd, MM, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PGRI Riau, di Jl. Datuk Laksemana, Gobah, Kota Pekanbaru, pada hari kedua lebaran, 6 Juni 2019. Dalam temu silahturahmi ‘halal bi halal’ itu, Ketum PPWI ini bertemu juga dengan sejumlah kerabat dan sahabat lama, antara lain Dr. Syahlan, SH, MH, yang kemudian dilantik sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Jumat, 14 Juni 2019.

Di hari berikutnya, 7 Juni 2019, kunjungan dilanjutkan ke Bangkinang, Kabupaten Kampar. Beberapa sahabat dan mitra PPWI di sana, seperti Hamidi dan Alhudri, sempat dikunjungi dalam rangka melepas kangen setelah sekian lama tidak sempat bertemu kopi-darat. Banyak hal yang dibahas, mulai dari perkembangan daerah hingga kepada program-program pengembangan dan peningkatan SDM lokal serta peluang kerjasama dengan dunia luar. Disamping melakukan pertemuan-pertemuan, perjalanan silahturahmi-lebaran ini tentu dilalui sambil menikmati pemandangan alam dan dinamika kehidupan masyarakat sepanjang perjalanan.

HBH OTR berlanjut pada hari-hari berikutnya. Yang dirasa cukup menarik untuk diceritakan adalah kunjungan silahturahmi ke PPWI Sumatera Selatan di Palembang dan PPWI Lampung di Bandar Lampung. Setelah menempuh jarak sekitar 725 KM dari Pekanbaru selama 26 jam, rombongan Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke tiba di Palembang menjelang pagi hari, Senin, 10 Juni 2019. Hampir sehari penuh waktu yang ada digunakan untuk ber-HBH dengan kawan-kawan PPWI Sumsel yang dinikmati dalam bentuk kunjungan ke Museum Sultan Palembang, Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera, Monumen Ikan Belida, dan sarapan pagi di Kampung Empek-mpek Palembang.

Secara kebetulan, Ketua DPD PPWI Riau, Julian Caesar, sedang berada di Palembang dalam rangka berlebaran di kediaman orang tuanya yang berdomisili di Palembang. Jadi, pada moment tersebut, team PPWI Nasional juga bertemu silahturahmi dengan Ketua PPWI Riau, bersama-sama dengan PPWI Sumsel. Di sini, Wilson sempat bertemu dengan para pengurus DPD PPWI Sumsel, antara lain Ketua DPD PPWI Syahrizal, Hardi, Abah Toyib, dan beberapa lainnya. Berbagai persoalan yang dihadapi dalam mengembangkan jurnalisme warga di tempat masing-masing didiskusikan bersama. Termasuk usulan rencana program kegiatan berikutnya serta langkah-langkah teknis pelaksanaannya dibahas bersama, walau tidak begitu detil dan mendalam, mengingat pertemuan ini adalah untuk silahturahmi lebaran bersama.

Saat di Palembang, Team PPWI Nasional bersama PPWI Sumsel dan PPWI Riau berkesempatan berkunjung-silahturahmi ke Kapolda Sumatera Selatan, Bapak Irjenpol Drs. Zulkarnain Aidnegara, di kantornya di Mapolda Sumsel, Jl. Jenderal Sudirman Palembang, Sumatera Selatan. Temu silahturahmi itu juga sekaligus sebagai reuni dua sahabat seangkatan PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012, yakni Wilson Lalengke dengan Zulkarnain Adinegara. Pertemuan yang dimulai usai sholat zuhur itu berlangsung sangat akrab dan penuh kekeluargaan. Kapolda sempat menyuguhi tamunya dengan penganan khas Palembang, empek-mpek goreng dan kopi lokal. Berbagai topik diskusi mewarnai pertemuan halal bi halal dadakan di ruang Kapolda Sumsel ini. Sebagai sebuah institusi pelindung dan pengayom masyarakat, Kapolda yang akrab dengan para aktivis dan media itu tentunya amat senang dikunjungi dan berdiskusi dengan team PPWI yang menyambangi kantornya.

Seusai pertemuan dengan Kapolda Sumsel, sekira pukul 15.00 wib, rombongan Wilson bersama PPWI Sumsel dan Riau menyempatkan mengunjungi tempat usaha produksi kasur “produk lokal kualitas global” milik salah seorang pengurus PPWI Sumsel. Di tempat usaha yang sekaligus dijadikan show-room berbagai macam kasur dan perabotan rumah tangga tersebut, dapat disaksikan kasur-kasur berbagai ukuran dan motif. Menurut pemiliknya, Bapak Muhammad Rizal, produk perlengkapan tidur yang diproduksinya telah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk ke Jakarta dan daerah Jawa serta pulau lainnya. Rizal hanya melayani pesanan partai besar, seperti untuk kasur hotel, apartemen, asrama, dan pihak yang memerlukan kasur dalam jumlah banyak.

Selain meninjau tempat usahanya, rekan PPWI Sumsel Muhammad Rizal juga sengaja mengundang rombongan PPWI Nasional untuk singgah di tempat beliau dan menyediakan makan siang bersama PPWI Sumsel dan PPWI Riau. Usai santap siang di tempat ini, perjalanan arus balik ke Jakarta dilanjutkan dengan sasaran pemberhentian HBH OTR berikutnya di Bandar Lampung.

Mujur tak dapat dikejar, malang tiada sangup ditolak, perjalanan Palembang – Lampung tidak semulus saat arus mudik. Pasalnya, saat akan melaju ke Lampung, jalur toll sudah ditutup. Kebijakan sementara, untuk pengguna jalur toll Lintas Sumatera hanya dibuka pada siang hari, mengingat lintasan yang belum selesai tuntas dan lampu penerangan serta rambu-rambu jalan yang belum tersedia. Akhirnya, perjalanan harus melalui jalur jalan nasional (jalan non-toll) yang memakan waktu sekitar 10 hingga 12 jam. Padahal, jika via jalur toll, sebagaimana pengalaman team saat arus mudik Bandar Lampung ke Palembang, hanya membutuhkan waktu 3 – 4 jam saja.

Alhasil, rombongan PPWI Nasional tiba di Bandar Lampung menjelang pukul 03.00 wib dinihari, pada Selasa, 11 Juni 2019. Beruntung sekali, rekan anggota dan pengurus PPWI Lampung sangat berbaik hati, menyediakan tempat menginap hingga esok paginya. Bincang pagi di tempat kawan-kawan PPWI Lampung cukup berkesan sebagai bagian dari upaya mempererat silahturahmi antar anggota dan pengurus PPWI di Lampung secara khusus, dan seluruh Indonesia secara umum. Dengan semangat idul fitri1440 H, rekan PPWI Lampung, antara lain Ketua DPD PPWI Lampung Edi Suryadi, ketua DPC PPWI Bandar Lampung Sudirman Buyung, serta kawan-kawan PPWI lainnya di Pringsewu dan Lampung Timur, yang terkenal cukup aktif dalam mendukung eksistensi PPWI di daerahnya maupun di tingkat nasional, terus bersemangat untuk berkarya bagi masyarakat, terutama di komunitasnya, melalui kegiatan-kegiatan juranlisme warga, dan kegiatan lainnya.

Sekira pukul 09.00 wib, Selasa, 11 Juni 2019, perjalanan arus balik ke Jakarta dilanjutkan, dan menjadi penanda berakhirnya HBH OTR 2019 PPWI. Sampai bertemu kembali pada HBH OTR berikutnya. (APL/Red)

Syahlan Jabat Ketua PN Jakbar, Daming Sunusi: Laksanakan Tugas dengan Sebaik-baiknya

Berandankrinews.com-Jakarta, Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengingatkan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, mengerahkan segala kemampuan intelektual dan kecerdasan yang dimiliki dengan dilandasi oleh integritas yang tinggi dalam melayani para pencari keadilan. Hal tersebut disampaikan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Dr. H. Muhammad Daming Sunusi, SH., M.Hum ketika mengambil sumpah jabatan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang baru, Dr. Syahlan, SH, MH, di Lantai 6 Gedung Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Jl. Letnan Jenderal Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juni 2019.

“Atas nama Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, saya menyampaikan selamat atas promosi Saudara sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Semoga Saudara memegang teguh amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh Pimpinan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Oleh karena itu laksanakanlah tugas ini dengan sebaik-baiknya, dengan mengerahkan segala kemampuan intelektual dan kecerdasan yang Saudara miliki dengan dilandasi oleh integritas yang tinggi dalam melayani para pencari keadilan,” tegas Daming Sunusi dalam bagian awal sambutan dan arahannya pada acara tersebut.

Merespon pesan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta itu, Syahlan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya, dan bertekad untuk melaksanakan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. “Kita berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dan capaian-capaian pejabat Pengadilan Negeri Jakarta Barat sebelumnya, dan melanjutkan apa yang sudah digariskan oleh Pimpinan,” ujar Syahlan yang pernah menjadi hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan Ketua Pengadilan Negeri Depok beberapa tahun lalu ini.

Untuk dapat melaksanakan tugas dengan maksimal, Syahlan juga mengakui bahwa perlu dukungan dan kerjasama semua pihak, baik di ineternal Pengadilan Negeri Jakarta Barat maupun dari para pemangku jabatan empat pilar pemerintahan di Kota Jakarta Barat. “Saya sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, rekan-rekan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, juga para pengemban jabatan empat pilar pemerintahan di Jakarta Barat,” imbuh Syahlan penuh harap.

Sesuai Keputusan Mahkamah Agung Nomor: 1155/DCU/SK/KP.04.5/4-2019, tanggal 2 April 2019, tentang Promosi dan Mutasi Ketua Pengadilan Negeri di lingkungan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, maka Pengadilan Tinggi DKI Jakarta melaksanakan acara pengambilan sumpah, pelantikan dan serah-terima jabatan dari pejabat lama kepada pejabat baru. Sebagaimana diketahui bahwa selama ini Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat dijabat oleh Sugiyanto, SH, yang sejak dilaksanakannya prosesi serah-terima jabatan, ia digantikan oleh Dr. Syahlan, SH, MH. Selanjutnya, Sugiyanto dalam waktu akan menempati posisi barunya di Pengadilan Tinggi Tanjungkarang, Provinsi Lampung.

Sementara itu, Syahlan sebelumnya menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Batam, yang selanjutnya sejak diambil sumpahnya, Jumat, 14 Juni 2019, menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat Kelas 1A Khusus. Pria yang memiliki dua anak ini sesungguhnya bukan orang baru di Pengadilan Negeri Jakarta Barat karena ia pernah bertugas sebagai hakim di tempat ini.

Acara pengambilan sumpah, pelantikan dan serah-terima jabatan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang dimulai pada pukul 09.30 WIB itu berlangsung lancar dan penuh hikmat. Hadir pada acara ini, Walikota Batam, Walikota Jakarta Barat, bersama jajaran forkompinda masing-masing, serta sekitar dua-ratusan undangan yang terdiri atas para pengacara, hakim dan keluarga kedua pejabat yang berserah-terima jabatannya. Selain itu, pada sesi pemberian ucapan selamat di akhir acara, hadir juga belasan hakim agung yang kebetulan sedang melakukan pertemuan di ruangan lain di gedung Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut. (APL/Red)

Rupanya Penangguhan Penahanan Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjend TNI AD (Purn) Kivlan Zen Masih Berliku

Berandankrinews.com-Jakarta, Dalam siaran pers yang diterima awak media Senin Siang, (10/06/2019), di Jakarta, Advokat Rakyat Semesta yang menjadi Kuasa Hukum Kivlan Zen pertanggal 31 Mei 2019 mengajukan 4 (empat) surat kepada Polda Metro Jaya yakni ditujukan ke Direktur Reskrimum belum membuahkan hasil sebagaimana dari hasil kunjungan ke Polda.

Okeh Julianta Sembiring Gurukinayan SH adalah 1 dari 13 Kuasa Hukum hanya dapat mengelus dada karena yang turun berupa disposisi “minta saran” sehingga masih harus menunggu beberapa hari kedepan.

Dengan niat mulai membela kepentingan klien dan menjalankan amanah konstitusi UUD 1945 yang terukur berdasarkan UU Advokat dan KUHP Pidana, maka ternyata masih harus mengkomunikasikan lagi dari jabatan terendah di unit 2 Subdit Jatanras yang akan memberikan saran.

Secara patut diketahui Kivlan Zen yang ‘berseteru’ dengan Jenderal TNI AD (Purn) Wiranto dalam media sosial / youtube berkaitan dengan peristiwa 98 dan lain-lain, demikian juga aroma Pilpres 2019 dihubungkan adanya skenario Penangguhan Penahanan Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjend. TNI-AD (Purn) Kivlan Zen tergantung saran penyidik, skenario pembunuhan Wiranto, Luhut Panjaitan, Budi Gunawan, Goris Mere dan pengusaha quick count diduga bernama Yunarto Wijaya sangat kental dengan kepentingan bukan pidana pembunuhannya, karena conference press Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Irjen Moh Iqbal telah bermetamorfosa dari pembunuhan ke kepemilikan senjata api sebagaimana Pasal 1 ayat 1 UU Darurat nomor 12 tahun 1951,” ungkap Advokat Ananta Rangkugo Singarimbun SH dalam pemberitaan TV swasta dikatakan Iwan menerima 150 juta pada Oktober 2018 untuk rencana pembunuhan tersebut maka dihubungkan dengan Iwan menerima 150 juta pada Maret 2019 untuk orasi menggerakkan 1000 orang oleh Iwan begitu juga mengenai Rp 5 juta atau Rp 50 juta telah dimanipulasi untuk rencana pembunuhan yang alih-alih menjadi UU Darurat senjata api.

Semoga dengan turunnya disposisi dari Direskrimum, maka secepatnya penangguhan dapat direalisasikan,” harap Tonin Ketua Umum DPP Paska Mesima.(fri)

Bocah 10 Tahun di Bacok 5 Pelaku Bertopeng Hingga Kritis, Kapolres Dairi : Pelaku Masih Dalam Pengejaran

Kepala Anak Kecil dibacok hingga keluar otak saat peristiwa pembacokan sekeluarga di Dairi-Sumut

Berandankrinews.com-Dairi (SUMUT), Tidak tanggung-tanggung tragedi sadis yang terjadi di Desa Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, Satu keluarga menjadi Korban Bacok dari 5 pelaku bertopeng. Salah satu korban merupak anak kecil berusia 10 Tahun yang dibacok di bagian kepala hingga keluar otak.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Jumat (31/5/2019) subuh sekitar pukul 04:30 WIB. Hingga saat ini, ketiga korban masih dirawat intensif di rumah sakit.

Polres Dairi telah membentuk tim untuk memburu 5 pelaku pembacokan bertopeng tersebut.

Kapolres Dairi, AKBP Erwin Siahaan, SIK mengatakan, bahwasanya Kasus tersebut masih diburu ataupun di lidik. Pihaknya akan secepatnya berupaya mengungkapkan tragedi sadis tersebut. “bagaimana pun caranya pelaku harus di tangkap ” tegas Kapolres Dairi AKBP Erwin Siahaan.

Berdasarkan Laporan Polisi resmi dengan Nomor LP/18/V/2019/SU/Res/SEK/Tigalingga/Reskrim.

AKBP Erwin Siahaan mengatakan telah terjadi percobaan pembunuhan yang telah direncanakan, sebagaimana yang dimakdsud dalam pasal 340 Subs 338 Jo 53 sub 170 ayat (2) sub 354 KUHPidana dan atau Pasal 76 huruf C Diancam Pasal 80 ayat (2) UU No 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak.

Satu keluarga yang menjadi korban yakni, Bangkit Sembiring (58), Purnawirawan Polri, warga Dusun Buktit Lau kersik, Desa Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi, serta Istri dan anaknya, Ristani Samosir (48), Wiraswasta, Maria Keke Sembiring (18) Pelajar dan seorang anak kecil (10).

Dijelaskan Kapolres Dairi, Para pelaku menyerang dan menganiaya Bangkit Sembiring dan keluarganya di dalam rumahnya di desa Lau Kersik.

Peristiwa tersebut dilaporkan seorang warga kepada piket jaga di Polsek Tiga Lingga, selanjutnya pelapor bersama petugas piket menuju TKP.

Ketika di TKP, Bangkit Sembiring dan keluarganya tidak ditemukan lagi di rumahnya, karena telaj dibawa ke rumah sakit umum Sidikalang. Warga menemui saudara korban yang saat itu berada di rumah korban.

“Kita lakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti, mengumpulkan saksi-saksi dan melakukan peyelidikan di sekitar TKP terkait adanya penyerangan dan penganiayaan ini,” ungkap Erwin.

Adapun barang bukti yang ditemukan polisi sebilah parang ukuran panjang 50 cm tanpa gangang, satu gagang parang, satu linggis besi panjang ukuran 50 cm dibagian ujungnya bengkok dan tajam, sebuah martil berkepala besi, gagang warna merah dan hitam, satu helai selimut berwarna merah maron bekas darah, satu keping patahan parang bagian ujungnya tajam lebih kurang 10 cm dan satu keping pecahan keramik lantai ada bekas darah. (Yarman/Irwan)