Jasad Ahmad Ditemukan diperairan Sei Kaca Dekat Pos Malaysia

Nunukan Kaltara, Berandankrinews.com-Kecelakaan tunggal yang terjadi diperairan sei kaca,dengan perahu mengunakan mesin Yamaha 15 Pk Arah menuju pulang kerumahnya di tanjung Kelurahan Nunukan Barat, Nunukan Kaltara, Senin (8/10) sekitar pukul 06.00 wita.

Kecelakaan itu terjadi berawal Rizal, Adi dan Joni serta Ahmad (korban) saat hendak kembali ke kerumahnya, usai memanen Rumput Laut. Saat itu Ahmad alias Pak cik (Korban) berada di tengah bagian tengah perahu, Dalam keadan perahu jalan Ahmad alias Pak cik mencoba mengambil rokok dibelakang dekat Rizal (Motoris) dengan jalan lewat samping, namun naas Ahmad tergelincir jatuh ke laut.

Dalam keadaan panik Rizal dan teman-temannya putar balik perahu untuk mencari Ahmad, Kurang lebih satu jam Rizal dan temannya mencari namun tidak menemukan Ahmad diperairan itu.

Karena Rizal dan temannya tidak menemukan Ahmad, Rizal bersama temannya langsung melaporkan langsung ke polsek KSKP Tunon Taka Nunukan sekitar pukul 11.00 wita.

Informasi yang didapatkan dari kepolisian menurut keterangan saksi, Ahmad (Korban) baru 4 bulan tinggal di Nunukan di kontrakan bersama Joni dan Adi disamping rumah Rizal di Jl. Tanjung RT. 11 Kelurahan Nunukan Barat.

Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu M. Karyadi, SH mengatakan dari keterangan saksi dari Joni bahwa pada saat korban jatuh kelaut posisi Joni berada di depan Korban, dimana posisi perahu belok ke arah kiri dan Korban terpeleset pada sisi sebelah kiri perahu pada saat ingin mengambil rokok, kemudian Joni dan Adi langsung terjun ke laut dengan tujuan ingin menyelamatkan Korban akan tetapi Korban tidak ditemukan.
Lanjutnya pada saat itu arus air sangat deras sehingga Joni dan Adi tidak dapat menyelamatkan Korban dan hanya mendapatkan topi Korban saja.

Adapun ciri–ciri Korban saat hilang diperairan Sei Kaca menggunakan kaos hitam putih lengan panjang, memakai celana panjang warna hitam dan menggunakan sepatu karet warna merah bata.

Petugas kepolisian melaporkan, Polair polres Nunukan dan Basarnas Nunukan yang dibantu Masyarakat sekitar telah menemukan Korban dalam keadaan tidak bernyawa di perairan Sei kaca dekat pos Malaysia.

Saat ini dalam  jasad korban sedang dievakuasi dan dilakukan Ver di RSUD Nunukan

Penulis: Hamka/Darmawan

Puluhan Mahasiswa Sebatik, Kembali Dengan Selamat di Nunukan

Puluhan Mahasiswa Kabupaten Nunukan yang berada di Palu,Sulteng Kembali di Sebatik Kabupaten Nunukan, Kaltara . Senin (8/10) Sekitar pukul 14.30 Wita.

Adapun mahasiswa yang tiba di pelabuhan terminal penumpang Pelabuhan Sei Nyamuk Sebatik Nunukan, Kaltara berjumlah 58 yakni 53 orang mahasiswa, 1 orang pendamping dan 3 orang Tim evakuasi serta 1 orang bayi dengan mengunakan Speedboat Sadewa Lestari Eksekutif dari Tarakan tujunan Sebatik.

Kapolres Nunukan AKBP. Jefri Yuniardi, SIK melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu. M.Karyadi, SH mengatakan total keseluruhan yang tiba berjumlah 58 orang.

“58 orang yang tiba, 53 orang mahasiswa, 1 orang pendamping, 3 orang Tim evakuasi dan 1 orang bayi”, kata Karyadi

Ia menambahkan setibanya mahasiswa ini langsung di data oleh pihak Kecamatan Sebatik kemudian diserahkan kepada pihak keluarganya yang menjemput.

Puluhan mahasiswa tiba di pelabuhan terminal penumpang sei nyamuk Sebatik

Berikut adalah Nama korban selamat yang tiba di Sebatik Nunukan, Kaltara:

1. Akbar Tanjung
2. Syahril Karim Moha
3. Agus
4. Irfan
5. Maslan
6. M.  Khairul
7. Musliadi
8. Malik
9. Isnaini Apriyani
10. Muh.  Zulbhe Tahir
11. Firman
12. Sarmila
13. M.  Djulharnaen
14. Nur Asnita
15. M.  Aslan
16. Akbar
17. Supriadi
18. Susanani
19. Asniar
20. Hernawati
21. Isnaima
22. Runyati Tahir
23. Nur Sarmila
24. Elizza Rosa
25. Saswi Suriani
26. Heriyani
27. Nurul hidayu
28. Sakinah
29. Nurul Syafitriani
30. Suci Suraidah
31. Asri (Relawan Tim Evakuasi)
32. Jumardi (Relawan Tim Evakuasi)
33. Aswin Badala (Relawan Tim Evakuasi)
34. Azriani Aziz
35. Said Adityawan
36. Mukmin
37. Abdul Hakim
38. Junardi
39. Ratmadi
40. Gunaltang
41. Ati
42. Yuni Asriah
43. Muh.  Syawal
44. Isam Wahyudi
45 Yusuf Hafiz
46 Rahayu
47. Amran
48. Abdul Salam
49. Riswan
50. Musyakir
51. M. Yusuf Jumain
52. Wahyudin
53. Salehudin
54. M.  Zaenal Abidin
55. Sarmin
56. Rahmad Al Daruq
57. Kamarudin, Spd (pendamping)
58. Bayi

Para korban langsung didata oleh petugas kecamatan

Acara penjemputan korban selamat dihadiri oleh
Danramil 0911-01/ Sbt ( Mayor Arm Muh.Bakri), Binda Sebatik( Kapt Badaruddin ), Camat Sebatik Timur Wahyudin S.Sos, Camat Sebatik Utara Zulkifli, SE, Camat Sebatik Barat Junaedi, Kepala UPT Dishub Sebatik Zainal, Kantor Kesehatan pelabuhan Sebatik Ikke Nurhayati serta orang tua dan keluarga yang hadir saat penjemputan di pelabuhan terminal penumpang sei nyamuk sebatik.

Penulis: Untung

Kisah Rinduyani Bersama Keluarganya Selamat Dari Gempa

Nunukan Kaltara, Berandankrinews.com-Puluhan korban gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala Palu, Sulteng, akhirnya tiba di pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kaltara. Kamis (4/10) sekitar pukul 02.40 pagi hari.

Rinduyani salah satu korban selamat saat ditemui berandankrinews.com dipelabuhan Tunon Taka mengatakan saat sebelum kejadian itu anak bayinya yang biasanya diam tiba-tiba menangis terus.

“sebelum kejadian itu, si kecil ini tiba-tiba menangis terus mulai pukul 15.00 nangis terus dan tidak biasanya dia seperti ini”, jelasnya ke berandankrinews.com

Ia menambahkan saat kejadian itu sekitar sore pukul 16.30 itu ada getaran tapi tidak seberapa.

“sekitar pukul 16.30 ada getaran tapi tidak seberapa”, Kata Rinduyani.

Lanjutnya ketika ia mau sholat magrib saat ingin berwudhu tiba-tiba ada guncangan dahsyat dari bawah tanah sehingga isi rumah terhambur.

“Saat kita mau shalat magrib,mau ambil wudhu, pas didalam rumah kebetulan si kecil saya gendong terus tiba-tiba guncangan dahsyat terjadi dari bawah tanah,sehingga isi rumah berhamburan, saat itu kita hanya bisa merangkak keluar dari dalam rumah dengan keadaan gelap karena lampu mati semua”, katanya dalam keadan sedih.

Rinduyani menuturkan mereka dalam kondisi selamat semua, namun 1 anaknya mengalami cidera diwajah terkena pecahan kaca, lanjutnya masih trauma karena selalu ada getaran.

“alhamdullilah kita semua selamat, anak saya 1 diwajahnya ada luka karena diterkena pecahan kaca, kita juga masih trauma karena getaran ada terus”, ungkap ibu 3 anak itu.

Kabarnya ibu Rinduyani bekerja disalah satu pabrik Mie di palu, sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh harian lepas, mereka tinggal diperumahan BTN di Palu, Sulteng.

Rinduyani bersama keluarganya dijemput langsung oleh petugas dari Jajaran Polsek KSKP, TNI AL, BPBD, TAGANA dan PMI.

Rinduyani bersama keluarganya dibawa langsung dirumah keluarganya yang berada di Jl.Agus Salim (kampung jawa), Kelurahan Nunukan Tengah.

Penulis : Oktavianus

Warga Korban Gempa Dijemput Langsung Kapolsek KSKP Tunon Taka

Kepolisian Sektor kawasan Pelabuhan (KSKP) bersama TNI AL, BPBD dibantu TAGANA dan PMI menjemput warga korban gempa bumi dan tsunami yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kaltara. Kamis (4/10) sekitar pukul 2.40 dini hari.

Kapolsek KSKP Tunon Taka, AKP. I. Berlin saat ditemui dipelabuhan Tunon Taka mengatakan, Kami hanya melaksanakan pengamanan,terkait adanya pengungsi yang tiba di Nunukan kami siap.

“kami instansi yang ada dipelabuhan siap, baik Polri, TNI, Pemda maupun Instansi yang lain siap”. Kata Berlin.

Ia menambahkan dua hari yang lalu pihaknya bersama instansi terkait sudah lakukan penjemputan.

“hari ini dan dua hari yang lalu kita juga sudah lakukan penjemputan kepada korban gempa dan tsunami di Palu”, Ujarnya.

Diketahui jumlah warga Nunukan korban gempa yang selamat tiba beberapa hari yang lalu berjumlah 25 orang, terdiri dari 18 Pelajar, 2 mahasiswa dan 2 guru pendamping serta 1 kelurga berjumlah 3 orang dan hari ini berjumlah 7 orang yang dijemput oleh Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan bersama TNI AL, BPBD serta instansi lainnya.

“jumlah korban selamat yang tiba berjumlah 25 orang, 18 orang pelajar, 2 orang mahasiswa, 2 orang guru pendamping dan 1 keluarga ada 3 orang yang kami jemput, lanjutnya hari ini yang kami jemput berjumlah 7 orang”, jelas Berlin.

Berlin menuturkan sebagai tugasnya hanya menerima dipelabuhan saja dan berusaha untuk semaksimal melakukan upaya empati dan memfasilitasi korban tersebut.

“Kami siap kapan saja, untuk melakukan upaya-upaya dengan empati kepada mereka serta memfasilitasi mereka”, ujarnya

Ia berharap dengan kembalinya warga Nunukan yang berada di Palu bisa kembali dengan selamat sampai Nunukan.

“kita berharap dengan kembalinya mereka, semua baik-baik saja”, Kata Berlin

Penulis: Oktavianus

BNNK Nunukan Butuhkan Penyidik Untuk Lakukan 3 Peran BNN

Nunukan (Kaltara), Berandankrinews.com-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nunukan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Rukung tetangga (RT) 19 Kelurahan Nunukan Barat Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan, Kaltara. Rabu (2/10) sekitar pukul 09.00 wita.

 

Kepala BNNK Nunukan Kompol Lamuati, SH saat memberikan edukasi dan pemahaman bahaya Narkoba.

Kegiatan itu diadakan dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahayanya Narkoba.

Kepala BNNK Nunukan Kompol Lamuati, SH saat ditemui di Ruang kerjanya mengatakan upaya dan langkah yang kita lakukan sesuai dengan peran BNN yakni Pencegahan, Penegakan Hukum dan Rehabilitasi.

Ia menambahkan yang perlu dilakukan dengan maraknya Narkotika yang beredar yang telah dilakukan penindakan Institusi Polri, TNI dan Bea Cukai perlu ada keseimbangan yakni Pencegahan.

“kami telah melakukan pencegahan hampir diseluruh Instansi pemerintahan, Sekolah-sekolah dan kemasyarakat langsung di masing-masing Rt yang ada dinunukan tentunya yang rawan dengan peredaran narkoba”,kata Lamuati.

Lanjutnya seperti yang dilakukan di wilayah RT.19 Kelurahan Nunukan Barat, diketahui didaerah itu diduga maraknya peredaran dan penyalagunaan narkoba dengan itu adanya sosialisasi yang kita lakukan ini dikandung maksud untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama Tokoh-tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, toko Pemuda dan kaum ibu-ibu serta ketua majelis ta’lim dilingkungan tersebut, bahwa narkotika itu sangat berbahaya dengan dampak yang sangat merugikan bagi kesehatan masyarakat yaitu menyerang saraf otak.

“nantinya jika saraf otak yang diserang, korban akan menjadi gila, jika sudah gila tidak bisa berbuat apa-apa artinya menjadi sampah masyarakat”, Ujarnya kepada media ini.

Dengan adanya BNNK Nunukan hadir bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bahayanya narkotika dan ancaman bagi yang menyalagunakan Narkotika bertujuan untuk mengurangi penyalagunaan dan Peredaran narkoba.

“kita bertujuan untuk memberikan pemahaman dan edukasi bahaya narkotika dan ancaman hukuman bagi yang menyalahgunakan Narkotika hukumannya 4 tahun maksimalnya hukuman mati, dengan mengetahui ancaman dan hukumannya berat serta dampak efek mengunakan narkoba, harapan kita mereka tidak ikut mengunakan narkoba dan peredar berkurang di Nunukan ini”, ungkap Lamuati.

Lamuati menuturkan jika BNNK Nunukan telah membentuk pengiat-pengiat Anti Narkoba, Satgas-satgas anti narkoba baik dilingkungan pendidikan maupun di lingkungan masyarakat yakni komunitas motor, sepeda, bola, karang taruna.

” kita harap nantinya dengan dibentuknya pengiat dan satgas anti narkoba bisa mengawasi sindikat jaringan narkoba”, ujar Lamuati

Ia berharap dengan adanya tiga peran BNN yakni pencegahan, penegakan Hukum dan rehabilitasi, BNNK Nunukan bisa mendapatkan penyidik dari kepolisian, sehingga peran BNN yaitu penegakan hukum bisa juga dilaksanakan sehingga sinergitas pemberantasan, penyalagunaan dan peredaran gelap narkoba bersinergitas dengan TNI, Polri dan Bea Cukai semakin maksimal.

“kita berharap BNNK Nunukan bisa mendapatkan penyidik dari kepolisian, sehingga peran BNN yaitu penegakan hukum bisa juga dilaksanakan sehingga sinergitas pemberantasan, penyalagunaan dan peredaran gelap narkoba bersinergitas dengan TNI, Polri dan Bea Cukai semakin maksimal”, Harap Lamuati.

Penulis: Ov