*Bappenas Sampaikan Perlu Investasi Rp226,4 triliun untuk Mengembangkan Korporasi Petani dan Nelayan*











Jakarta-berandankrinews.com
Di masa pandemi ini, dimana berbagai sektor mengalami penurunan, namun untuk sektor pertanian masih mengalami pertumbuhan bahkan menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional tertinggi. Di kuartal kedua, sektor pertanian tumbuh positif sebesar 16,24%. Pertumbuhan ini perlu dipertahankan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan juga nelayan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas pagi ini mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo mengenai Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi secara virtual, pada Hari Selasa, 6 Oktober 2020. Dalam Ratas ini Presiden menyampaikan bahawa petani dan nelayan perlu di dorong untuk membentuk sebuah kelompok besar dan sebuah korporasi.

“Sekali lagi saya ingatkan bahwa petani dan nelayan ini perlu didorong untuk berkelompok dalam jumlah besar dan sebuah korporasi sehingga memiliki ekonomic skill sehingga diperoleh skala ekonomi yang efisien yang bisa mempermudahkan petani dan nelayan dalam mengakses pembiayaan, membangun informasi, mengakses teknologi, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat pemasarannya. Pola pikir juga perlu berubah tidak hanya berpikir on farm tapi juga off farm,” ujar Presiden saat memberikan kata sambutan Ratas pagi ini.

Presiden Joko Widodo menekankan untuk semua pihak agar dapat segera mewujudkan korporasi petani di satu atau dua provinsi, jika korporasi ini berjalan dengan baik maka dapat dijadikan contoh untuk provinsi lainnya.

Korporasi Petani menjadi salah satu arah kebijakan dalam RPJMN 2020 -2024 berdasarkan Perpres 18/2020. Arah kebijakan ini menjadi major porject untuk penguatan jaminan usaha serta 350 korporasi petani dan nelayan.

“Badan usaha yang dimiliki oleh petani, dimana saham mayoritas dimiliki oleh petani, dengan luasan lahan usahatani 1.000- 5.000 ha” ungkap Menteri Suharso usai mengikuti Ratas.

Momentum Transformasi Digital juga akan membantu korporasi petani dan korporasi nelayan dalam mengembangkan korporasi berbasis digital. Korporasi petani berbasis digital menghubungkan langsung antara petani dan pasar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani ataupun nelayan.

Untuk meningkatkan produtivitas dan nilai tambah komoditas pertanian melalui korporasi petani, secara keseluruhan membutuhkan investasi sebesar Rp226,4 triliun. Investasi tersebut menjadi indikasi awal kebutuhan pendanaan korporasi petani tahun 2020 – 2024.

Tindak lanjut berikutnya, Menteri menyampaikan Bappenas akan menyusun Peta Jalan Korporasi Petani dan Nelayan tahun 2020 – 2030 yang terdiri dari penjabaran dari upaya pencapaian Visi Indonesia 2045, SDG’s 2030, dan RPJMN 2020-2024 dan Peta Jalan memuat target, integrasi kegiatan antar pelaku, dan sumber pembiayaan di dalam pengembangan Korporasi Petani dan Nelayan.

Selasa, 6 Oktober 2020
Tim Komunikasi Publik
Kementrian PPN/Bappenas
https://linktr.ee/suharsomonoarfa

Follow:
Instagram Menteri PPN: @suharsomonoarfa
Twitter Menteri PPN: @Suharso_M
Fanpage Menteri PPN: Suharso Monoarfa

Gumregah Bakti Nusantara Ajak Masyarakat Turut Andil dalam Pembangunan Berkeadilan













Jakarta, berandankrinews.com
5 Oktober 2020-Sebagai sebuah organisasi berbasis sosial, budaya, peradaban, ekonomi rakyat dan kewirausahaan, dan generasi penerus bangsa (organization based on social, culture, civilization, people’s economy, entrepreneurship, and the nation’s next generation), Gumregah Bakti Nusantara (GBN) mengajak masyarakat turut andil dalam pembangunan berkeadilan.

Dengan begitu, GBN optimis akan terwujud rakyat sejahtera, milenial unggul dan tangguh, negeri adil, makmur dan adidaya.

“Kami harus memiliki power advantage (daya keunggulan/keuntungan) dimata pelaku ekonomi rakyat, generasi penerus bangsa, serta para pemangku kepentingan, baik dalam negeri maupun global,” tegas Presiden Gumregah Bakti Nusantara (GBN), Ali Mahsun Atmo, usai menggelar pertemuan pengurus di Bekasi, Senin (5/10).

Oleh karena itu, lanjut Ali Mahsun, GBN harus memiliki daya tarik ekonomi yang kuat sehingga mampu menjadi andalan atau daya magnet bagi segenap pelaku ekonomi domestik maupun global, serta bagi milenial Indonesia.

“Semua elemen GBN harus mampu mewujudkan itu. Therefore, GBN must have economic candy which is the biggest magnet for domestic and global economic players, as well as Indonesian millennials,” ujar Ali Mahsun.

Menurutnya, mewujudkan pembangunan yang berkeadilan menjadi sebuah keniscayaan, baik melalui channeling communication, baik online maupun off line. Begitupun tidak kalah penting yakni mengusung pesan melalui konten yang lugas, menarik, dan mudah dicerna, sehingga mendapatkan respon positif hingga diharapkan melahirkan advantage organisasi.

Kini, terang Ali Mahsun Atmo, GBN tengah fokus mempertegas visi dan misi dengan salah satu tujuan khusus yakni pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui 7 (tujuh) skala prioritas agenda besar GBN. Program tersebut diantaranya; Warung GUMREGAH, Mobil Toko – MoKo GUMREGAH, Air Sehat GUMREGAH, Titik pelayanan GUMREGAH, Perumahan Rakyat GUMREGAH, Pertanian Rakyat GUMREGAH, dan Lembaga Keuangan Rakyat GUMREGAH.

Turut hadir dalam pertemuan khusus yang dipimpin Presiden Gumregah Bakti Nusantara, dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed yakni Sekretaris Jenderal, Abdul Aziz, SH., Bendahara Umum, Arie Gumilar, ST., Sekretaris Presiden Bidang Perumahaan, Lahan Usaha dan Pertanahan, M. Syawali Pratna, SE., MM, Direktur Eksekutif, Gresye Kaendo, Deputi Bidang Bisnis, Perdagangan dan Industri, Anjar Rachman, Direktur Humas dan PR, Suharto, SS., MM., M.IKom, dan Wakil Sekretaris Jenderal, Barri Pratama, S.Si, Pondok Gede Kota Bekasi, Senin, 5 Oktober 2020.//

Sumber
Gumregah bakti Nusantara

Segera Insert ke Publik: Optimis Bersama GBN, Rakyat Sejahtera, Milenial Unggul dan Tangguh, Negeri Adil, Makmur dan Adidaya













Jakarta-berandankrinews.com
Sebagai sebuah organisasi berbasis sosial, budaya, peradaban, ekonomi rakyat dan kewirausahaan, dan generasi penerus bangsa (organization based on social, culture, civilization, people’s economy, entrepreneurship, and the nation’s next generation), Gumregah Bakti Nusantara (GBN) harus memiliki power advantage (daya keunggulan/keuntungan) dimata pelaku ekonomi rakyat, generasi penerus bangsa,

serta para pemangku kepentingan, baik dalam negeri maupun global. Oleh karena itu, GBN harus memiliki daya gula-gula ekonomi yang kuat sehingga menjadi daya magnet yang sangat besar bagi segenap pelaku ekonomi domestik maupun global, serta bagi milenial Indonesia (Therefore, GBN must have economic candy which is the biggest magnet for domestic and global economic players, as well as Indonesian millennials).

Insert ke publik Optimis bersama GBN, Rakyat Sejahtera berkeadilan, Milenial Unggul dan Tangguh, serta Negeri Adil Makmur Adidaya menjadi sebuah keniscayaan melalui channeling communication, baik online maupun off line. Konten harus lugas, menarik, dan mudah diterima sehingga cepat mendapatkan respon hingga advantage.

Baik itu seputaran visi, misi dan tujuan, maupun 7 skala prioritas agenda besar GBN. Yaitu Warung GUMREGAH, Mobil Toko – MoKo GUMREGAH, Air Sehat GUMREGAH, Titik pelayanan GUMREGAH, Perumahan Rakyat GUMREGAH, Pertanian Rakyat GUMREGAH, dan Lembaga Keuangan Rakyat GUMREGAH.

Itulah bagian dari hasil pertemuan khusus yang dipimpin Presiden Gumregah Bakti Nusantara, dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed. dihadiri Sekretaris Jenderal, Abdul Aziz, SH., Bendahara Umum, Arie Gumilar, ST., Sekretaris Presiden Bidang Perumahaan, Lahan Usaha dan Pertanahan, M. Syawali Pratna, SE., MM,

Direktur Eksekutif, Gresye Kaendo,Deputi Bidang Bisnis, Perdagangan dan Industri, Anjar Rachman, Direktur Humas dan PR, Suharto, SS.,MM., MIKOM, dan Wakil Sekretaris Jenderal, Barri Pratama, S.Si, di Ponkdok Gede Kota Bekasi, Senin, 5 Oktober 2020.

Sumber
Gumregah bakti Nusantara

dr Alimahsun Atmo M Biomed:Gumregah Bakti Nusantara Usung Kemakmuran Rakyat Kecil









Jakarta, 5 Oktober 2020- Aspek kemakmuran bagi rakyat merupakan bagian mendasar dari perjuangan yang diusung oleh Gumregah Bakti Nusantara (GBN). Hal ini penting, disaat kondisi perekonomian di tanah air sekarang ini sedang terpuruk seperti sekarang ini.

“GBN segera keluar kandang atau insert ke publik ada di hati dan dipihak rakyat. Khususnya ke segenap pelaku ekonomi rakyat dan generasi penerus bangsa, serta segenap pemangku republik baik dalam maupun luar negeri,” ungkap Presiden GBN, dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed didampingi Wasekjen GBN, Barri Pratama dengan Ir. Dwi Wicaksono, Presdir Damay Ekosistem, Minggu (4/10) di Summarecon Serpong Tangerang Banten.

“Perluas Jejaring, Potensi dan Sumber Daya Wujudkan Kembali Keadilan, Kesejahteraan, dan Kejayaan Negeri Adil Makmur dan Adidaya,” katanya yang merupakan bagian dari hasil Pertemuan Khusus tersebut.

Ali Mahsun menegaskan, GBN selalu ada dihati dan di pihak rakyat khususnya golongan kaum marjinal. Untuk itu, GBN segera keluar kandang atau insert ke publik ada di hati dan dipihak rakyat. Khususnya ke segenap pelaku ekonomi rakyat dan generasi penerus bangsa, serta segenap pemangku republik baik dalam maupun luar negeri.

“Kami mengabarkan sentuhan kasih sayang dan cinta. Selalu menaburkan ketenangan, ketentraman, kerukunan, kebersamaan, kesatuan dan persatuan bangsa, serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat secara berkeadilan,” tutur dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed didampingi Wartawan Senior, Suharto, SS, MM, MIKom, Akademisi dan juga mantan Humas Jakpro

Arus-utamakan Harmoni, Kerukunan Umat dan Persatuan Bangsa, Presiden GBN Bertemu Khusus Tokoh Muda Bangsa Asli Papua, Jonah Sostenes Weyai












Jakarta-berandankrinews.com
Papua bagian sangat mendasar, dan strategis, serta memiliki kesejarahan yang panjang dan mendalam sejak nenek moyang leluhur bangsa kita. Papua secara keseluruhan termasuk Papua Nugini bagian dari Wilayah Kerajaan Majapahit Abad XIV (Kitab Negarakartagama).

Operasi TRIKORA (Tri Komando Rakyat) dengan Komando Mandala yang diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 di Alun-Alun Utara Yogyakarta yang dipimpin Mayjen TNI Soeharto, dan berlangsung hingga 15 Agustus 1963 (2 tahun), juga gugurnya Komodor Yos Sudarso di laut Aru adalah bagian yang tidak bisa dilupakan oleh siapapun atas kembalinya Papua Barat ke pangkuan RI dari Kerajaan Belanda.

Fakta sejarah lain yang tidak bisa dinafikkan adalah peranan Presiden AS, John F. Kennedy, sahabat Presiden Soekarno terkait dengan Papua. Demikian pula, seputaran Freeport yang belum kunjung usai hingga saat ini, serta hal penting dan strategis lainnya. Ada apa dengan Papua???

Papua dengan luas wilayah 315.091,62 km2 memiliki jumlah penduduk 4.346.593 jiwa tersebar di 28 Kabupaten dan 1 kota, Jayapura. Bumi Cendrawasih ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, sangat kaya raya. Tentunya dibutuhkan sebuah tata kelola secara baik, serta diperuntukkan sebesa-besarnya untuk terwujudkan sebuah keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Papua, juga segenap rakyat diseluruh tanah air.

Demikian pula, keberadaan Papua dalam percaturan global. Oleh karena itu, keberadaan infratsruktur, kecakapan sumber daya manusia, dan perecepatan transformasi menjadi sebuah keniscayaan bagi Papua. Dan di atas keberagamaan suku, agama, ras, dan etnik, serta multivarian kepentingan yang ada perlu adanya kanalisasi diatas prinsip kesejajaran dan kemanusiaan.

Saling bergandeng tangan, pupuk irama kerukunan, nada kebersamaan, serta harmoni kesatuan dan persatuan segenap rakyat Papua guna merengkuh harapan dan cita-cita bersama. Peran dan konstribusi besar dari generasi penerus bangsa, generasi milenial papua (pemuda, mahasiswa, pelajar) menjadi tumpuhan penentu nasib dan masa depan Papua.

Bagi Gumregah Bakti Nusantara (GBN), Papua adalah sangat vital, mendasar dan strategis. Baik dalam lingkup domestik maupun percaturan global. Dibutuhkan percepatan konsolidasi potensi, jaringan dan sumber daya diseluruh wilayah Papua, di 29 Kabupaten / Kota se-Papua.

Oleh karena itu, turun gunung lakukan pendampingan pelaku ekonomi rakyat dan generasi penerus bangsa diseluruh wilayah bumi Cendrawasih ini menjadi skala prioritas GBN untuk dimasifkan dalam tempo secepat-cepatnya. Kenapa? Karena kesejahteraan rakyat Papua secara berkeadilan adalah sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan selekas-lekasnya.

Lebih daripada itu, GBN meyakini irama kerukunan, nada kebersamaan, serta harmoni kesatuan dan persatuan segenap suku bangsa di PAPUA dengan beragam perbedaannya terus tumbuh subur ditengah ujian berat ke-Bhineka-an yang dialami bangsa kita saat ini.

Dari Bumi Cendrawasih PAPUA inilah cahaya mutiara negeri pancarkan sinarnya, dan jadi tauladan bagi seluruh bangsa kita yang lahir dari 750 suku bangsa. Untuk itu, mengarus-utamakan harmoni, kerukunan umat, serta kesatuan dan persatuan bangsa adalah bagian dari misi besar GBN, dan seyogyanya juga menjadi konsern segenap elemen kekuatan elemen bangsa Indonesia.

Itulah bagian dari hasil pertemuan khusus Presiden GBN, dr. Ali Mahsun ATMO, M.Biomed dengan Tokoh Muda Bangsa Asli Papua, Jonah Sostenes Weyai (35 Th) pada Jumat siang-sore, 2 Oktober 2020 di Wisma Shalom Kramat Pulo Jakarta Pusat.


Sumber
Presiden GBN
Dr Alimahsun Atmo M Biomed