GBN Minta Presiden Jokowi Perhatikan Tepat Sasaran Banpres Rp 2,4 juta dan Tidak Alergi Perbarui Data UMKM
















Jakarta,berandankrinews.com
Bagaimana Penilaian Gumrega Bakti Nusantara (GBN) terkait penyaluran Banpres Rp 2,4 juta/UMKM selama ini? Banpres Rp. 2,4 juta/UMKM yang telah tersalurkan menurut laporan pemerintah sudah sebanyak 12 juta UMKM.

Bagi yang menerima sangat bermanfaat untuk mendongkrak usaha para pelaku UMKM di negeri ini. Dan saya dapat laporan dari berbagai wilayah dan daerah.

Pertama, Banpres ini masih banyak tidak tepat sasaran. Ada yang sudah meninggal masih dapat. Ada yang sudah dapat kredit Bank BUMN juga dapat yang semestinya tidak memenuhi syarat. Termasuk banyak nasabah BRI, BNI, Mandiri yang seharusnya tidak boleh juga mendapatkan Banpres ini.

Kedua, saya juga mendengarkan dan melihat laporan di media sosial, dan secara langsung ucapan terima kasih para UMKM kepada pemerintah atas banpres ini.

Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini di RRI Pro3, Jumat Malam, 13 November 2020, saya sampaikan mohon kepada Presiden Jokowi bahwa yang paling penting hari ini adalah efektifitas dan tepat sasaran. Tidak ada gunanya kalau pemerintah menyampaikan ada 12 juta UMKM yang telah tersalurkan

Namun masih banyak salah sasaran. Dan untuk menghindari penyalagunaan diberbagai tempat dilapangan seyogyanya pemerintah menggandeng organisasi atau lembaga yang selama ini menaungi mereka. Karena dana Rp 2,4 juta untuk usaha mikro itu sangat besar jumlahnya dan sangat bermanfaat untuk mendongkrak usahanya khususnya di era resesi ekonomi hari ini.

Namun kalau ada penyalahhgunaan yang tidak kita harapkan maka dana ini akan sia-sia hangus ditengah jalan.

Dimana yang harus diperbaiki agar tepat sasaran? Yang pertama, saya minta kepada pemerintah khususnya Kemenkop dan UKM RI untuk tidak alergi melakukan pembaharuan data. UMKM di Indonesia ini ada 64 juta unit usaha dimana yang 61 juta adalah usaha mikro.

Dan menurut menurut UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM, usaha mirko itu yang memiliki kekayaan maksimla Rp 50 juta diluar rumah dan tempat usaha, serta omsetnya tidak boleh lebih Rp 300 juta per tahun. Ini yang semestinya yang harus mendapatkan Banpres Rp 2,4 juta/UMKM dengan syarat tidak memiliki kredit di BRI, BNI, Mandiri atau Bank lain, baik KUR atau kredit lainnya.

Oleh karena itu, saran kami dari Gumregah Bakti Nusantara, saya selaku Presiden GBN, pemerintah harus melibatkan kelembagaan yang selama menaungi dan mengetahui UMKM diwilayah territorial masing-masing.

Pertama, harus melibatkan RT dan RW, tidak boleh dipotong di kelurahan/desa, nanti data yang dipakai data lama sehingga yang meninggal bisa dapat, yang sudah dapat kredit juga dapat Banpres ini.

Kedua,melibatkan organisasi/lembaga yang menaungi UMKM misalkan GBN, APKLI, APPSI, IKAPPI dan lainnya. Dengan adanya keterlibatan partisipasi masyarakat dan organisasi/Lembaga yang selama ini menaungi UMKM diharapkan Banpres ini TEPAT SASARAN, EFEKTIF DAN TIDAK ADA PENYALAHGUNAAN.

Bagaimana dengan persyaratan Surat ijin usaha? Saya kira bisa diganti dengan SKU (Surat Keterangan Usaha) dari Lurah dan Kepala Desa tempat domisili usaha mereka msing-masing dan itu sangat mudah.

Dan saya dapat laporan bahwa kepala desa maupun lurah diberbagai wilayah sangat memberikan perhatian secara khusus. Yang paling penting, pertama, pemerintah tidak alergi memperbarui datanya berdasarkan ketentuan yang disyaratkan menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM.

Jadi yang betul-betul dapatkan Banpres ini ya usaha mikro yang omsetnya tidak boleh lebih dari Rp. 300 juta/tahun.

Kedua, pemerintah harus melibatkan organisasi/lembaga yang selama ini menaungi UMKM, seperti ada GBN, APKLI, APPSI, IKAPPI, juga NU dn Muhammadiyah serta lainnya.

Kemudian yang ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah pemda kabupaten/kota harus melaporkan ke publik secara transparan atas nama-nama yang mendapatkan Banpres Rp 2,4 juta/UMKM sehingga rakyat dan masyarakat pun, serta organisasi/lembaga yang selama ini berpihak terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat bisa mendapatkan laporan secara benar dan baik.

Kita tidak ingin yang sudah meninggal masih dapat, yang dapat KUR masih dapat, dan ini sebagian besar terjadi diberbagai daerah.

Bagaimana sejauh ini komunikasi dengan pemerintah khususnya Kemenkop dan UKM RI? Kita sudah mengambil inisitif untuk berkomunikasi dengan pemerintah, baik dengan Kemenkop dan UKM, Dinas Koperasi Provinsi, Kabupaten dan Kota diseluruh tanah air.

Namun lagi-lagi masih ada barrier, masih ada hambatan dititik-titik tertentu. Oleh karena itu, kita berharap pemerintah mengambil sebuah sikap memperbaiki apa yang telah dilakukan sampai hari ini, 12 November 2020

kemarin dimana Menkop dan UKM RI, Teten Masduki mengumumkan karena ada 30 juta usaha mikro yang sudah mendaftar ke Kemenkop dan UKM RI maka Banpres ini akan diperpanjang minimal sampai kuartal I tahun 2021.

Untuk itu, saya berharap pemerintah membangun komunikasi dua arah. Pemerintah, Dinas koperasi Kabupaten/Kota dengan organisasi/Lembaga yang menaungi UMKM dari berbagai profesi yang ada dirakyat kita ini untuk mencocokkan data yang ada dilapangan.

Karena data yang ada hari ini banyak yang sudah usang, sudah sekian tahun yang lalu. Jujur saya sampaikan ke publik, di Kabupaten Tegal Jawa Tengah saja ada yang sudah meninggal dapat bantuan.

Yang mendapatkan KUR juga dapat bantuan. Jangan sampai ada kesan bahwa Banpres ini adalah ada hal-hal tertentu dari lembaga perbankkan yang selama ini menyalurkan kredit ke rakyat dan itu bisa menjadi sebuah “uang untuk menanggulangi cicilan yang hari ini terhambat” akibat pandemi corona.

Oleh karena itu, saya berharap pemerintah lebih strik lagi dari sisi persyaratan, melibatkan stakeholder yang lain, dan seleksinya harus superketat. Karena kalau salah sasaran sedikit saja semisal omsetnya lebih Rp 300 juta per tahun sudah melanggar persyaratan yang ditentukan pemerintah.

Sejauh ini hambatan untuk titik-titik tertentu itu apa saja? Pertama, masih ada barrier atau keengganan dari Dinas Koperasi Kabupaten/Kota untuk membuka opportunity ini secara transparan kepada masyarakat.

Kedua, masih ada hambatan komunikasi tatkala organisasi/lembaga yang selama ini naungi UMKM membangun komunikasi dengan mereka. Kita tidak ingin bahwa yang tersampaikan ke publik jauh dari kenyataan dilapangan.

Apa tanggapan dari para UMKM melihat hal-hal tersebut? Seperti yang saya katakan tadi bahwa bagi yang menerima Banpres ini mereka sangat terima kasih kepada pemerintah. Karena dana Rp 2,4 juta itu bisa untuk menggerakkan kembali usaha yang selama ini alami hambatan bahkan tidak jalan akibat pandemic corona.

Namun, banyak laporan kepada saya sebagai Presiden GBN, banyak UMKM yang sudah mengajukan dan memenuhi syarat sampai hari ini belum mendapatkan bantuan. Semisal di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang diusulkan 7000 UMKM yang mendapatkan baru 200 UMKM.

Sehingga hal ini bisa menimbulkan persoalan baru dilapangan. Dan kita juga tidak ingin persoalan ini menjadi hal-hal yang bisa membuat masyarakat makin tidak percaya kepada pemerintah maupun kepada organisasi/Lembaga yang selama ini menaungi mereka.

Disadur / ditranslit dari rekaman Wawancara On Air RRI Pro3 Presiden GBN, dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed., Jumat Malam, 13 November 2020 Pukul 20.20 WIB-selesai.

Batalyon C Pelopor Gelar “Nonton Bersama” Live Streaming Upacara HUT ke-75 Korps Brimob Polri
















Bone,berandankrinews.com
Sabtu (14/11/20).Jika pada tahun-tahun sebelumnya peringatan HUT Korps Brimob Polri selalu diisi dengan kegiatan upacara parade di lapangan oleh seluruh Satuan Brimob Se-Indonesia, kali ini tidak terlihat pada peringatan HUT ke 75 Korps Brimob Polri 14 November 2020. Pada tahun ini peringatan HUT ke-75 Korps Brimob Polri hanya dipusatkan di Gedung Satya Haprabu Markas Komando Korps Brimob Mabes Polri Kelapa Dua Depok Jawa Barat.

Masih adanya penyebaran Covid 19 di Indonesia membuat Pasukan Baret Biru Kepolisian Republik Indonesia harus menggelar upacara peringatan HUT ke-75 tahun ini hanya pada satu lokasi yaitu di Gedung Satya Haprabu Mako Korps Brimob Kelapa Dua dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya penularan virus corona yang masih menjadi pandemi hingga saat ini.

Dalam upacara peringatan HUT ke-75 Korps Brimob Polri yang dipusatkan di Mako Korps Brimob Kelapa Dua Depok ini, dan bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jendral Polisi Drs. Idham Azis, M.Si.

Agar tetap dapat merasakan hawa peringatan HUT ke-75 Korps Brimob Polri, Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel mengelar kegiatan nonton live streaming upacara peringatan HUT ke-75 Korps Brimob Polri di Aula Mako Batalyon C Pelopor jalan M.H. Thamrin no 70 Kota Watampone Kabupaten Bone.

Dalam kegiatan nonton bersama ini, para personel Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel tetap menerapkan prokes pencegahan Covid 19 seperti pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki aula yang digunakan untuk kegiatan nonton bersama,tetap mengenakan masker dan menjaga jarak selama kegiatan berlangsung.

Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan, S.Sos. mengatakan tahun ini peringatan HUT ke-75 Korps Brimob Polri sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya akibat adanya pandemi Covid 19.

“Untuk Tahun ini, Upacara HUT Brimob dilaksanakan secara virtual, akan tetapi hal ini tak menyurutkan semangat kami untuk terus mengimplementasikan Bhakti Brimob Untuk Indonesia.

Melalui kegiatan nonton bersama upacara peringatan HUT ke-75 Korps Brimob Polri langsung dari Mako Brimob Kelapa Dua Depok via live streaming aplikasi YouTube ini, kami mengharapkan para personel Batalyon C Pelopor dapat juga merasakan suasana hari jadi Korps tertua di Institusi Polri ini,” ujar Kompol Nur Ichsan.

Sementara itu Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel Kombes Pol. Muhammad Anis, P.S., S.I.K., M.Si. menerangkan dalam peringatan HUT ke-75 Korps Brimob Polri tahun ini, Satbrimob Polda Sulsel hanya menggelar acara syukuran di Mako Satbrimob jalan K.S. Tubun Kota Makassar yang dihadiri oleh Kapolda Sulawesi Selatan, Forkopimda Propinsi Sulsel beserta para pejabat utama Polda Sulsel dan Satbrimob Polda Sulsel.

“Tahun ini kami tidak menggelar upacara di lapangan seperti peringatan HUT Brimob pada tahun-tahun sebelumnya. akan tetapi dalam peringatan HUT ke-75 Korps Brimob Polri ini, kami lebih banyak mengisinya dengan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai wujud dari Bhakti Brimob Untuk Indonesia,” pungkas Kombes Pol. Muhammad Anis

Ril/MIH

Berita tidak Sesuai Fakta Polres Bone klarifikasi dan berikan Hak jawab sebelum layangkan Surat Aduan ke dewan Pers







Bone,berandankrinews.com
Polres Bone akan menyampaikan upaya gugatan kepada Salah satu media on-line Terkait pemberitaannya dengan judul “Beredar Isu, Kakek Asal Tellu Limpoe Meninggal Usai Sanksi Push-Up ?” tanggal 9 November 2020, Kepala Kepolisian Resor Bone melalui Humas Polres Bone melakukan klarifikasi dan hak jawab sesuai aturan undang-undang no 40 tahun 1999 tentang Pers

Meski sebelumnya, berita tersebut diatas telah diklarifikasi oleh Kapolsek Tellu Limpoe (Iptu. Andi Haeruddin) dengan judul “Kapolsek Tellu Limpoe Bantah Keras Kakek Yang Meninggal Gegara Sanksi Push-Up” berita ini dimuat dihari yang sama dengan berita sebelumnya diatas, yakni pada hari Senin tanggal 9 November 2020.

Berikut klarifikasi/hak jawab Humas Polres Bone melalui surat resmi nomor : B/1131/XI/HUM.3.4.4/2020 perihal Hak Jawab

Berdasarkan pemberitaan di media Indonesia.com dengan judul http//batarapos.com/beredar-isu-kakek-asal-tellu-limpoe-meninggal-usai-sanksi-pushup-di-pasar/tanggal 9 November 2020, kami sampaikan bahwa peniulis/editor telah menyajikan berita yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi dilokasi yang disebutkan dalam pemberitaan,

sehingga institusi kepolisian, khususnya personel kepolisian Polsek Tellu Limpoe Polres Bone mendapat ujaran kebencian melalui status media sosial facebook sebagai berikut :

1. Pada hari jumat tanggal 6 November 2020 sebuah akun facebook an. Maryuni mengirim/memposting link web batarapos.com yang berisikan berita “tidak punya BPJS, Ibu dan Bayi tertahan di Rumah sakit Bone” (https://m.facebook.com/groups/250680361965766/permalink/12711041026596356/) di group facebook INFO KEJADIAN BONE (IKB OFFICIAL).

2. Postingan tersebut mengundang banyak warga medsos yang berkomentar dan dalam kolom komentar disebuah akun facebook A.n Dimas Saefudin menulis bahwa
“ADA KEJADIAN DI KECAMATAN TELLU LIMPOE KABUPATEN BONE SEORANG KAPOLSEK MEMAKSA KAKEK2 RENTAH PUSH UP / POMPA KARENA TIDAK MEMAKAI MASKER ATAS KEJADIAN ITU BEBERAPA HARI KEMUDIAN KAKEK TSB MENINGGGAL DUNIA… MUDHN KEJADIAN INI TDK TERULANG LAGI… ALANGKAH SADIS TIDAK PUNYA HATI BHKN TDK PRIKMNUSIAAN. APLG KAKEK TSB BARU ZEMBUH DR SAKITNYA”

3. Bedasarkan akun facebook an. Dimas Saefudin, media online batarapos.com membuat berita terkait kejadian tersebut ,

4. Pada hari senin tanggal 9 November 2020, akun an. Maryuni mengirim/memposting 3 (tiga) link berita terkait kejadian tersebut di group facebook INFO KEJADIAN BONE (IKB OFFICIAL) sehingga warga media sosial banyak yang berkomentar miring /jelek terhadap isntitusi Polri terkhusus Polsek Tellu Limpoe, Polres Bone.

5. Adapun pemberitaan yang dimuat oleh media online batarapos.com tidak disertai dengan sanksi dan bukti yang akurat sebagai berikut :
https://batarapos.com/beredar-isu-kakek-asal-tellu-limpoe-meninggal-usai-sanksi-push-up-di-pasar/.

Terkait hal tersebut diatas telah ditinjak lanjuti dengan melakukan penyelidikan dilapangan dan ditemukan fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar kapolsek Tellu Limpoe Iptu. A. Haeruddin bersama anggota melaksanakan operasi yustisi penggunaan masker di pasar Tujue, Desa Gaya Baru, kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone secara rutin bersama dengan TNI dan Pemerintah setempat berdasarkan surat edaran Bupati perbub : No /37/2020 tentang penerapan disiplin dan protokoler kesehatan sebagai upaya pencegahan covid 19, namun tidak pernah memberikan tindakan push up kepada orang pelanggar yang telah berumur (tua).

2. Berdasarkan keterangan per. Darniati (anak almarhum lel. wa selling), menjelaskan bahwa orang tuanya wa selling umur 85 tahun pekerjaan tidak ada alamat Desa Polewali kecamatan tellu limpoe, kabupaten bone, meninggal dunia pada hari sabtu tanggal 31 oktober 2020, sekitar pukul. 21.00 wita karena sakit asma yang dideritanya, dan bukan karena mendapat tindakan push up dari kepolisian.

3. Per. Darniati menjelaskan bahwa, Lel. wa selleng memiliki riwayat penyakit asma selama 12 tahun, dan selama ini sering berobat jalan di Puskesmas UPTD Gaya Baru.

4. Per. Darniati, perna mempertanyakan terkait isu tersebut kepada Lel. wa selleng sebelum meninggal dunia dan wa selleng mengatakan tidak pernah dihukum oleh polisi untuk push up.

5. Bahwa pihak keluarga wa selleng bersama pemerintah Desa sudah mencari saksi maupun bukti petunjuk awal, namun tidak ditemukan satu orang pun yang melihat adanya kejadian bahwa orang tuanya pernah di push up oleh Polisi, hanya saja mendengar isu dan cerita yang tidak diketahui asal sumbernya.

6. Bahwa Lel. Nengka alias wa selleng selama 15 hari sebelum meninggal dunia tidak pernah keluar dari rumah karena penyakit asma yang dideritanya kumat, yang mengakibatkan meninggalkan dunia.

7. Dari hasil penyelidikan di lapangan dapat disimpulkan bahwa adanya pemberitaan media sosial terkait meninggalnya wa selleng diduga akibat dari tindakan push up yang dilakukan oleh polsek tellu limpoe adalah tidak benar, karena berdasarkan fakta fakta tidak ditemukan adanya bukti atau pun saksi yang melihat adanya kejadian penindakan fisik yang dilakukan oleh personel polsek tellu limpoe Polres Bone.

Jurnalis/editor berita diatas baik dalam judul maupun isi berita untuk itu kami meminta batarapos.com merevisi judul dan isi berita yang menyampaikan fakta yang keliru tersebut dalam waktu 1 X 24 jam sebagai bahan koreksi lainnya, kami juga akan meneruskan aduan atas pemberitaan yang tidak berbasis fakta ini ke Dewan Pers.

Demikian hak jawab ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR BONE
AKBP. TRY HANDAKO W.P, S.I.K

Ketum KKSS Muchlis Patahna Lakukan Kunjungan Ziarah ke TMP Kalibata dan Pembagian Bansos

Berandankrinews.com — Perayaan Hari Ulang Tahun KKSS ke 44 diperingati BPP KKSS dengan hikmat dan sederhana di tengah Covid-19 yang fluktuatif.
Bertepatan dengan kelahiran KKSS pada 12 November, serangkaian acara digelar sejak pagi, Kamis (12/11/2020) dengan pembagian bantuan sosial sebanyak 500 paket.

Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna menyerahkan Paket Sembako secara simbolis

Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna menyerahkan secara simbolis kepada Ketua BPW KKSS DKI Jakarta Syamsul Zakaria, di kawasan Cipete, Jakarta.
“Semoga bantuan ini bisa berguna bagi warga KKSS,” kata Muchlis.
Selanjutnya Syamsul membagikan kepada kelima Ketua BPD se-DKI Jakarta: KKSS Jakarta Utara, Pusat, Timur, Barat dan Selatan masing-masing mendapat 100 paket yang berisikan beras, minyak goreng, makanan kaleng, gula pasir dan kecap manis.

Bantuan sembako ini merupakan kerja sama antara Departemen Sosial dengan BPP KKSS.
Turut hadir dalam pembagian sembako, Sekjen Abdul Karim, Wakil Ketua Umum Jumrana Salikki, Bendahara Umum Sri Asri Wulandari, Sekretaris Panitia HUT KKSS Ophan Lamara, Sekretaris Departemen Kerohanian Aprial Hasfah, Ketua Depertemen Kelembagaan dan Organisasi Tony Hamsah dan sejumlah pengurus lainnya.

Setelah acara tersebut, rombongan menuju ke Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk melakukan ziarah ke pusara pendiri KKSS Baharaddin Lopa, dan mantan Dewan Penyantun dan Pertimbangan KKSS BJ. Habibie, A. Baramuli dan M. Andi Ghalib.
Di pemakaman, Muchlis memimpin doa didampingi Wakil Ketua Umum Ali Duppa yang juga Ketua Panitia HUT KKSS, Ali Duppa dan pengurus lainnya.
Dari Kalibata dilanjutkan ke lapangan Golf Senayan untuk rapat koordinasi persiapan acara puncak HUT pada Minggu, 15 November.
(fri)

Presiden GBN: ‘Wancine Wis Teko Di Bumi Banten’











Jakarta-berandankrinews.com
Waktu begitu cepat berlalu. Tak terasa ternyata kini saatnya telah tiba. Bertempat diwilayah Banten, Sabtu 7 November 2020, lebih dari lima (5) jam, dari siang hingga sore jelang fajar terbenam Presiden Gumregah Bakti Nusantara (GBN), dr. Ali Mahsun ATMO bersama Tokoh Muda dan Sesepuh Banten lakukan Kongkow ‘Wancine Wis Teko – Waktunya Telah Tiba Di Bumi Banten’. Hanya ber-tiga tidak ada yang lain namun tersaksikan segenap mahluk yang ada di alam semesta nusantara. Semua itu atas kehendak dan ridho Tuhan YME, Allah SWT.

Ngobrolnya asyik dan ‘gayeng banget’. Kopi tubruknya tajam dan nikmatnya tak karuan plus aroma kepulan asap dari berbatang-batang rokok. Walau lama terasa sebentar. Terjalani mengalir laksana air. Mejalar seperti akar dibawah tanah. Banyak hal yang terbahas didedikasikan hanya untuk songsong titik tolak kejayaan negeri yang awalannya di dan dari bumi Banten. Dan, dalam tempo secepat-cepatnya bangsa dan negeri ini mampu merengkuh kembali sebuah keadilan dan kesejahteraan. Mampu hidup dengan sandang, pangan dan papan rakyat terpenuhi secara berkeadilan. Mampu menggapai kembali kejayaan nusantara yang adil, makmur dan adidaya.

Kongkow Wancine Wis Teko ini sifatnya super-khusus (very special). Bagian tidak terpisahkan dari apa yang pernah disampaikan dr. Ali Mahsun ATMO, M Biomed tentang seputaran ‘Gunung Kemukus Sragen Jawa Tengah’ di Balaraja Tangerang Banten 3 tahun silam,

tepatnya pada tanggal 27 November 2017. Sebagai keberlanjutan telah ditetapkan dan dicanangkannya Kota Serang Banten sebagai Titik Nol Atmo Nusantara Tour GBN tanggal 1 September 2020 di Makam Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Banten pertama.

Yaitu Titik Awalan percepatan konsolidasi puing-puing sumber daya nusantara yang sangat melimpah yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, dan sebesar-besarnya untuk mewujudkan kembali negeri adil, makmur dan adidaya. Titik awalan REKONSILIASI NUSANTARA sejak abad XIV / 700 tahun yang lalu atau sejak 17 Agustus 1945

sebagai bangunan kokoh dan berkuatan terdahsyat diatas beragam varian perbedaaan 750 suku bangsa dengan fondasi dasar Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa yang segera hantarkan bangsa dan negeri ini unggul dengan bangsa dan negeri manapun juga di dunia.

Namun yang pasti dari semua itu adalah tidak ada satupun kekuatan dimuka bumi ini yang mampu menghentikan atau melawan kehendak alam semesta Tuhan YME. Kita mampu asal mau mewujudkannya. Segala syarat dan prasyarat ada di negeri dan bangsa ini.

Gumregah Bakti Nusantara (GBN) dihadirkan untuk menghantarkan rakyat, bangsa dan negeri ini mewujudkan ‘Gold Triangel (Hiru) Nusantara’. Satu kesatuan secara utuh dan menyeluruh tiga pilar segitiga emas kejayaan nusantara yang adil, makmur dan adidaya digapai dalam tempo secepat-cepatnya.

Foto terambil diwilayah Banten Sabtu 7 November 2020

Sumber
Media center GBN