Refleksi 11 Tahun Kaltara, Apresiasi Seluruh Lapisan Masyarakat

TANJUNG SELOR – Peringatan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Utara ke 11 menjadi momentum refleksi perjalanan provinsi ke 34 ini. Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengungkapkan hal ini patut disyukuri.

Di mana provinsi yang dibentuk berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2012 ini memiliki perjalanan yang cukup panjang.

“Kita ingin banyak bersyukur dan merenungi kembali perjalanan selama 11 tahun ini. Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama- sama mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara Yang Berubah, Maju, Dan Sejahtera,”kata Gubernur pada agenda Ramah Tamah di Pendopo Rumah Jabatan, Selasa (24/10) malam.

Ia juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat yang berperan penting dalam memberikan kontribusi positif dalam memajukan Provinsi Kalimantan Utara.

Gubernur juga meyakini bahwa produk lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk luar. Selain itu, dengan mengonsumsi produk lokal, masyarakat juga dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah.

“Kita harus bangga dengan produk lokal Kaltara. Kita harus dukung produk lokal kita, agar perekonomian kita semakin maju,”katanya.

Gubernur menambahkan bahwa Pemprov Kaltara akan terus meningkatkan pembangunan di wilayah Kaltara. Salah satu upayanya adalah dengan mendorong peningkatan produksi dan konsumsi produk lokal. “Kita akan terus melakukan sosialisasi dan promosi produk lokal Kaltara,” jelasnya.

Karena itu, Gubernur mengajak masyarakat Kaltara untuk memperlihatkan kepada Indonesia bahwa jika benuanta (sebutan lain Kaltara) adalah provinsi yang sejahtera. “Mari kita bersama-sama membangun Kaltara yang sejahtera. Kita harus bangga dengan Kaltara,”ungkapnya.

Ia menceritakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan bahwa Kalimantan Utara adalah masa depan Indonesia.

Hal ini lantaran Kaltara memiliki potensi yang besar, terutama di bidang energi, pertanian, dan pariwisata.

Di mana Presiden Jokowi mengatakan bahwa Kaltara akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah provinsi akan terus melakukan pembangunan di Kaltara.

“Kaltara memiliki potensi yang sangat besar. Kita akan terus mendukung pembangunan di Kaltara,”pungkasnya.

(dkisp)

Gelar Rapat Paripurna di Kantor Baru, Gubernur Ajak Seluruh Pihak Berkolaborasi

TANJUNG SELOR – Sesuai dengan target yang ditetapkan, Rapat Paripurna Istimewa tentang Hari Jadi Provinsi Kalimantan Utara ke 11 digelar di Gedung Baru Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara di Jalan Poros Malinau Bulungan, Selasa (24/10).

Rapat paripurna istimewa tersebut dihadiri langsung Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum – Dr Yansen TP, M.Si.

Keduanya menyampaikan rasa hormat dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kolaborasi yang dilakukan selama ini dalam membangun provinsi ke34 ini.

Gubernur mengungkapkan, di usia Kaltara yang saat ini menginjak 11 tahun tentu banyak capaian yang telah diperoleh. Selain itu juga akan semakin banyak tantangan yang dilalui agar Kaltara dapat terus tumbuh dan semakin maju.

“Semangat kita miliki saat ini dapat memberikan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui percepatan pelayanan publik dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kaltara dapat terus kita jaga,” ucapnya.

Gubernur juga menerangkan mengenai tema HUT Kaltara tahun ini. Di mana kata “Maju Bersama Kaltara Sejahtera” merupakan kata sederhana yang artinya semua pihak masyarakat dan pemerintah saling mendukung dalam semua proses pembangunan.

“Masyarakat harus dapat turut berperan menjadi pelaku dan berkontribusi dalam pembangunan untuk mendorong kemajuan ekonomi, maju bersama adalah tentang sinergi dan kolaborasi untuk mencapai tujuan yakni Kaltara Sejahtera,” tuturnya.

Setelah sambutan dilanjutkan pemotongan Nasi Rasul dan Tumpeng oleh Bupati Bulungan, H. Syarwani dan Ketua DPRD Kaltara, Albertus Stefanus Marianus, S.T., diserahkan secara simbolis kepada Gubernur Zainal dan Wagub Yansen.

Turut hadir dalam sidang paripurna Sekretaris Provinsi (Sekprov) Dr. H. Suriansyah, M.AP. Ketua TP-PKK Provinsi Kaltara, Hj. Rahmawati Zainal, S.H., dan anggota DPRD Kaltara, Forkopimda, TGUPP dan seluruh tokoh masyarakat.

(dkisp)

Gubernur : Pemerintah yang Baik adalah Mempertimbangkan Aspirasi Warganya

TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara, Drs. Zainal A. Palliwang , SH.,M.Hum di dampingi Ketua TP-PKK, Hj. Rahmawati Zainal, SH, menerima kunjungan silaturahmi dan Penyampaian Aspirasi pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Utara di Pendopo Rumah Jabatan Gubernur, Senin, (23/10).

“Pemerintah yang baik adalah yang mendengarkan dan mempertimbangkan aspirasi dari semua warganya termasuk masyarakat adat,”ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala, SE., M.Si, Kepala Biro Kesra, H. Rosyid, Kepala Dinas Pariwisata, Dr. Njau Anu, S.Pd., M.Si, Kepala Dinas PUPR-PERKIM, Helmy, Tokoh-Tokoh Dewan Adat Dayak Kaltara, Kepala Desa dan Ketua Adat Dayak.

Dalam kunjungan tersebut, Ketua DAD Provinsi Kaltara, Drs. Jhony Laing Impang menyampaikan aspirasi masyarakat Dayak di Kalimantan Utara terkait dengan pembangunan infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan, perlindungan dan pelestarian budaya serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dayak.

Gubernur Zainal menyambut baik aspirasi masyarakat dayak tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah akan terus memperhatikan dan mendukung pembangunan di wilayah adat Dayak serta bersinergi dengan Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltara untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dayak.

Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada DAD Kaltara yang telah berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya dayak.

“Kunjungan silaturahmi dan penyampaian aspirasi DAD Kaltara ini merupakan wujud sinergitas pemerintah organisasi kemasyarakatan dalam membangun Kalimantan Utara yang Berubah, Maju dan Sejahtera,” ujarnya.

Gubernur mengatakan ini merupakan contoh yang baik bagaimana pemerintah dan masyarakat adat dapat bekerja sama untuk membangun daerah di Wilayah Kaltara.

“Dengan bekerja sama, pemerintah dan masyarakat adat dapat mewujudkan kesejahteraan bagi semua warga,” tuntasnya.

(dkisp)

Berikan Peringatan ke Perusahaan yang Pekerjakan Tenaga Asing Tanpa Pendamping TKA

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) memberikan peringatan pada salah satu perusahaan yang mempekerjakan warga asing tanpa pendamping Tenaga Kerja Asing (TKA).

Melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltara, pemerintah berupaya agar perusahaan yang dapat beroperasi secara tertib. Khususnya dalam hal pemanfaatan TKA.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltara, Muhammad Sarwana usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu perusahaan yang berada di Tanjung Selor, Senin (23/10).

Tim gabungan yang dipimpin oleh Disnakertrans Kaltara mendapati salah satu perusahaan tersebut terindikasi mempekerjakan warga asing tanpa pendamping TKA.

Hal ini berawal dari adanya aduan masyarakat tentang hak pekerja yang tidak dipenuhi oleh perusahaan lantaran terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Karena itu, Disnakertrans Kaltara bersama Distransnaker Bulungan, Imigrasi Kelas II TPI Tarakan, dan Badan Kesatuan Bangsan dan Politik (Kesbangpol) menuju lokasi perusahaan yang menjadi lokus pengaduan tersebut.

“Sebelumnya, Disnakertrans Kaltara telah mengembangkan informasi yang didapat dari aduan masyarakat dan ditemukan informasi bahwa semua pekerja lokal telah di-PHK dan tersisa TKA yang masih berada di lokasi perusahaan tanpa adanya pendamping TKA,”kata Sarwana.

Di mana sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2021 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing pada Pasal 4 bagian c) menjelaskan bahwa setiap TKA yang dipekerjakan oleh Pemberi Kerja TKA harus mengalihkan keahliannya kepada Tenaga Pendamping TKA.

Adapun temuan hasil sidak, Tim Gabungan mendapati terdapat 2 orang TKA di perusahaan tersebut tanpa adanya pendamping TKA asal Indonesia. Sementara TKA lainnya telah meninggalkan lokasi perusahaan.

Setelah ditelusuri, TKA tersebut berada di mess perusahaan selama lebih dari setahun untuk menunggu gajinya yang belum dibayarkan oleh perusahaan selama 13 (tiga belas) bulan sehingga mereka tidak meninggalkan Indonesia untuk kembali ke negaranya.

Ini menjadi temuan baru oleh Tim yang akhirnya menghubungi penanggung jawab kedua TKA tersebut untuk segera mengkonfirmasi keberadaan TKA yang tanpa didampingi oleh Pendamping TKA.

Sarwana juga menyampaikan bahwa timnya sudah melayangkan surat kepada penanggung jawab TKA untuk datang ke Kaltara dalam kurun waktu 3 (tiga) hari.

“Kita akan coba langkah persuasif dulu dengan harapan agar hak-hak pekerja baik pekerja lokal dan pekerja asing dapat dipenuhi, jika tidak ada respon dan tanggapan terkait keberadaan TKA tanpa pendamping dan gaji yang belum dibayarkan, maka akan kita teruskan ke Kementerian untuk dilakukan tindakan lebih lanjut,” ungkap Sarwana.

Sarwana mengatakan operasi seperti ini akan tetap digelar untuk memastikan alih teknologi TKA ke pekerja lokal sebagai konsekuensi TKA yang bekerja di Indonesia melalui Pendamping TKA.

“Selama TKA bekerja di Indonesia, harus ada Pendamping TKA untuk nanti ada yang namanya alih teknologi dari TKA ke pekerja Indonesia. Ini yang menjadi koridor kami,” lanjut Sarwana.

Disnakertrans beserta Tim menegaskan kepada seluruh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja baik dari lokal maupun asing untuk tetap mematuhi peraturan dengan senantiasa memnuhi hak pekerja dan memberikan pendamping TKA bagi TKA yang bekerja di Indonesia.

(dkisp)

Bunda Literasi Kaltara Ajak Masyarakat Budayakan Membaca

TANJUNG SELOR – Pagi ini Bunda Literasi Kaltara, Hj. Rahmawati Zainal, S.H., membuka acara Bedah Buku dan Peluncuran Buku Anak di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltara Jl. Rajawali, Senin (23/10) pagi.

Dalam sambutannya Hj. Rahmawati mengapresiasi terselenggaranya kegiatan oleh Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara menghadirkan penulis Buku “Menggugat Subversif Bultiken 1964” Joko Supriyadi, M.T, dan Penulis Buku “Nun Kabor Peradi?” Ida Ayu Parlina, M.Ap.

Acara tersebut Hj. Rahmawati menerima secara simbolis 6 Buku Anak karya penulis Kaltara dan membagikan kepada siswa Sekolah Dasar turut hadir dalam acara bedah buku.

Turut hadir Pendiri Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara, Hj. Ainun Farida, Yayasan Sultan Maulana Muhammad Djalaluddin, Raja Muda H. Datu Dissan Maulana M.M.Dj., dan Akademisi Universitas Kaltara (Unikaltar), Jimmy Nasrun., M.A.,

“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak-anak melalui bedah buku dan peluncuran buku anak, dapat mengenalkan berbagai jenis buku dan penulisnya,” kata Hj. Rahmawati.

Dalam kesempatan itu Hj, Rahmawati menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan literasi di Kalimantan Utara. Yang juga menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Melalui kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk berbagi ilmu dan pengalaman tentang literasi, kita dapat saling belajar dan bertukar informasi tentang berbagai hal terkait literasi,” tuturnya.

Ketua TP-PKK Provinsi Kaltara ini meminta seluruh pihak baik akademi dan masyarakat untuk terus mengadakan acara serupa seperti bedah buku dan terus menggalakkan budaya membaca di tengah masyarakat.

(dkisp)